34

4.6K 323 0
                                    

"Selamat datang tuan muda."

"Ya."

Wooyoung memberikan jas nya pada pelayan yang menyambutnya itu, ia mulai berjalan menuju kamarnya karena ia yakin jika San juga sudah tertidur sekarang, ia tak ingin menganggunya.

Wooyoung membuka kamarnya itu, bau rokok masih bisa ia rasakan sekarang, sepertinya San cukup banyak merokok didalam kamarnya. Wooyoung langsung berjalan kearah kamar mandi.

Wooyoung menyelesaikan mandinya setelah hampir 20 menit didalam kamar mandi, ia juga berendam sebentar untuk menghilangkan stressnya. Wooyoung mengambil salah satu whisky yang berada di lemari kaca dikamarnya.

Wooyoung beranjak dari tempatnya itu kearah ranjang miliknya, ia mendudukan dirinya diatas ranjang dengan bersandar pada kepala ranjangnya. Ia menuangkan whisky tersebut ke gelas kecil dan mulai meminumnya perlahan.

"Woo? kamu sudah pulang?"

Wooyoung mengalihkan pandangannya pada pintu kamarnya itu, ia dapat melihat San yang sedang mengintip. Wooyoung tersenyum tipis saat San masuk dengan bertelanjang dada disana, seharusnya ia membeli sesuatu untuk San.

"Kemarilah."

San menutup kembali pintunya dan berjalan mendekat kearah Wooyoung, ia dapat melihat paha Wooyoung yang terekspos disana, bahkan itu terlihat sangat menggoda dengan Wooyoung yang hanya menggunakan bathrobe saja.

San mulai mendudukan dirinya ditepi ranjang, ia terus menatap Wooyoung yang sibuk meneguk whisky disana. San tak benar-benar dapat tidur sebelum ia melihat Wooyoung pulang ke rumah, ia seperti sudah terbiasa dengan itu.

"Kau mau?"

"Tidak."

"Lalu apa yang membuatmu datang ke kamarku sekarang?"

"Aku hanya ingin memastikan jika kamu sudah pulang."

Wooyoung mulai menatap San, ia sudah beberapa kali memperlakukan San dengan kasar tapi San masih saja memiliki hati yang lembut, ia sedikit penasaran apakah San tak pernah merasa marah ataupun dendam padanya.

"Dan apa yang akan kamu lakukan saat tau aku sudah pulang?"

"Tidak ada, aku akan kembali ke kamarku, aku tak ingin mengganggu waktumu."

"Bukankah seharusnya kamu menerima hukuman dariku?"

San mengerutkan dahinya bingung saat mendengar ucapan Wooyoung. Bahkan ia tak melakukan apapun yang membuat Wooyoung marah atau kesal, lalu mengapa dirinya harus menerma hukuman sekarang.

"Aku tak melakukan apapun."

"Tidakkah kamu mencuri rokok milikku?"

San sedikit terkejut sekarang, ia tidak tau jika Wooyoung akan marah hanya karena dirinya mengambil beberapa rokok milik Wooyoung. Seharusnya ia tak benar-benar mengambil rokoknya hanya karena dirinya ingin merokok saja.

"Maaf, kamu dapat menghukumku."

"Aku memang dapat melakukannya tanpa persetujuan darimu."

Wooyoung kembali menuangkan whisky kedalam gelasnya, ia terus menatap kearah tubuh San yang tak terbalut kain itu disana. Wooyoung mulai meneguk whiskynya dengan masih menatap pada tubuh San.

"Habiskan whisky yang masih tersisa dibotol itu."

"Tapi itu bahkan masih tersisa banyak, aku bukan peminum yang baik."

"Lalu?"

San mengambil botol whisky yang bahkan masih terlihat penuh itu disana. San hanya takut jika dirinya mabuk nanti, ia akan mengeluarkan kalimat-kalimat aneh dari mulutnya. San mulai meneguk whisky itu dengan perlahan.

Wooyoung sedikit menyeringai melihat San yang tak berhenti meneguk minuman beralkohol miliknya itu, ia tau jika San bukan pemabuk yang baik, maka dari itu ia ingin membuat San mabuk. Mungkin akan lebih menggemaskan bukan.

San menghabiskan tetesan terakhir didalam botol itu dan sekarang ia sudah dapat merasakan tubuhnya yang panas dan juga pandangannya yang mulai sedikit terlihat kabur. San kembali meletakkan botolnya dimeja.

"Ughh..."

"Bagaimana perasaanmu setelah meminum whisky dengan jumlah yang banyak?"

"Aku pusing, aku... aku akan kembali ke kamarku sekarang."

Wooyoung kembali menarik tangan San yang mencoba untuk pergi itu. Ia bahkan ingin melihat San yang sedang mabuk, bagaimana mungkin dirinya akan membiarkan San pergi dari kamarnya sekarang.

San duduk kembali saat tangannya ditarik oleh Wooyoung, sekarang pun ia sudah merasa jika dirinya akan hilang kendali. San harus benar-benar pergi dari kamar Wooyoung, jika tidak ia akan melontarkan kalimat-kalimat aneh.

Wooyoung terus menahan tangan San agar dia tak mencoba pergi dari kamarnya, ia sudah dapat melihat ekspresi wajah San yang sedang mencoba untuk tetap tersadar dari efek alkoholnya itu, sangat menggemaskan menurutnya.

"Kamu tak boleh pergi dari kamarku San."

My Pet : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang