8

7.2K 518 12
                                    

San menghela nafasnya berat, setelah Wooyoung mengobati luka didalam mulutnya dan juga luka sayatan di lengannya, Wooyoung terus-menerus mengomel padanya sekarang tanpa henti. Bahkan Wooyoung terus menyalahkan dirinya yang selalu saja menuruti semua perintah darinya.


"Hahhh brengsek!! bagaimana jika kau mati sialan?! aku bahkan baru membelimu."

"Maafkan aku."

"Tutup mulutmu."


San sedikit tersentak saat tiba-tiba Wooyoung duduk dipangkuannya, bahkan dia memeluk lehernya sekarang. San menatap Wooyoung yang juga sedang menatap padanya disana, tindakan Wooyoung sedari tadi terus membuat San kebingungan.

Wooyoung menyembunyikan wajahnya diceruk leher San, ia menghirup wangi sabun yang sering ia pakai disana. Ia tak bisa terus-menerus mendengar San membuka suaranya itu, karena suara San dapat membuatnya terbawa perasaan.


"Kau sudah mandi?"


Wooyoung melirik pada San yang hanya menjawab dengan anggukan saja disana, dia benar-benar menutup mulutnya. Sepertinya San memang akan melakukan apapun yang ia perintahkan padanya. Wooyoung sedikit memejamkan matanya, mengingat apa yang sudah ia baca tentang informasi San tadi.


"Jika aku sedang memelukmu, kau harus memelukku kembali, San."


San sedikit terkejut saat Wooyoung memanggilnya dengan namanya karena selain Seonghwa, hampir semua orang tak mau memanggil namanya itu. San mulai memeluk pinggang Wooyoung, bahkan ia masih dapat mengingat tentang bagaimana tubuh ramping Wooyoung terasa ditangannya.

Wooyoung menatap San yang sudah memeluk pinggangnya disana, ia menangkup wajah San, ia seharusnya marah pada San sekarang karena dia berani menyakiti dirinya sendiri tanpa ijin darinya. Tapi setelah ia mendengar suara San, amarahnya jadi perlahan menghilang.

Wooyoung mengerutkan dahinya saat ia mencoba untuk mencium San dan beberapa kali San terus memalingkan wajahnya itu ke berbagai arah seperti sedang menolak untuk berciuman dengannya, itu berhasil membuat Wooyoung kembali marah padanya sekarang.


"Brengsek, apa kau sengaja menghindari ciuman dariku?! bagaimana bisa kau berani melakukannya!"

"Maafkan aku, tapi aku habis memakan makanan hewan, aku tak ingin kamu merasakan itu juga nanti."


Wooyoung turun dari pangkuan San dan langsung menarik tangan San menuju kamar mandi, dia menolak hanya karena khawatir dirinya akan merasakan makanan anjing yang sudah dia kunyah itu, meskipun ia memang tak ingin merasakannya tapi itu tetap membuatnya kesal.


"Bersihkan mulutmu itu."


San menghela nafasnya pelan, bahkan mulutnya baru diobati tapi dirinya sudah disuruh untuk membersihkan mulutnya sekarang. Ia tak mengerti mengapa suasana hati Wooyoung dapat mudah berubah dengan cepat. Tapi ia juga tak memiliki hak untuk menolak apapun yang Wooyoung perintahkan padanya.


"Aku akan mengobatinya lagi nanti, jadi cepatlah bersihkan mulutmu itu."


Wooyoung melihat San yang sudah mulai berkumur disana, ia melihat punggung San yang terpampang jelas dihadapannya, sepertinya ia memang harus memberikan baju padanya karena jika terus melihat tubuh San seperti itu, ia akan merasa terangsang terus-menerus. Dan mungkin ia akan mencicipi San sekarang.


"Aku akan mandi terlebih dahulu. Selesai kau membersihkan mulutmu itu pergi dan diam diatas ranjangku, kau mengerti?"

"Aku mengerti."


San menatap Wooyoung dicermin yang sudah berjalan masuk ke dalam tempat shower disana, meskipun kacanya transparan dan blur tapi ia masih bisa melihat bagaimana Wooyoung yang sedang membuka bajunya didalam sana. Sebenarnya ia sedikit penasaran tentang bagaimana tubuh Wooyoung terlihat.

San dengan cepat membersihkan mulutnya, ia tak ingin berada terlalu lama di dalam kamar mandi, bahkan ia masih sempat-sempatnya mencuri pandang pada Wooyoung yang sedang mandi didalam sana. San jadi merasa seperti seorang bajingan mesum jika seperti ini terus-menerus.

San pergi keluar dari kamar mandi dan menghela nafasnya berat, beruntung karena dirinya masih bisa menahan nafsunya itu, jika tidak ia akan benar-benar akan terlihat seperti bajingan mesum yang terangsang pada majikannya sendiri. San berjalan menuju ranjang milik Wooyoung dan mendudukan dirinya disana.

Setelah hampir 30 menit lamanya San menunggu Wooyoung, ia sedikit melirik pada jam dinding, disana sudah menunjukan pukul 11:41, sudah hampir tengah malam dan ia sedikit mengantuk sekarang. San kembali menatap kearah pintu kamar mandi dan ia mulai melihat Wooyoung keluar dari sana.

Wooyoung berjalan mendekat pada San yang setia menunggunya disana, entah mengapa ia dengan sengaja mandi begitu lama hanya agar dirinya tak tercium bau oleh San, mengingat dirinya akan mencicipi San malam ini, ia jadi tak ingin tercium bau keringat oleh San. Wooyoung mulai melepas bathrobe yang sedari tadi ia pakai dihadapan San.


"Mari kita bermain anjing manis."

My Pet : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang