Setelah teman-teman Wooyoung pulang, San terus merasa tak nyaman karena Wooyoung tak membuka suaranya dan bahkan sibuk menyesap rokoknya itu disana. San menghela nafasnya pelan, ia beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat pada Wooyoung.
San mulai berlutut dihadapan Wooyoung, sepertinya ini memang kesalahannya karena menerima ajakan dari Seonghwa, terlebih ia juga malah menikmatinya. San sedikit mendongak menatap Wooyoung yang sepertinya tak sudi menatap padanya sekarang.
"Maafkan aku."
Wooyoung menatap San dengan datar, ia menendang tubuh San agar menjauh darinya, ia tak ingin berdekatan dengan San sekarang, mengingat San melakukan hubungan badan dengan orang lain, sangat menjijikkan menurutnya.
"Kau pasti menikmatinya bukan? berhubungan sex dengan tuan lamamu."
"Ak–"
"Tutup mulutmu."
Wooyoung melemparkan rokok yang ia hisap pada wajah San, ia bisa mendengar San sedikit meringis karena terkena rokok yang masih menyala itu diwajahnya. Wooyoung hanya menatapnya tak peduli, bahkan ia benar-benar ingin menyiksa San sekarang.
"Hanya karena aku mengijinkanmu, tak seharusnya kamu benar-benar memasukkan penismu itu padanya."
Wooyoung beranjak dari duduknya, ia menarik tangan San dengan kasar dan berjalan pergi keluar ruangan tersebut. Wooyoung berjalan kearah taman belakang yang tak terpakai, ia akan membuat San sadar apa kesalahannya itu.
San tersungkur jatuh saat Wooyoung mendorongnya masuk kedalam salah satu kandang yang berada ditaman belakang itu. San menatap Wooyoung yang mulai mengunci kandangnya itu. Sebenarnya ia sudah sedikit menebak jika dirinya akan masuk kedalam sini.
"Renungkan kesalahanmu itu."
San menatap kepergian Wooyoung dari pandangannya. San mulai menghela nafasnya berat, sepertinya ia terlalu menikmati menjadi peliharaan Wooyoung sampai-sampai ia selalu berbuat hal yang bisa menyenangkannya agar dirinya dapat diperlakukan dengan baik.
San menyandarkan tubuhnya pada kandang besi tersebut. Ia sempat lupa jika dirinya hanya seorang peliharaan, dan seharusnya ia memang berada ditempat seperti ini sama seperti sebelumnya. San mulai memejamkan matanya, terasa sangat dingin berada diluar seperti ini.
—
Wooyoung terbangun dari tidurnya, ia mulai mendudukkan dirinya. Wooyoung sedikit memijat pelipisnya, ia tak benar-benar bisa tidur dengan nyenyak semalam dan sekarang ia merasa pusing, sepertinya ia terlalu banyak meminum alkohol.
Wooyoung menyandarkan dirinya ke kepala ranjang dan mengambil rokok yang berada dimeja kecil disamping ranjangnya itu, ia menyalakan rokoknya. Wooyoung mulai menyesap rokoknya, pikirannya tentang San terus berputar dibenaknya sekarang.
"Sialan, benar-benar menganggu."
Wooyoung beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia sangat berharap jika sekarang, harinya akan baik-baik saja tanpa adanya seseorang yang akan membuatnya kesal atau marah.
Selesai Wooyoung dengan mandinya, ia mengganti baju dengan setelan formal untuk pergi ke kantornya. Wooyoung menghela nafasnya pelan, pikirannya terus tertuju pada San sedari tadi, itu bahkan benar-benar menganggu.
Wooyoung berjalan keluar dari kamarnya dan pergi menuju ruangan makan. Ia mulai mendudukan dirinya dikursi dan menikmati makanannya. Mungkin nanti Wooyoung akan mengecek San terlebih dahulu sebelum dirinya pergi ke kantor.
"Bawakan aku makanan anjing."
"Untuk apa tuan?"
"Bisakah kau tak bertanya?"
"Saya mengerti tuan."
Wooyoung menyelesaikan sarapannya setelah 15 menit, ia beranjak dari duduknya dengan membawa piring berisikan makanan anjing disana. Ia berjalan kearah taman belakang dan sesampainya ia disana, ia melihat San yang masih tertidur.
Wooyoung mendengus kesal, ia membuka kandangnya, memasukkan makanan anjing yang ia bawa itu kedalam dan menguncinya kembali. Wooyoung sedikit mengedarkan pandangannya dan memanggil salah satu pelayan disana.
"Bawakan aku seember air."
"Baik tuan."
Wooyoung sedikit mengerutkan dahinya saat melihat San yang seperti tak nyaman dengan tidurnya, ia dapat mengetahuinya dari ekspresi wajahnya itu. Wooyoung melirik pada jam tangannya, sudah menunjukkan jam 9 pagi dan ia masih ada rapat pagi ini.
"Ini tuan."
"Kenapa lama sekali."
"Maafkan saya tuan."
Wooyoung menatap datar pelayannya, ia mengambil ember berisikan air dingin darinya. Wooyoung kembali berjalan mendekat ke kandangnya dan langsung menyiramkan seember air dingin itu kearah San.
San terkejut dan terbangun dari tidurnya, nafasnya tak beraturan dan untuk sesaat ia mulai sadar jika apa yang ia lihat tadi hanya sebuah mimpi saja, bahkan itu mimpi yang sangat mengerikan.
San mulai merasakan dingin ditubuhnya, ia melihat tubuhnya yang sudah basah kuyup sekarang. San sedikit mengangkat kepalanya melihat Wooyoung yang sedang menatapnya disana. Sepertinya Wooyoung yang menyiramnya barusan.
"Sudah bangun? aku sudah mengatakannya padamu, kau harus bangun sebelum aku."
"Makan itu dan habiskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...