01. umrah

2K 127 0
                                    

Rayyan dan lainnya baru usai melaksanakan tawaf mereka pun duduk di pinggiran Ka'bah

Hembusan angin membawa
Sebuah kertas yang terbang dan tepat jatuh di pangkuan Rayyan yang menggunakan kain ihram, namun teman-temannya tidak ada yang melihat kertas itu

Lalu Rayyan pun membaca kertas kecil itu yang ternyata berisikan tulisan bahasa Indonesia

Isi kertas :

"Assalamualaikum, aku harap ada orang Indonesia yang bisa baca, kalau yang baca laki-laki semoga kita di pertemukan di pelaminan hehehehehe, karena ayah aku udah ngebet suruh menikah hehehehe"

Rayyan yang tersenyum saat melihat tulisan ini lalu ia bertekad akan menemukan pemilik kertas ini
"Ustadz masih lama ya kalau ke Jabal Rahmah?" Tanya Rayyan pada ustadz pondoknya yang berada di samping tempat Rayyan duduk

"Kita kan di sini total sebelas hari, kalo Jabal Rahmah kita hari ke enam" jawab ustadz itu lalu Rayyan pun kembali menunduk

Abyan pun berdiri dari tempat duduk nya ia mendekati sebuah tempat minum yang yang hampir di tiap titik di masjid al-haram itu ada, apa lagi kalau bukan air zam-zam

Jam menunjukan pukul 13.00

Rayyan yang sedang berada di tempat sa'i di sana umat muslim dari berbagai negara datang dan mereka serang melaksanakan sa'i, Ibadah Sa'i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405 meter.

"Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir, laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa'dah, wa nashoro 'abdah, wa hazamal ahzaaba wahdah!" Seru orang-orang di sana sambil berjalan namun beberapa orang ada yang berjalan lebih cepat

"Huh, cape ih" lirih Revand yang sudah penuh keringat di wajahnya

"Ini baru yang ketiga ya Allah" beo Revand dengan nafas yang setengah-setengah

"Gue juga cape sih, tapi gua gak henti-hentinya bersyukur Alhamdulillah banget gue bisa ke sini" balas Rayyan yang berjalan di samping Revand, ini kedua kalinya Rayyan melaksanakan umrah sebelumnya ia pernah melaksanakan umrah dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya di usia dia yang masih 11 tahun

"Lapar lagi Ray" lanjut Revand yang memegang perut kosongnya ia sudah sarapan namun karena terburu-buru ia hanya sarapan sedikit lagi pula makanan Saudi Arabia banyak yang kurang cocok dengan lidah Revand

"Tahan dulu, mau berhenti minum?" Tanya Rayyan, namun Revand hanya menggelengkan kepalanya

Jam menunjukan pukul 21.00

Mereka yang baru sampai di hotel karena baru usai melaksanakan sholat isya di masjid al-haram
"Akkkhhhhh ngantuk" lirih Revand yang langsung menjatuhkan tubuhnya di ranjang hotel

Suara handphone milik Revand bergetar ia pun segera menerima panggilan Vidio call itu
"Astaghfirullah!" Spontan Revand beristighfar saat melihat dua teman perempuan nya yang sedang memakai masker organik putih dan terlihat seperti setan

"Astaghfirullah, astaghfirullah emang Lo ngeliat setan?" Seorang perempuan dari dalam vidio call itu yang ternyata dua teman perempuan Rayyan dan Revand yang juga penerima beasiswa yang sama, untuk perempuan mereka berada di lantai 1 sampai 15

"Tadi gimana cape gak?" Tanya seorang perempuan yang bernama Rania

"Egghhhh cape lah tapi enak gitu" balas Revand, Rayyan yang ikutan Vidio call namun ia hanya menampakkan wajahnya

"Eh gue gak sabar ke Jabal Rahmah" tutur seorang perempuan yang duduk di samping Rania ia bernama Adel

"Mau ngapain Lo, mau tulis nama pak Joni" gurau Revand yang selalu menjodoh jodohkan Adel dengan pak Joni seorang satpam pondoknya yang selalu memanggil Adel dengan embel-embel 'beb

"Ihhh nauzubillahi mindzalik" ucap Adel, ketiga temannya pun tertawa senang

Canda tawa pun sampai ke mereka berempat

Jam menunjukan pukul 02.00

Rayyan yang baru usai melaksanakan sholat tahajud dan ia langsung menghadap ke jendela yang mengarah ke Ka'bah masjid al-haram

"Aku yakin kertas ini milik perempuan yang ditakdirkan menemani ku menuju syurga nya Allah." Monolog Rayyan memandangi secarik kertas yang tadi ia dapatkan

Lalu ia membuka handphone miliknya dan ia memencet kontak Abyan pada Whatsapp

Rayyan
Assalamualaikum ayah

Abyan
Wa'alaikumsalam

Rayyan
Ayah Abang mau tanya?
Perempuan yang bakal
Di jodohkan dengan Abang
Dia di mana yah?

Abyan
Di Bandung, lagi kuliah
Biasanya sih gitu kesehariannya

Rayyan
Kok hati Abang tuh yah, yakinnya sama perempuan ini ya

Abyan
Perempuan mana bang?

Lalu Rayyan memfoto kan kertas yang ia temukan tadi lalu mengirimnya ke Abyan

Abyan
Menurut Abang, Abang lebih milih yang mana misal Abang bertemu sama perempuan itu di Jabal Rahmah?

Rayyan
Abang milih perempuan yang mau di jodohkan dengan Abang pastinya, tapi hati Abang tuh ke dia, gimana ya yah?

Abyan
Ikuti kata hati Abang jangan kata ayah bunda nanti Abang menyesal

Rayyan
Lanjut nanti ya yah, Abang mau lanjut beribadah

Abyan
Oke bang

Entah mengapa Rayyan seperti sangat memprioritaskan untuk bertemu dengan pemilik kertas ini walau ia tidak tau orang ini di mana bahkan asal mana yang Rayyan tau hanyalah orang ini pasti asal Indonesia

Lalu Rayyan melanjutkan murajaah hafalan Qur'an nya

Jam menunjukan pukul 03.00

Revand yang sudah bangun namun ia masih main handphone
"Van ayo bangun" titah Rayyan yang harus usai mandi

"Mager banget" balas Revand yang memandangi layar handphone miliknya

Rayyan pun segera bersiap-siap menggunakan gamis putih serta wangi-wangian mereka akan melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid al-haram dan setelah sholat subuh akan ada bimbingan sebentar

"Ray!"

"Astaghfirullah" spontan Rayyan kaget saat Revand teriak dan loncat dari atas ranjang

"ID card gue ilang" ucap Revand yang panik lalu Rayyan malah tersenyum dan tertawa kecil

"Ni, semalam Lo tidur gak tau waktu dan tempat, Lo tidur belum ganti baju terus id card Lo jatuh terus gue ambil" tutur Rayyan yang memberikan id card milik Revand

Segini dulu ya guys jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen!!

Sekian terimakasih

Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang