"Aku– tak sengaja membayangkanmu dan itu membuatku terus terangsang."
Wooyoung terkejut dengan apa yang San katakan. Ia mulai menyeringai, setidaknya ucapan jujur dari San membuatnya cukup senang dengan itu. Wooyoung membuka celananya dan mulai mendudukan dirinya dipangkuan San.
"Jadi kau menikmatinya karena membayangkan diriku?"
Wooyoung tersenyum tipis mendapatkan anggukan dari San. Seharusnya ia sudah cukup puas melakukan sex dengan jalang tadi, tapi dirinya menginginkan penis San sekarang. Wooyoung dengan sengaja menggesekkan pantatnya ke penis San yang mengeras disana.
Wooyoung mulai mengecup bibirnya dan menjilatnya. Ia dapat melihat San yang sedang mencoba menahan nafsunya disana, ia tau jika San memiliki nafsu yang besar, ia ingin tau seberapa kuat dia dapat menahan nafsunya yang gila itu.
"Kamu baik-baik saja sayang?"
"Hm, bisakah kamu berhenti menggerakkan pantatmu itu? ak–"
"Aku menolak, kamu tak dapat memerintahku San."
Wooyoung mencium bibir San dan melumatnya dengan kasar. San membalas lumatan Wooyoung, ia mulai meremas bongkahan kembar milik Wooyoung dibawah sana. San memasukkan lidahnya kedalam mulut Wooyoung dan menghisap lidah milik Wooyoung didalam sana.
Wooyoung sedikit menyeringai disela-sela ciuman mereka saat San memasukkan kedua jarinya itu kedala lubang miliknya. Wooyoung menangkup wajah San dan memperdalam ciuman mereka, ia melilit lidah San dan menghisapnya dengan kuat.
"Mmhhh mphhh..."
Lenguhan berhasil keluar dari mulut Wooyoung saat San mulai menggerakkan kedua jarinya itu didalam lubangnya. Wooyoung sedikit mengangkat pantatnya, merasakan jari San yang sedang bermain didalam sana dengan terus menghisap lidah milik San.
San menambahkan satu jarinya lagi kedalam lubang milik Wooyoung dan menggerakkan jarinya dengan cepat dengan satu tangannya yang ia gunakan untuk meremas pantat Wooyoung disana. San menjilat lidah Wooyoung dan menghisap bibir bawahnya.
"Nghhh mmhhh–"
Wooyoung melepaskan ciumannya dan mulai bertumpu tangan pada bahu San. Ia sedikit mendongak merasakan jari San yang terus menusuk masuk kedalam lubang miliknya itu, bahkan hanya jarinya saja tapi ia sangat menyukainya.
San menjilat puting Wooyoung yang berada dihadapannya sekarang, ia mengigitnya pelan dan menghisapnya. San terus menggerakkan jarinya dengan cepat, ia sedikit melirik pada Wooyoung yang mendongak disana, ia pun menjilat lehernya.
"Hahhh anhhh ahhh–"
Wooyoung menunduk melihat San yang sedang menatapnya penuh nafsu disana, ia menjilat bibir San. Wooyoung tersentak saat jari San menekan titik prostat miliknya didalam sana, ia mulai sedikit mengetatkan lubangnya karena merasa tak tahan dengan jari San yang menusuk titik prostatnya itu.
San kembali menghisap puting kemerahan milik Wooyoung disana, dengan terus mempercepat gerakan ketiga jarinya itu dititik prostat milik Wooyoung, bahkan sekarang jarinya terjepit kuat oleh lubang Wooyoung disana.
"Mphh ahhh Sanhhh i-i wanna c-umhhh!!"
Wooyoung membusungkan dadanya saat ia mulai mengeluarkan cairan kentalnya itu di perut San. Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang menjilat jarinya sendiri disana, tiga jari yang dia jilat sekarang adalah jari yang dia gunakan di pantatnya barusan.
Wooyoung mulai memegang penis San dan memasukkannya kedalam lubang miliknya yang. Ia bisa merasakan kepala penis San yang sudah masuk kedalam sana, ini sedikit menyakitkan meskipun San sudah melonggarkan lubangnya itu.
"Mhhh fuckhh.. your fucking dick is too big!"
San memegang pinggang Wooyoung dan menekannya kebawah dengan cepat. Membuat penisnya berhasil masuk semua kedalam lubang milik Wooyoung. Tindakan yang ia lakukan berhasil membuat bahunya dicakar kuat oleh Wooyoung.
"Arghhh!! fuckhh Choi San!!"
Wooyoung menatap tajam pada San yang tiba-tiba menekan tubuhnya itu kebawah, membuat lubangnya perih karena memaksakan penis San untuk masuk kedalam. Wooyoung mencoba untuk mengabaikan rasa sakitnya dan mulai menggerakkan badannya itu dengan berlawanan arah.
Wooyoung sedikit mendongak, merasakan penis San yang terus masuk sangat dalam dilubangnya itu. Wooyoung kembali menatap San, ia menangkup wajah San dan mencium bibirnya, ia membiarkan San untuk menggerakkan penisnya itu sendiri ke dalam lubang miliknya.
San membalas ciuman Wooyoung, ia sedikit mengangkat tubuh Wooyoung, ia mulai menggerakkan penisnya dengan cepat didalam lubang Wooyoung dan sesekali menghentakkan penisnya dengan kasar. San melumat bibir Wooyoung dengan penuh nafsu.
"Nghhh mphhhh mmhhh..."
Wooyoung menghisap lidah dan juga bibir San. Ia kembali mendongak saat penis San terus menusuk lubangnya itu dengan kasar, Wooyoung mengangkat badannya dan sedikit membusungkan dadanya agar San dapat menjilat putingnya yang terasa gatal disana.
"Sanhhh ahhh hisap putingku–mmhhh."
San menuruti kemauan Wooyoung, ia mulai menjilat puting Wooyoung dan menghisapnya dengan terus mempercepat gerakan penisnya dibawah sana. San meremas kuat pantat Wooyoung, ia sedikit bermain lidah diputing Wooyoung.
Wooyoung sudah bisa merasakan penis San yang menusuk titik prostat miliknya didalam sana. Wooyoung terus bertumpu tangan pada bahu San dan ia mulai menggerakkan pantatnya dengan cepat dan mengetatkan lubangnya itu.
"Mhhh nghhh Sanhhh there..."
San sedikit meringis karena Wooyoung mengetatkan lubangnya membuat penisnya terjepit kuat dibawah sana. Itu juga terasa sakit karena cock ring yang berada dikepala penisnya. San kembali mengangkat pantat Wooyoung dan terus menghentakkan penisnya dengan cepat.
"Akhh ahhhh... Sanhh i-i... akhhh–"
Wooyoung kembali mencapai klimaksnya dan mengeluarkan cairannya itu diperut milik San, ia menidurkan kepalanya dibahu San. Penis San yang malah semakin membesar didalam lubangnya itu membuat Wooyoung jadi menginginkan lebih.
Wooyoung sedikit melirik kearah San yang masih sangat bernafsu itu disana. Sepertinya cock ring yang ia pasang pada penis San membuat penisnya itu malah semakin membesar karena tak bisa melepaskan cairannya. Wooyoung mulai menyeringai.
Wooyoung sedikit memainkan sperma miliknya yang berada diperut milik San. Ia mulai mencolek spermanya dengan jari telunjuknya dan mengarahkan jari telunjuknya pada mulut San. Dan San, ia menjilat sperma di jari Wooyoung.
"Memohonlah sayang, lalu aku akan memuaskan nafsu besarmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...