"... Lakukanlah dengan cepat San, aku tak ingin terlalu merasakan sakit, karena ini pertama kalinya bagiku."
San menghentikan pergerakannya setelah ia mendengar apa yang diucapkan Wooyoung barusan. Dia berkata jika ini adalah kali pertama untuknya, San sedikit melirik pada Wooyoung yang terlihat seperti sedang gugup disana. San menghela nafasnya pelan, ia tak bisa melakukannya dengan Wooyoung jika seperti itu.
Wooyoung mengerutkan dahinya bingung saat melihat San yang sedang mencoba menjauh darinya, ia kembali menarik tangan San agar tak menjauh darinya. Ia heran mengapa San tiba-tiba berhenti menyentuh tubuhnya dan berniat untuk menjauh darinya sekarang. Apa karena ucapannya barusan.
"Kenapa kau berhenti?"
"Maafkan aku tapi aku tak bisa melakukannya."
"Apa?! sialan, kau berhenti saat aku sudah sepenuhnya menegang?! apa kau gila?"
"Kamu berkata jika ini adalah kali pertamanya untukmu, dan seorang peliharaan sepertiku tak berhak untuk mengambilnya."
Wooyoung kembali mengerutkan dahinya setelah mendengar alasan dari San, dia benar-benar berhenti hanya karena ucapannya barusan, ia memang tak pernah ingin memberikan lubangnya itu pada orang lain, tapi sekarang ia sudah sangat menginginkannya terlebih dengan San, ia ingin mencobanya.
"Hahhh brengsek, apa peduliku dengan itu?"
"Tapi aku benar-benar tak bisa melakukannya, aku hanya peliha–"
"Lakukan aja apa yang aku perintahkan, kau bahkan tak mempunyai hak untuk memilih apa yang akan kau lakukan atau tidak!"
San kembali menghela nafasnya berat, tak bisa dipungkiri ia juga menginginkannya sekarang, tapi ini adalah kali pertamanya untuk Wooyoung dan orang seperti dirinya yang hanya seorang peliharaan dari tuannya malah akan mengambilnya. Ia tak yakin apa ia harus benar-benar melakukannya, ini juga perintah darinya.
Wooyoung menatap kesal pada San yang sedari tadi hanya berdiam diri saja disana, ia menekan kepala bagian belakang San untuk dapat mendekat pada wajahnya. Ia benar-benar kesal pada San karena ia merasa seperti ditolak oleh seorang pria rendahan sepertinya, dan dia menolak hanya karena ini adalah kali pertama untuknya.
"Lakukan Choi San. Ini perintah dariku, bukankah kau akan melakukan semua perintah dariku?"
"Aku mengerti."
"Jangan gunakan jarimu, yang aku inginkan penismu itu."
San menghentikan pergerakannya saat ia ingin memasukkan kedua jarinya kedalam lubang Wooyoung, ia berniat untuk melonggarkannya agar Wooyoung tak terlalu merasakan Sakit, tapi dia malah menolaknya. Ia mulai memegang penisnya dan mengarahkan penisnya pada lubang Wooyoung. San mulai bisa memasukkan kepala penisnya saja karena disana benar-benar ketat.
"Shhh sial, lakukanlah dengan cepat!!"
Wooyoung memeluk erat leher San, ia bisa merasakan kepala penis San yang sudah masuk kedalam lubangnya itu, dan itu terasa sedikit perih hanya dengan kepala penisnya saja. Wooyoung menyembunyikan wajahnya diceruk leher San, entah mengapa tiba-tiba ia merasa takut sekarang.
San merasa khawatir pada Wooyoung, tapi mau bagaimanapun ini juga perintah darinya, ia memang harus melakukannya. Ia sedikit melirik pada Wooyoung. San mulai menghentakkan penisnya dengan sekali hentakan dan berhasil masuk kedalam lubang Wooyoung.
"Arghhh fuck!! it's fucking hurt!"
San juga sedikit meringis saat merasakan kuku Wooyoung yang mencakar punggungnya cukup kuat ditambah penisnya yang terjepit didalam sana. San menatap Wooyoung yang sedikit mengeluarkan air matanya disana, itu membuatnya semakin khawatir padanya.
"Apa kamu baik-baik saja?"
"Shhh sial, bagaimana bisa aku baik-baik saja?! your fucking dick is hurting my hole!!"
"Aku akan melakukannya dengan perlahan."
Wooyoung mengangguk, ia sudah bisa merasakan penis San yang masuk dan keluar dari dalam lubangnya itu disana, yang bisa ia rasakan sekarang adalah rasa perih akibat gesekan dari penis San. Ia sedikit menyesal karena menolak untuk melakukan pelonggaran terlebih dahulu, ia bahkan tak pernah menyangka jika akan sesakit ini.
San mulai mencium bibir Wooyoung agar Wooyoung dapat mengalihkan rasa sakitnya itu pada ciumannya dan ia masih terus menggerakkan penisnya dengan perlahan. San sedikit mempercepat gerakan penisnya dibawah sana, lubang Wooyoung yang terus menjepit kuat penisnya membuat San sedikit kesulitan.
"Mmhhh mphhh..."
Wooyoung melepaskan ciuman mereka, ia sudah sedikit bisa menerima penis San yang terus menusuk masuk kedalam lubangnya itu. Ini kali pertamanya ia menjadi pihak bawah, beruntung karena San lah yang melakukannya karena dia benar-benar dapat membuatnya menjadi nyaman dengan ini semua.
"Le-lebih cepathhh Sanhh..."
San menuruti kemauan Wooyoung, ia menahan pinggang Wooyoung dan mulai mempercepat gerakan penisnya itu dengan sesekali ia menghentakkannya cukup kasar. Bahkan Wooyoung yang terus melenguh, membuatnya merasa lebih terangsang dan lagi dia yang mendesahkan namanya.
Wooyoung sedikit tersentak saat penis San menusuk titik prostat miliknya, ini bahkan terlalu cepat untuknya dapat menemukan titik nikmat miliknya itu didalam sana. San yang melihat reaksi Wooyoung sedikit mengerti dan akhirnya ia terus menusuk tepat di titik prostat milik Wooyoung didalam sana.
"Hahhh akhhh– mphhh fuck ahhhh..."
Wooyoung sedikit mendongak merasakan nikmatnya penis San yang terus menusuk titik prostat miliknya itu didalam sana. Wooyoung kembali menarik tengkuk San agar dia dapat menjamah tubuhnya lagi, karena tak bisa dipungkiri ia menyukai saat lidah San bermain di tubuhnya.
San menjilat telinga Wooyoung. Ia sedikit melirik padanya, bahkan Wooyoung masih bisa telihat cantik dimatanya dengan apapun yang dia lakukan. San mengecup dagu Wooyoung dan juga mengecup bibirnya, dengan masih terus mempercepat tempo gerakan pinggulnya itu dibawah sana.
"Akhhh shhh sialhhh, fuck me harderhh!"
San kembali menuruti apa yang Wooyoung inginkan, ia mulai menghentakkan penisnya itu dengan kasar dan didalam lubang Wooyoung, membuat banyak suara tabrakan antar badan didalam kamar Wooyoung sekarang. San juga meninggalkan beberapa tanda keunguan ditubuh Wooyoung.
Wooyoung memejamkan matanya menikmati penis San yang terus membesar didalam sana, dengan hentakan kasar yang diberikan San pada lubangnya itu, membuat ia sangat menyukai apa yang dilakukan oleh San. Bahkan sekarang ia sudah akan segera mencapai klimaksnya karena hentakan kasar darinya.
"Nghhh Sanhh i-i... i wanna cumhh!!"
San terus mempercepat hentakan penisnya didalam sana, ia juga akan segera mencapai klimaksnya karena Wooyoung terus saja mengetatkan lubangnya itu. Dan dengan beberapa hentakan kasar yang dilakukan San didalam lubang Wooyoung, mereka berdua mencapai klimaksnya secara bersamaan.
"Hahhh akhhhh sialanhhh..."
"Shhhh ahhh–"
Wooyoung memeluk erat leher San setelah ia mengeluarkan cairan kentalnya itu. Ia juga dapat merasakan lubangnya yang sekarang dipenuhi oleh sperma milik San, sedikit terasa hangat dan juga penuh didalam sana. Ia bahkan tak pernah mencapai klimaksnya secepat ini, apakah karena penis San yang tak normal itu.
"Ma–"
"Berhentilah berkata maaf, aku bosan mendengarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...