26

5.3K 373 2
                                    

"Makan itu dan habiskan."


San melirik pada piring yang berisikan makanan anjing yang sama seperti waktu lalu disana. San menghela nafasnya pelan dan hanya mengangguk untuk menjawab perkataan Wooyoung padanya.


"Jangan berani berbuat macam-macam, aku masih mengawasimu."


San menatap kepergian Wooyoung, ia mulai mengusap wajahnya kasar. San ingin melampiaskan keputusasaannya itu pada sesuatu, tapi ia tak memiliki benda tajam. San kembali melirik piring yang berisikan makanan anjing itu.

Wooyoung menatap datar semua pelayannya yang sedang mencuri pandang padanya disana. Wooyoung berjalan keluar dari rumahnya dan mulai masuk kedalam mobil, ia sedikit melirik pada pak Jang yang sedang menunggu kepergiannya itu.


"Jangan memberikan makanan padanya sebelum aku pulang, dan katakan pada mereka jangan pernah berani pergi ke taman belakang."

"Saya mengerti tuan muda."


Disisi lain, San benar-benar memakan makanan anjing itu sampai habis, dan ia mulai memecahkan piringnya. San mengambil salah satu potongan piring yang memiliki ujung paling tajam disana.

San sedikit mengedarkan pandangannya karena ia tau jika Wooyoung memasang banyak cctv di rumahnya ini. Jika masih sepagi ini tak mungkin ada pelayan yang akan berlalu-lalang, terlebih datang ke taman terbengkalai ini.

San menarik celananya keatas dan mulai menyayat bagian pahanya itu, rasa perih sudah bisa ia rasakan sekarang, tapi ia masih merasa belum cukup untuk dapat melampiaskan semua keputusasaannya itu. San menggunakan ujung yang tajam dan menusuk pahanya sendiri.


"Akhhh... sial."


San menahan darah yang sudah mulai keluar dari pahanya, ia sengaja melukai dirinya sendiri dibagian tubuh yang tak akan bisa terlihat langsung oleh Wooyoung, karena jika Wooyoung tau sudah pasti hukumannya akan bertambah berat.

















Malam sudah tiba dan benar saja dugaan San tak ada satu orang pun yang datang ke taman terbengkalai ini, itu sedikit menguntungkan dirinya yang memang merasa tak cukup puas dengan hanya beberapa sayatan saja. Tapi ia tetap harus berhati-hati dengan cctv nya.

San memasukkan potongan piring itu kedalam saku celananya dan ia mulai menyandarkan dirinya ke kandang besi itu. Rasa sakit akibat tusukan yang ia lakukan dipahanya itu masih bisa ia rasakan, itu membuat San tak memikirkan apapun selain rasa sakitnya.

San menatap lurus kedepan, entah sudah jam berapa sekarang tapi dirinya sudah mulai sedikit mengantuk. Saat San mulai memejamkan matanya, ia sedikit mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat padanya.

San kembali membuka matanya dan melihat Wooyoung yang sudah berada dihadapannya dengan membawa piring berisikan makanan anjing disana. Sepertinya mulai sekarang ia akan terus memakan makanan itu.

Wooyoung melirik kearah piring yang pecah disana, itu sedikit membuatnya curiga. Wooyoung mulai membuka kandangnya dan memasukkan piring yang berisikan makanan anjing itu untuk San dan ia kembali mengunci kandangnya.

Wooyoung sebenarnya tak terlalu yakin jika San akan memakannya, maka dari itu ia akan terus memberikan San makanan anjing, tapi melihat piring yang pecah itu kosong dan tak ada sisa sama sekali, ia jadi sedikit khawatir jika San benar-benar memakannya.


"Makan."


Wooyoung cukup terkejut saat melihat San benar-benar memakannya, mengingat dulu juga San memang dapat memakan makanan anjing itu. Dan tentu saja San yang menurut padanya untuk memakan makanan anjing itu membuat Wooyoung kesal sekarang.


"Mengapa piring itu pecah?"

"Aku tak sengaja menginjaknya."

"Kau pikir aku bodoh? itu tak akan mudah pecah hanya karena kau menginjaknya."


San tak menjawab ucapan Wooyoung dan berhasil membuat Wooyoung semakin kesal karena San malah terus memilih untuk mengunyah makanan anjing itu disana. Bahkan dengan membayangkan rasanya saja itu sudah menjijikan.


"Berhentilah memakan itu sialan! dan jawab pertanyaanku."

"Aku memecahkannya."

"Kenapa? apa kau kesal padaku?"

"Tidak, peliharaan sepertiku memang seharusnya berada didalam kandang."


Wooyoung benar-benar kesal dengan ucapan San sekarang. Ia memang selalu menganggap San sebagai peliharaannya saja, tapi sikap tak peduli dari San itu membuatnya sangat kesal, bahkan dia masih saja melanjutkan makannya itu.


"Nikmatilah menjadi seorang peliharaan sungguhan! sialan."


San menatap kepergian Wooyoung, ia mulai berhenti mengunyah makanan anjing itu dan memuntahkan semua yang sudah ia kunyah. Mulutnya terasa benar-benar aneh karena terlalu banyak memakan makanan anjing ini.


"Aku harap aku bisa menikmatinya."

My Pet : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang