45. shaquille.2 [END]

1.1K 64 0
                                    

5 tahun kemudian.

Rayyan dan Asya berniat ingin mengajak anak-anaknya pergi umrah namun tidak melalui jasa travel atau jasa lainnya. Ini murni mereka sekeluarga.

"Abba kak Lisha." Pekik anak ke-tiga mereka yang berjalan Ahamd Malik Ash-shaquille. Sedangkan Rayyan yang sedang merapikan kain ihram miliknya.

"Jangan bertengkar. Abang Rasya tuh diem terus." Tegur Rayyan yang terlihat kesal melihat kedua anaknya bertengkar terus. Sedangkan Asya yang sedang merapikan pakaian yang akan di pakai Alisha.

"Bang Rasya. Alisha. Malik nanti jangan ada yang berpencar ya, Lisha ikut umma bang Rasya sama Malik ikut Abba, tapi Abba sama umma gak berpencar." Ujar Rayyan ketiga anaknya pun asik menganggukkan kepalanya.

Mereka pun segera keluar apartemen yang mereka sewa. Apartemen yang mereka sewa tepat dengan masjid al-haram jadi untuk sampai ke masjid itu tidak terlalu jauh.

Lalu ponsel milik Rayyan berdering ia pun mengeceknya ternyata Kayla yang memanggil panggilan vidio.
"Oma." Ujar Alisha yang sangat terlihat ceria menyapa Kayla yang berada di Indonesia.

"Cucu Oma pertama kali umrah ya, kamu ikuti kata Abba umma kalian ya." Titah Kayla Alisha dan Malik pun memperagakan hormat ke arah kamera ponsel. Sedangkan Rasya yang asik bermain dengan burung burung yang berterbangan.







*****



Jam menunjukkan pukul 13.00

Mereka baru usai melaksanakan sholat Dzuhur di pelataran masjid al-haram.
"Abba bersyukur banget bisa ketemu Umma dan punya anak-anak yang pinter-pinter." Tutur Rayyan yang menggenggam tangan Asya sedangkan Asya yang tersenyum mendengarnya.

"Abba doakan semoga kalian menjadi anak yang berguna untuk agama dan Bangsa, semoga di lain waktu kalian bisa membawa Abba Umma ke sini ya." Lanjut Rayyan yang menatap masjid al-haram yang sudah ramai dengan kalangan muslim dan muslimah dari seluruh penjuru dunia.

"Umma sayang kalian." Beo Asya yang melepas genggaman itu dan memeluk ketiga anaknya itu. Yang mulai terlihat tumbuh dewasa.

"Semoga kisah kita bisa tetap abadi di hati kamu dan hati saya." Lanjut Rayyan yang memeluk Asya sedangkan ketiga anaknya hanya terkekeh melihat tingkah Abba nya itu.

"Oh ya terimakasih ya yang udah baca kisah kita. Dan kamu berterima kasih kepada Zaki yang sudah menuliskan kisah kita." Ujar Asya.

"Sekian semoga kalian suka ya." Lanjut Rayyan.








Sekian Kisah Asya dan Rayyan semoga mereka bisa abadi di setiap lembar karya saya. Walau saya tau mereka hanya fiksi namun kedatangan mereka sudah membuat saya lebih menghargai tentang kehidupan.

Terimakasih kepada kalian yang sudah senantiasa menunggu setiap bab karya saya. Semoga buat kalian yang membaca ini bisa mendatangkan kebaikan buat kalian. Karena saya menulis bukan karena apa apa tapi saya mau karya saya berguna untuk orang lain.

Sekian dari saya terimakasih banyak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang