28. toko perlengkapan bayi

1K 83 1
                                    

4 Minggu kemudian

Jam menunjukkan pukul 14.00

Rayyan yang sedang duduk di lantai saat itu ia sangat merasa gerah karena ia baru pulang dari kampus, Asya yang menyenderkan kepalanya ke kepala ranjang
"Kak, kok aku kaya gak yakin ya kok Rania bisa langsung mau di lamar Ali" tutur Asya Rayyan pun menoleh ke istrinya itu

"Gak yakin kenapa?" Tanya Rayyan yang mendekati Asya lalu Rayyan di samping Asya

"Aku sih udah maafkan dia soal masalah kemarin, tapi kok bisa-bisanya dia menerima lamaran Ali tanpa berfikir apa dia ada niat jahat kembali" lanjut Asya yang menoleh ke Rayyan lalu Rayyan terdiam sejenak

"Jangan suuzan dulu sayang" balas Rayyan yang tersenyum ke arah Asya lalu Asya pun ikut tersenyum

****

Jam menunjukkan pukul 20.00

Rayyan yang sedang menyambut kedatangan keluarga Rania di rumah ustadz Arif yang akan merencanakan acara pernikahan Rania dan Ali yang akan berlangsung beberapa hari lagi

Sedangkan Asya yang sedang berada di rumah dengan 2 santriwati yang menemani Asya yakni Hilma dan Mila

"Eh Mila, Hilma kan Rasya tidur nah susu formula dia habis aku boleh izin titip Rasya gak aku sebentar ke toko perlengkapan bayi" beo Asya yang duduk menghadap ke 2 santriwati itu lalu Mila dan Hilma saling bertatapan

"Nanti kalo ustadz Rayyan pulang gimana bu, kalo dia marah gimana?" Tanya Hilma yang melihat ke arah Asya

"Sebentar aja, kalo ustadz Rayyan marah ke kalian nanti aku tanggung jawab" lanjut Asya mereka menganggukkan kepalanya lalu Asya bersiap-siap karena ia sudah memesan ojek online dan sebentar lagi akan sampai gerbang pondok pesantren

"Ya udah aku pergi assalamualaikum" tutur Asya yang keluar dari rumahnya ia pun berjalan menelusuri pondok pesantren At-tariq yang lumayan luas

Ia melewati lapangan, gedung sekolah Mts, gedung sekolah MA, masjid pondok, gubuk-gubuk dan melewati beberapa santri dan santriwati yang sedang menghafal rumah Rayyan terletak di bagian belakang pondok jadi jika ia ingin jalan ke gerbang pondok paling cepatnya juga 5 menit dan jika jalan sampai bisa sampai 10 menit

Tak lama Asya sampai di gerbang pondok terlihat 3 santri yang sedang menjaga gerbang
"Assalamualaikum" tutur Asya yang mendekati 3 santri itu lalu santri itu pun berdiri dan menundukkan kepalanya

"Wa'alaikumsalam"

"Mau kemana Bu?" Tanya salah satu santri yang berdiri di tengah-tengah

"Aku mau ke toko perlengkapan bayi, ojek online nya sudah datang belum ya?" Tanya Asya lalu santri yang berdiri di tengah pun menoleh ke sebelah gerbang lalu Asya melihat ojek online yang sudah datang

"Ya sudah aku pergi, assalamualaikum" tutur Asya yang mendekati ojek itu Asya pun naik ke jok motor ojek itu

****

Tak lama Asya sampai parkiran toko perlengkapan bayi itu ia sangat lega karena ternyata toko nya masih buka ojek yang Asya tumpangi menunggu Asya di parkiran

Asya pun memasuki toko perlengkapan bayi itu dan ia berjalan menuju loker susu formula tanpa lama ia langsung mengambil 4 kotak susu formula yang biasa ia beli untuk Rasya lalu ia membawanya ke kasir saat itu toko nya tidak terlalu ramai jadi tidak harus mengantri di kasir

