46

5.4K 373 0
                                    

"Kau tak benar-benar mencintaiku bukan?! kau hanya mempermainkanku!"

San kembali melihat Wooyoung yang terisak disana, lagi-lagi dirinya membuat Wooyoung menangis dan tentu saja itu terasa sangat menyakitkan baginya, ia hanya ingin Wooyoung tersenyum bahagia bukan menangis seperti ini.

"Aku mencintaimu Woo, aku sangat mencintaimu. Tapi–"

"Tapi apa lagi?!! sialan hiks hiks..."

"Ayahmu tak akan senang dengan itu, dan kamu sudah menikah."

Wooyoung tak percaya dengana apa yang ia dengar barusan. Menikah? siapa yang menikah, apakah San berpikir jika dirinya benar-benar menikah dengan Yeonjun? bahkan ia tak sudi untuk menatap wajahnya. Wooyoung menatap San yang terlihat sedih disana.

"Aku tak menikah dengan siapapun! si tua itu juga tak akan pernah menggangguku lagi."

San kembali menatap Wooyoung yang terlihat serius disana, ia dapat sedikit bernafas lega jika Wooyoung memang tak benar-benar menikah dengan Yeonjun, ia senang saat mendengarnya. Tapi Seonghwa, ia tak yakin jika Seonghwa akan memberikan ijin padanya.

San tak ingin mengecewakan Seonghwa, karena dia lah yang selalu mendukung dirinya selama ini, bahkan saat ia pertama kali bertemu dengan Seonghwa, Seonghwa selalu bersikap baik padanya. Tapi di satu sisi, ia juga tak ingin meninggalkan Wooyoung kembali.

San menghela nafasnya pelan, mungkin jika ia menyakinkan Seonghwa tentang Wooyoung, Seonghwa akan sedikit berubah pikiran dan memberikan ijin padanya. Ia akan meyakinkan Seonghwa saat kembali ke hotel nanti, ia harus mendapatkan ijin darinya.

"Kenapa kamu diam saja?! hiks..."

San tersadar saat mendengar Wooyoung kembali terisak disana, ia mulai menangkup wajah Wooyoung dan memberikan kecupan pada bibirnya. San mengusap air mata Wooyoung yang masih terus berjatuhan di pipinya itu.

"Aku berjanji, jadi berhentilah menangis Woo."

Wooyoung tak bisa menyembunyikan kesenangannya, ia tersenyum pada San dan kembali memeluk San dengan erat. Wooyoung tak akan membiarkan San pergi dari sisinya lagi, apapun yang terjadi, ia akan mengikat San untuk terus berada disampingnya.

San merasa senang saat melihat Wooyoung tersenyum, ia membalas pelukannya dan sedikit mengelus surai hitam milik Wooyoung. Ini lebih baik dibandingkan dirinya yang harus melihat Wooyoung terus terisak, ia akan benar-benar berusaha untuk menyakinkan Seonghwa.

"Aku mencintaimu Woo."

"Aku sudah tau tentang itu! seharusnya kamu berkata yang lain."

San mengerutkan dahinya, ia tak paham dengan apa yang dimaksud Wooyoung, apa lagi yang harus ia katakan selain itu. San sedikit melirik pada Wooyoung yang sudah menatapnya dengan tajam disana, itu membuat San menjadi lebih bingung.

Wooyoung tentu saja kesal saat melihat San yang malah kebingungan disana. Wooyoung mendengus kesal, apakah San hanya ingin mengatakan cinta saja tanpa berniat menjalin hubungan dengannya, benar-benar pria yang tak peka.

"Menyebalkan."

Cukup lama San berpikir, ia akhirnya tau apa yang diinginkan Wooyoung sekarang dan entah mengapa ia merasa malu dengan itu, bahkan wajahnya sedikit terasa panas. Tapi ia tak bisa terus seperti ini, ia seorang pria dan harus berani.

Wooyoung terkejut saat tiba-tiba San menangkup wajahnya itu, ia sedikit heran mengapa San menatapnya dengan tatapan serius disana, dan apa yang membuat San merona seperti itu. Entah apa yang dipikirkan San, tapi ia masih merasa kesal.

"Will you be my lover, Wooyoung?"

Wooyoung membulatkan matanya mendengar apa yang dikatakan San, ia memang mengharapkan pertanyaan itu keluar dari mulut San, tapi saat ia sudah mendengarnya, ia malah merasa malu, bahkan jantungnya terus berdetak dengan cepat.

Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang merona disana, ia juga merona tapi San sudah seperti kepiting rebus dan itu terlihat sangat menggemaskan. Bagaimana bisa ia menolak pria seperti San, tapi ia jadi ingin sedikit menjahilinya sekarang.

San mengerutkan dahinya saat Wooyoung tak juga menjawab pertanyaannya itu, San mulai mengangkat kepalanya melihat Wooyoung yang hanya menatapnya tanpa ekspresi disana. San kembali dibuat bingung saat Wooyoung tiba-tiba pergi.

San dengan cepat menyusul Wooyoung dan mengikuti langkah kakinya itu dibelakang, apakah Wooyoung tak suka dengan apa yang ia katakan atau bukan itu yang Wooyoung ingin ia katakan. San benar-benar tak mengerti apapun.

"Woo?"

"Woo ada apa?"

"Kamu marah?"

















Disisi lain ada yang memperhatikan interaksi Wooyoung dan juga San sedari tadi, mereka adalah Mingi dan Yeosang. Mereka merasa heran karena sedikit mendengar suara bentakan, itu membuat mereka penasaran, dan siapa sangka mereka malah melihat San disana.

"Sudah lama tak melihat Wooyoung menangis seperti itu, bahkan dia merajuk seperti anak kecil."

"Kau benar, tapi aku merasa lega jika San memang sudah kembali sekarang."

"Mengapa begitu?"

Yeosang sedikit melirik pada Mingi, dia memang tak terlalu mengenal Wooyoung dengan baik meskipun mereka sudah berteman sejak lama, entah Mingi yang memang tak terlalu peduli dengan sekitarnya, tapi ia yakin jika Mingi juga mengharapkan kebahagiaan Wooyoung.

"Karena Wooyoung tak akan bercumbu dengan jalang lagi. Bukankah kau selalu mengeluh tentang itu?"

"Hahaha kau benar, aku sudah muak melihatnya."

My Pet : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang