"Aku merindukanmu, San."
San tersenyum mendengar bisikan dari Seonghwa, tapi senyumannya pudar saat ia tak sengaja bertatapan dengan Wooyoung, dan Wooyoung menatapnya dengan tajam disana. San melepaskan pelukannya pada Seonghwa setelah ia sadar jika Wooyoung sedang kesal.
"Kak, aku tak bisa melakukannya."
"Hm? bukankah kamu berkata jika kamu merindukanku?"
"Tap–"
San tak dapat melanjutkan kalimatnya lagi saat Seonghwa tiba-tiba mencium bibirnya. San melirik pada Wooyoung, dia yang mengijinkannya barusan, jika hanya sekedar ciuman seharusnya tak akan menjadi masalah bukan. San membalas ciuman Seonghwa dan kembali memeluk pinggangnya.
Seonghwa sedikit menyeringai mendapati San membalas ciumannya, seharusnya Wooyoung tak benar-benar meminjamkan San padanya, ia bahkan yakin jika Wooyoung sedang merasa kesal sekarang. Seonghwa merasa tak peduli dengan itu dan ia mulai melumat bibir San.
San memasukkan lidahnya kedalam mulut Seonghwa, ia mulai melilit lidah Seonghwa didalam sana dan menghisap lidahnya. Tangan yang tadinya memeluk pinggang Seonghwa sudah turun kebawah dan mulai meremas bongkahan kembar milik Seonghwa disana.
Wooyoung terus mencengkeram kuat gelas wine yang ia pegang, menahan amarahnya yang sudah memuncak sekarang, melihat San yang malah kembali memeluk Seonghwa dan bahkan membalas ciuman dari Seonghwa disana. Wooyoung akan menghukum San jika dia berani berbuat lebih dari itu.
Seonghwa melepas ciumannya dengan San, ia mulai menjilat leher San, mengigit dan menghisapnya cukup kuat untuk meninggalkan tanda keunguan disana. Ia sudah sangat terangsang sekarang, tapi ia tak mungkin melakukannya disini, haruskah dirinya meminjam kamar juga.
"Haruskah kita pergi ke kamar sayang? aku sangat menginginkanmu."
San sedikit menunduk menatap Seonghwa yang masih setia menjilati lehernya itu. Ia mulai melirik kearah Wooyoung yang masih menatapnya dengan kesal disana, mustahil dirinya dapat memuaskan Seonghwa sekarang.
Seonghwa beranjak dari pangkuan San dan duduk disamping San. Ia menatap kearah Wooyoung dan sesuai dugaannya Wooyoung sedang menahan kesalnya disana. Seonghwa sedikit tersenyum tipis, dengan sengaja ia mulai meraba penis San yang juga sudah menegang disana.
"Bisakah aku meminjam kamar juga? aku cukup terangsang sekarang."
Mingi dan Yeosang yang mendengar permintaan dari Seonghwa itu sedikit terkejut, bahkan mereka sedari tadi berusaha untuk mengabaikan keberadaan Seonghwa dan juga San yang sibuk bercumbu disana. Tapi Seonghwa malah tiba-tiba berkata dengan jujur seperti itu.
Wooyoung menatap datar kearah Seonghwa, ia bahkan sadar jika Seonghwa dengan sengaja meraba penis San disana. Jika saja tak ada teman-temannya sekarang, ia sudah pasti akan menarik San kembali pada pelukannya. Dan sekarang apa, dia malah ingin bersetubuh dengan San.
"Jika tak boleh itu tak masalah, aku bisa melakukannya disini."
"Sial, jangan melakukannya disini, pergilah keluar dan tanya pada pelayan kamar yang kosong."
Seonghwa mengangkat satu alisnya mendengar ucapan kesal dari Mingi, ia sedikit melirik kearah penis Mingi yang juga menegang disana. Seonghwa menggendikan bahunya tak peduli, ia beranjak dari duduknya dan menarik tangan San untuk mencari kamar kosong.
Saat Seonghwa ingin membuka pintu ruangannya, pergerakannya terhenti saat ia mendengar suara gelas pecah dari belakang. Seonghwa berbalik dan melihat Wooyoung yang terus menatapnya dengan kesal disana, sepertinya Wooyoung tak ingin jika dirinya bersetubuh dengan San.
"Aku tak sengaja menjatuhkan gelasku."
"Berhati-hati lah dengan itu Wooyoung."
San merasa tak nyaman dengan tatapan Wooyoung padanya sedari tadi, seolah ia akan mendapatkan hukuman yang berat nantinya. San melepaskan genggaman tangan Seonghwa pada lengannya, ia tak bisa membiarkan Wooyoung marah.
"Ada apa San?"
"Aku tak bisa melakukannya kak."
"Apa karena tuanmu itu? dia sudah mengijinkannya, benarkan Wooyoung?"
"Tentu."
"Lihat? dia sudah memberikan ijin."
San sedikit mengangguk, meskipun dia memang sudah memberikan ijin tapi tatapan Wooyoung padanya tak bisa berbohong, dia sedang merasa sangat kesal sekarang. San menghela nafasnya berat, ia mulai berjalan keluar mengikuti langkah kaki Seonghwa.
Yeosang merasa sedikit aneh dengan sikap Wooyoung, ia bahkan sadar jika Wooyoung dengan sengaja menjatuhkan gelasnya itu saat Seonghwa dan San akan keluar dari ruangan. Ia juga dapat melihat tatapan marah darinya pada mereka berdua.
"Apa kau menyadarinya Sang?"
"Ya, terlihat aneh."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pet : Sanwoo/Woosan
FanfictionSan dijual oleh kedua orangtuanya ke tempat perdagangan manusia untuk melunasi hutang mereka pada rentenir. San menghabiskan sisa hidupnya didalam kandang besi, San juga sempat berpikir untuk bunuh diri tapi ternyata kesialannya masih terus berlanju...