18. marathon Wattpad

1.5K 104 0
                                    


Rayyan pun pulang dengan keadaan pakaiannya yang basah kuyup karena ia tidak membawa baju ganti lalu ia memasuki mobilnya yang di kemudi oleh Ali

"Maaf ya kak karena aku kakak jadi kena masalah" tutur Asya yang mengelap pakaian Rayyan dengan sapu tangan miliknya

"Sudah sepantasnya saya membela kamu" lanjut Rayyan

****

Mereka yang sudah sampai di rumah lalu Rayyan membaringkan tubuhnya di atas ranjang ia sangat merasa lelah saat itu
"Kakak gak mau makan?" Tanya Asya yang duduk di atas ranjang dan menoleh ke arah Rayyan

Lalu Rayyan menggelengkan kepalanya
"Sayang, dekan fakultas Ushuluddin minta aku jadi dosen di sana, gimana ya?" Tanya Rayyan yang menyenderkan kepalanya ke kepala ranjang

Lalu Asya pun tersenyum
"Terserah kakak, tapi bagaimana kakak mengajar di sekolah ini?" Tanya Asya yang mendekati Rayyan dan duduk disampingnya Rayyan

"Pas banget sayang, jadi aku kan ngajar bahasa Arab hari Senin ngajar fiqih hari Selasa nah aku ngajar materi jurusan itu dari hari Rabu sampai Minggu" lanjut Rayyan yang berniat ingin meminta pendapat ke Rayyan

"Terserah kakak aja, jangan cape cape" lanjut Asya yang khawatir dengan kesehatan suaminya apalagi akhir-akhir ini Rayyan sering datang ke sebuah acara untuk memberikan berupa dakwah/ceramah

"Tapi boleh gak?" Lanjut Rayyan yang masih enggan dengan jawaban istrinya itu lalu Asya pun menganggukkan kepalanya Rayyan tersenyum

"Oke mungkin Minggu depan aku udah mulai ngajar" lanjut Rayyan

****

Jam menunjukkan pukul 23.00

"Tidur sayang" titah Rayyan pada Asya yang sedang memainkan ponselnya di sofa kamar mereka

"Iya sebentar" balas Asya tanpa menoleh ke Rayyan lalu Rayyan pun menarik selimut dan ia mulai memejamkan matanya perlahan

Saat ini Asya tengah membaca salah satu judul Wattpad sedangkan Rayyan yang sudah terlelap karena ia sangat lelah hari ini

Tak terasa Asya belum tidur ia pun menatap jarum jam yang menunjukkan pukul 02.45 namun ia masih belum mengantuk dan ia merasa matanya sangat kering tak jarang ia menoleh ke Rayyan takut kepergok lagi begadang sudah di pastikan Rayyan akan marah jika tau

Rayyan yang tidak bisa diam tidurnya membuat Asya tidak tenang namun ia masih memikirkan judul Wattpad yang ia baca karena 5 bab lagi akan tamat

Asya pun melanjutkan membaca Wattpad namun tanpa sadar Rayyan yang menatap Asya dari atas ranjang
"Heh! Kenapa belum tidur hah!" Tegas Rayyan Asya pun langsung menoleh ke Rayyan ia yang mulai panik sampai handphone yang ia pegang terjatuh ke lantai

"Mau saya marah hah?!" Rayyan yang mendekati Asya ia berdiri di depan Asya yang duduk di atas sofa

"Tidur!" Tegas Rayyan terlihat sangat seram bahkan Asya sampai takut untuk menjawabnya

Asya pun langsung pergi menuju ranjang
"Orang-orang tidur! Malah main hp! Kenapa begadang!? Mau saya marahi?!" Tegas Rayyan yang menatap Asya saat itu Asya sangat ketakutan sampai gemetar

"Diam hah?! Kalo di bilangin gak pernah di denger! Mau saya marahi hah!?" Tegas Rayyan dengan mata tajamnya Asya pun menggelengkan kepalanya perlahan

"Kalo gak mau di marahi! Gak usah begadang! Ngerti hah!" Cecar Rayyan yang menghentakkan kakinya ke lantai

"Kamu kira saya gak bisa marah hah!? Saya bisa lebih galak dari ayah kamu! Berani kamu hah!?" Rayyan terus-terusan marah sampai Asya menutupi wajahnya dengan bantal

"Huaaaaa Rayyan galak" adu Asya yang memukuli tangan Rayyan namun Rayyan langsung menyangkalnya

"Berani panggil nama! Saya gak bercanda!" Tegas Rayyan Asya pun sudah tidak kuat dengan perkataan Rayyan ia mulai meneteskan air mata saat itu juga Rayyan langsung mendekati istrinya dan memeluknya dengan erat

"Maafin Rayyan" tutur Rayyan yang malah menangis di bahu Asya lalu Asya pun menepuk bahu Rayyan

"Apa sih abis ngomel kok nangis sih" celoteh Asya yang kaget tiba-tiba suaminya menangis padahal tadi galak bangetttt

"Ma-maafin Rayyan Asyaaaaaaa" ucap Rayyan yang menangis di pangkuan Asya

"Iya Asya maafin, kakak gak mau bobo?" Tanya Asya Rayyan pun langsung melihat layar ponselnya tertera di situ jam menunjukkan pukul 03.04

"Astaghfirullah, duh aku ngantuk" lirih Rayyan yang masih belum puas dengan tidurnya

"Sini bobo" tutur Asya yang baru akan tidur Rayyan pun segera berjalan menuju ranjang lalu ia berbaring di samping dan di peluk erat oleh nya

****

Jam menunjukkan pukul 14.00

Rayyan yang sudah berada di dalam kamarnya ia berniat ingin tidur siang namun lagi-lagi ia tidak bisa tidur
"Kakak!" Panggil Asya dari lantai bawah Rayyan pun segera mendekat ke sumber suara itu

"Kenapa?" Tanya Rayyan saat melihat Asya di dapur

"Kakak belum makan loh, emang gak lapar?" Tanya Asya yang kelihatannya ia baru usai memasak karena tepung yang berada di mana-mana sampai ada di pipi Asya

"Kamu abis masak atau bergulat sayang?" Rayyan yang tak kuasa menahan tawa melihat wajah Asya yang penuh tepung lalu Asya yang baru sadar pun ia mengeceknya di cermin dan benar saja wajahnya sudah mirip dengan badut

"Ih kok bisa sih" tutur Asya yang membersihkan Tapung itu dari wajahnya

"Ada-ada aja kamu ni, kan kamu yang masak" lanjut Rayyan yang mulai mencicipi sedikit makanan buatan Asya

"Wih, enak" puji Rayyan saat sebuah udang goreng ia telan Asya pun tersenyum

"Ih asin tau" gerutu Asya saat ia mencobanya lalu Rayyan pun tersenyum sedangkan Asya merasa tidak enak hati pada Rayyan

"Biarkan saya makan, kasihan kamu cape masak masa gak di makan" tutur Rayyan yang mengambil piring itu lalu Asya pun menolaknya

"Udah gak usah di makan" titah Asya yang menarik kembali piringnya

"Sudah sayang gak papa"

"Itu ada yang lain tuh" tutur Asya Rayyan pun menganggukkan kepalanya




Gimana guys puasanya?
Masih kuat yaaa

Jangan lupa vote guys sebagai penghargaan kecil dari kalian yang bisa membuat saya tersenyum dan saya kembali semangat untuk menulis..

Maaf ya kalau agak memaksa
......

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!!

Sekian terima vote

Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang