11

7.3K 506 5
                                    

Wooyoung mengerutkan dahinya saat ia mulai merasakan ada sesuatu yang membesar didalam lubangnya itu, ia menatap kearah San yang sedang mencoba menahan nafsunya disana. Bahkan ia tak pernah menyangka jika San memiliki nafsu yang besar, tapi itu juga sedikit membuatnya senang.

"Kenapa kau berani kembali menegang didalamku?"

"Aku min–"

"Sudah aku katakan jangan minta maaf, aku sedang bertanya padamu."

"Aku tak akan melakukannya lagi, aku bisa menyelesaikannya sendiri."

Wooyoung menatap San dengan datar, ia menahan pergerakan San yang mencoba untuk mengeluarkan penisnya itu dari dalam lubangnya. Ia memeluk pinggang San dengan kedua kakinya. Entah mengapa ucapan San barusan cukup membuatnya menjadi kesal.

San menatap Wooyoung dengan heran, dia mengunci pergerakannya membuat dirinya tak bisa mengeluarkan penisnya itu dari dalam sana, jika terus seperti ini bisa-bisa ia akan terus merasa terangsang, dan tentu saja itu sangat berbahaya untuk dirinya, seharusnya ia tak kembali menegang.

"Jadi kau lebih memilih untuk menggunakan tanganmu itu dibandingkan tubuhku?"

"Aku tak berhak untuk memilih."

"Ternyata kau cepat mengerti, gunakan tubuhku."

San mengangguk. Ia benar-benar melakukan apa yang Wooyoung katakan. San terus menyetubuhi Wooyoung sampai berjam-jam lamanya dan Wooyoung yang tertidur membuat San menghentikan kegiatannya itu. Meskipun ia sudah berkali-kali menyetubuhi Wooyoung tapi penisnya masih saja terus menegang.

"Ada apa denganku sebenarnya, aku tak pernah seperti ini sebelumnya."

San menghela nafasnya berat, ia menatap Wooyoung yang sudah tertidur nyenyak dibawahnya. Ia mulai mengeluarkan penisnya dari dalam lubang Wooyoung, ia melihat kearah penisnya yang memang masih menegang sempurna. San berniat untuk menyelesaikannya sendiri tapi tangannya tiba-tiba ditarik kembali oleh Wooyoung.

"Jangan pergi, tidur bersamaku..."

"Sepertinya dia mengigau."

San mengalah, ia mulai berbaring disamping Wooyoung dan memeluknya dengan erat, entah mengapa Wooyoung yang tertidur membuat hatinya sedikit menghangat. Tak ada tatapan dingin atau datar darinya, hanya wajah manis yang terlihat kelelahan membuat San ingin memberikan segalanya untuk Wooyoung.

"Maaf."

















San terbangun terlebih dahulu dibanding Wooyoung, ia ingin mendudukan dirinya tapi tubuhnya seperti tertahan oleh sesuatu. San melihat tangan Wooyoung yang sedang memeluknya dengan erat, itu membuat San kesulitan untuk bergerak.

San terus menatap Wooyoung, ia kembali merasa bersalah karena telah mengambil sesuatu yang menurutnya sangat berharga dari Wooyoung. Bahkan ia tak pernah menyangka jika itu adalah kali pertama Wooyoung melakukannya.

"Puas dengan apa yang kau lihat?"

San terkejut saat Wooyoung tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya sekarang, beruntung karena dirinya tak berkata apapun sejak tadi. Ia sepertinya lebih menyukai Wooyoung yang sedang tertidur karena terlihat seperti bayi yang menggemaskan.

Wooyoung memutar bola matanya malas, ia tak tau sudah berapa kali San menusuk lubangnya itu semalam karena sekarang bagian selangkangannya benar-benar terasa sakit dan tubuhnya juga terasa sangat pegal. Wooyoung mulai mendudukan dirinya dan kembali menatap pada San.

"Apa kau menyukai permainannya semalam?"

"Aku menyukainya."

"Itu bagus, karena jika kau berkata sebaliknya aku akan sangat marah padamu."

San menatap kepergian Wooyoung dari tempatnya, dia berjalan pergi ke kamar mandi. San menghela nafasnya pelan, mustahil jika dirinya tak menyukai permainannya semalam, bahkan jika ia bisa egois ia menginginkan lebih, tapi dirinya ingat jika ia hanya seorang peliharaan saja.

San mengusap wajahnya kasar, ia mulai beranjak dari duduknya dan kembali memakai handuk kecil dipinggangnya. Ia berjalan pergi ke jendela, menatap keluar rumah, ia bahkan tak pernah bosan untuk dapat melihat taman besar yang berada diluar sana. Ia ingin pergi kesana juga.

Cukup lama San melihat keluar jendela, ia sampai tak menyadari kehadiran Wooyoung yang sudah berada dibelakangnya itu sekarang. Ia sedikit tersentak saat Wooyoung tiba-tiba memeluknya dari belakang. San sedikit melirik kearah Wooyoung yang sedang menaruh dagunya dibahunya itu.

"Ingin pergi keluar hm?"

Wooyoung tersenyum tipis melihat San yang menganggukkan kepalanya itu disana, ia ikut menatap keluar jendela, kamarnya memang langsung menuju pada taman besar dirumahnya. Sepertinya ia akan mengajak San untuk berkeliling di rumahnya ini.

"Pergilah mandi, aku akan mengajakmu berkeliling rumah setelahnya."

My Pet : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang