Sudah hampir tiga minggu sejak San tinggal di kediaman Wooyoung, selama itu juga ia dibebaskan untuk melakukan apapun selama itu tak membuat Wooyoung marah, ia juga diperlakukan dengan baik selama dirinya tak membuat Wooyoung kesal.
Dan disinilah San berada, tempat yang ia sangat sukai, taman yang berisikan bunga tulip milik Wooyoung, mereka terlihat sangat indah sama seperti pemiliknya. San terus menatap bunga tulip berwarna putih itu dengan lekat seolah tak ada objek lain yang lebih indah dari bunga tersebut.
"Jika disandingkan dengan Wooyoung, mereka sama-sama terlihat indah."
San tersenyum tipis, ia juga merasa senang jika Wooyoung sedang bersikap manja padanya karena dia terlihat sangat menggemaskan. San tersadar dari lamunannya saat ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.
"Apa kau sedang sibuk? aku ingin meminta bantuan."
"Tentu."
Seorang pekerja pria yang masih terlihat muda, dia meminta bantuan padanya. Ia juga sering kali membantu semua orang yang sedang membutuhkan bantuan, banyak dari mereka juga menolak bantuan darinya hanya karena mereka takut jika Wooyoung marah.
San berjalan dibelakangnya, ia belum sepenuhnya berkeliling di kediaman Wooyoung ini, ada beberapa tempat yang sepertinya dirahasiakan oleh Wooyoung. Langkah kaki San berhenti di taman yang sudah terbengkalai, ada beberapa kandang berukuran besar disana.
"Bantu aku membersihkan daun-daun kering ini."
"Untuk apa? tidakkah tempat ini tak terpakai?"
"Meskipun tak terpakai tapi tuan muda tak suka jika ada tempat dirumahnya yang terlihat kotor."
San mengangguk paham, ia berpikir jika Wooyoung dulu suka memelihara hewan dengan ukuran yang besar. San mulai mengambil sapu dan menyapu daun-daun kering yang berjatuhan itu. San sedikit mengedarkan pandangannya, ia baru menyadari jika tempatnya sedikit menyeramkan.
"Ak–"
"Kau penasaran tentang tempat ini?"
San sedikit terkejut saat pria itu tau apa yang ia pikirkan sekarang, ia mengangguk menjawab pertanyaan darinya. San memang penasaran tentang mengapa taman ini terbengkalai dan adanya kandang-kandang kosong itu, mengapa itu kosong.
"Kandang itu digunakan tuan muda untuk menghukum seseorang yang membuatnya marah atau kesal."
"Dulu tuan muda suka memelihara hewan buas, tapi mereka tak pernah bertahan lama karena tuan muda selalu menyiksanya."
San tentu terkejut sekarang mendengar penjelasan dari pria itu padanya, bahkan ia tak pernah menyangka jika Wooyoung suka menyiksa hewan terlebih itu adalah hewan buas, bagaimana jika Wooyoung lah yang terluka karena mereka melawan.
"Kelakuan tuan muda diketahui oleh tuan besar, dan tuan besar marah padanya lalu melarang tuan muda untuk memelihara hewan buas lagi."
"Dan jika tuan besar tau kalau tuan muda memelihara seorang manusia, yaitu kau. Dia akan marah besar pada tuan muda nantinya."
San menghentikan pergerakannya, perkataan pria itu berhasil membuat San bergelut dengan pikirannya sekarang, ia tak ingin jika Wooyoung terkena marah oleh siapapun itu, tapi apa yang bisa ia lakukan. San menghela nafasnya berat, ia berharap jika Wooyoung akan baik-baik saja.
—
San sedang menunggu kepulangan Wooyoung diruang tamu, dan entah sejak kapan dirinya mulai menunggu tuannya untuk pulang dan menyambutnya dengan hangat, ia seperti sudah terbiasa dengan itu sekarang. San terus menatap kearah pintu rumah yang masih tertutup disana.
San sedikit tersenyum saat pintu rumah itu terbuka, tapi senyumannya pudar saat ia melihat Wooyoung yang masuk dengan bercumbu bersama seorang wanita disana. Ini bukan kali pertamanya ia melihat itu, tapi ia tak mengerti mengapa ia merasakan sedikit sakit di hatinya.
"Kamu menungguku?"
Wooyoung melepaskan ciumannya dengan salah satu jalang yang ia bawa dari club miliknya itu, dengan masih memeluk pinggangnya. Ia melihat San yang hanya menganggukkan kepalanya disana, sepertinya San juga jadi sering menunggu kepulangannya sekarang.
"Kembalilah ke kamarmu dan jangan masuk ke kamarku."
San kembali mengangguk, ia memang sudah memiliki kamar sendiri, Wooyoung berkata jika dia tak ingin privasinya terganggu karena ada dirinya disana. San menatap kepergian Wooyoung dari hadapannya yang berjalan pergi menuju kearah kamar Wooyoung itu disana.
"Apa aku menyukainya? itu tak mungkin, aku tak boleh menyukai tuanku sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...