"Ini aja kak?" Tanya penjaga kasir itu Asya pun menganggukkan kepalanya lalu penjaga kasir itu langsung menghitung harga belanjaan Asya menggunakan kalkulator

"Semuanya jadi 280 ribu rupiah kak" tutur penjaga kasir itu Asya pun mengeluarkan uang dari dalam dompet miliknya dan ia memberikan uang tiga ratus ribu rupiah

"Kembalinya ambil aja kak" ujar Asya yang langsung membawa belanjaannya ia langsung berjalan menuju karena sepertinya Rayyan yang sudah menelepon sampai-sampai penjaga kasir itu tak sempat berterima kasih

"Pak langsung jalan pulang ya" ucap Asya yang terdengar tergesa-gesa ojek itu pun langsung memarkirkan motornya dan Asya menaiki jok motor ojek itu

Di jalan ia sangat panik takut Rayyan marah karena dering handphone miliknya tak henti-henti dan Asya yang kesusahan untuk menggapai handphone milik di tas yang ia kenakan jadi ia hanya bisa merasakan getaran dari handphone miliknya

Sampai akhirnya Asya sampai di gerbang pondok terlihat Rayyan yang sudah menunggu sambil menggenggam kedua tangannya di belakang
"Dari mana aja?" Tanya Rayyan terlihat sangat ketus

"Assalamualaikum" Asya yang baru sampai ia pun mencium punggung tangan Rayyan

"Wa'alaikumsalam" jawab Rayyan juga 3 santri penjaga gerbang pondok

"Kenapa gak bilang saya? Hah?" Tanya Rayyan Asya pun menundukkan kepalanya

"Masuk!" Tegas Rayyan ia pun langsung membawa belanjaan Asya dan membalikan tubuhnya begitu saja Asya pun membuntuti Rayyan jalan menuju rumahnya

Tak lama mereka sampai rumah
"Sudah lewat jam delapan gak baik perempuan pergi sendiri, kalo sampai lelaki melihat kamu terus menaruh rasa sayang, awas aja saya bacok lehernya" ketus Rayyan Asya pun menelan saliva nya

"Serem amat" gurau Asya lalu Rayyan menyamaratakan tingginya dengan Asya lalu ia mendekati wajahnya dengan wajah Asya

"Kenapa, hah" Tanya Rayyan dengan hidung yang menyatu dengan Asya dan Rayyan langsung mengecup bibir Asya begitu saja

Cup.

Siapa sangka Hilma dan Mila yang melihat ustadz nya itu mengecup istrinya mereka pun membalikkan tubuhnya

"Lain kali, kalo mau beli apa-apa kasih tau saya biar saya yang antar" lanjut Rayyan yang menatap Asya lalu Asya yang mendongakkan kepalanya dan melihat wajah Rayyan

Tinggi Asya jika dibandingkan dengan Rayyan hanya sebahu Rayyan membuatnya harus mendongakkan kepalanya jika ingin melihat wajah Rayyan
Lalu Rayyan memeluk istrinya itu

"Ekhhmmmm" Hilma yang berdehem membuat Asya kaget dan langsung melepas pelukan itu dan menoleh ke Hilma juga Rayyan yang terlihat malu

Lalu Rayyan masuk ke dalam rumahnya begitu saja dengan wajahnya yang tersipu malu
"K-kalian d-dari tadi di sini?" Tanya Asya yang mendekati Hilma dan Mila

"Iya kita sampai liat ustadz Rayyan ciu-------" beo Mila dan langsung di tekap mulut Mila dengan Hilma mereka berdua pun tertawa

"Karena ustadz Rayyan dan ibu Asya sudah pulang kita balik ke kamar ya Bu" tutur Hilma yang mencubit lengan Mila mereka pun pergi dari hadapan Asya

Lalu Asya yang masuk ke dalam rumahnya

Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Vote lah guys masa di baca doang kasian tuh tombol vote nganggur yang pincet dikit

Gimana guys puasanya? Masih lancar kan?

Sekian terima vote
Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang