08. selamat tinggal Humaira

1.4K 101 0
                                    



am menunjukkan pukul 08.15

Rayyan yang baru sampai di halaman rumah pak Harto
"Assalamualaikum" ucap Rayyan yang mengetuk pintu rumahnya

"Wa'alaikumsalam, maaf kak bunda sama ayah udah ke rumah sakit duluan" tutur Asya yang membuka pintu itu

"Oke saya langsung ke rumah sakit aja, kamu mau ikut?" Tanya Rayyan

"Ikut, tunggu sebentar" beo Asya yang langsung membalikkan tubuhnya dan pergi ke kamarnya sedangkan Rayyan yang menunggu Asya

Rayyan pun duduk di kursi depan rumah pak Harto sambil melihat layar ponsel miliknya
"Udan ayo" ujar Asya yang sudah siap lalu Asya mengunci pintu rumahnya

Mereka pun menaiki mobil lalu Rayyan langsung menyetir mobilnya saat Asya sudah duduk di atas kursi mobil

Mereka pun pergi menuju rumah sakit
"Humaira sudah di bawa ke rumah sakit?" Tanya Rayyan yang fokus menyetir mobilnya sedangkan Asya yang melihat-lihat layar ponselnya

"Udah" jawab Asya tanpa menoleh ke Rayyan

"Alhamdulillah"

"Duh pegel banget lagi"

Jam menunjukkan pukul 08.56

Merekalah berdua langsung berjalan ke ruangan Humaira
Mereka melewati lorong rumah sakit yang terlihat ramai

Tak lama ia Samapi di depan pintu ruangan Humaira di rawat
"Assalamualaikum" ucap Rayyan dan Asya yang baru sampai dan terlihat hanya ibu Maryam dan pak Harto yang menemani Humaira

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka

Suara monitor jantung dan Humaira yang sudah siuman namun tubuhnya sangat lemah

"Kakak" lirih Humaira hampir tak terdengar namun ibu Maryam langsung menyadarinya

"U-umur a-aku udah gak lama, kakak menikah dengan kak Rayyan ya" desis Humaira yang di pasang oksigen di hidungnya dan terlihat nafasnya yang setengah-setengah

"Kamu gak boleh gitu ngomongnya" ucap Rayyan yang menguatkannya Humaira ia menatap mata Humaira yang terlihat padangan kosong di mata Humaira

"Udah kalian secepatnya menikah apa lagi kalo aku masih bisa liat" lirihnya yang tersenyum

"Pesan aku, kalian harus saling menyayangi kalian jangan lupakan aku, kalian segera menikah ya" lanjut Humaira yang terbaring tak berdaya

"Kamu sembuh dulu ya Humaira" lanjut Rayyan yang tersenyum kepada Humaira lalu di balas senyum oleh Humaira

Tiba-tiba mata Humaira tertutup sedikit demi sedikit membuat Asya panik dan langsung memencet bel rumah rumah sakit

"Humaira!" Ibu Maryam yang menggoyangkan tubuh Humaira namun monitor jantungnya udah tak berdetak

"Humaira" tangisan pun pecah di antara mereka

"Ibu dan yang lain keluar dulu ya biar saya cek" tutur dokter itu lalu semuanya pun keluar dengan ibu Maryam yang tidak bisa menahan air matanya

Rayyan pun tak kuasa menahan bendungan air matanya hingga terjatuh pasalnya Humaira sudah sangat baik kepadanya namun Rayyan belum sempat buka hati kepada perasaan Humaira

"Bunda, ayah kita serahkan pada Allah SWT ya, kita percaya takdir Allah terbaik untuk Humaira" ujar Rayyan yang berusaha menguatkan keluarga Humaira

"Apa kamu mau menikahi Humaira?" Tanya pak Harto membuat Rayyan terdiam sejenak

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang