35. pindahan Kayla

953 87 3
                                    


2 Minggu kemudian

Jam menunjukkan pukul 08.00

Di sebuah minggu pagi yang cerah terlihat sepasang suami-istri yang sedang bertengkar akibat face mask sedangkan anak mereka yang di pegang santriwati.
"Diem ih." Titah Asya yang mencocokkan face mask itu ke wajah Rayyan

Rayyan yang berbaring di atas sofa panjang namun tetap saja tubuhnya masih tak muat. Tubuhnya yang tegap itu berbaring di atas sofa dan Asya yang selalu memaksanya untuk diam padahal ia sudah merasa tak betah berbaring di sofa itu.

"Ihh gak muat Sofanya" balas Rayyan yang mencocokkan posisi kakinya

Hingga akhirnya paksaan pun datang karena Asya yang sudah tidak sabar.
"Huuuh selesai kan" Asya yang lega karena berhasil sudah menempelkan face mask itu ke wajah Rayyan

Akhir-akhir ini Rayyan sering begadang membuat wajahnya lebih berkerut dan mulai tumbuh komedo jadi ia berniat ingin memakai face mask agar wajahnya glow lagi

"Maksa banget" ketus Rayyan dengan suara yang kurang jelas karena ia mengimbangi face mask yang menempel di wajahnya

"Tadi kakak minta di pasangi face mask" lanjut Asya yang duduk di samping Rayyan

*****

Jam menunjukkan pukul 13.00

Saat ini Kayla yang pindah ke rumah barunya yang berada di area pesantren sedangkan rumah lamanya ia biarkan kosong sejenak karena Zana yang tinggal satu atap dengan suaminya sedangkan Abyan yang sudah lama meninggal. Jadi Kayla hanya tinggal berdua dengan Arhan.

Tak lama tiga mobil pick up sampai membawa barang-barang yang lumayan besar dan mobil Pajero sport hitam menghampiri rumah yang terletak tak jauh dari rumah Rayyan.

Lalu para santri dan santriwati yang menghampiri mobil Pajero sport hitam itu yang di naikkan oleh Kayla dan Arhan dan di kemudi oleh Ali. Kayla yang turun dari mobil itu dan langsung di sambut dengan tangan para santriwati yang ingin bersalaman dengan Kayla.

Namun Arhan yang terlihat tidak senang untuk tinggal di area pondok pesantren Rayyan pun menghampiri adiknya itu.
"Arahan gak betah tinggal di pondok?" Tanya Rayyan yang berdiri tegap di samping adiknya itu

Tak lama Zana yang sudah datang ia pun menghampiri Arhan dan Rayyan.
"Dek liat tuh banyak cewek cantik." Celoteh Zana yang terlihat sangat riang sedangkan suaminya yang menggendong anak mereka

"Dia mah gak begitu sama perempuan, kan kaya Abangnya" lanjut Rayyan yang tertawa kecil dan Zana yang ikut tertawa sedangkan Arhan yang masih diam

Yang Arhan pikiran ialah jika ia berada di area pondok otomatis ia tidak bisa keluar sesuka hati dan temannya juga tidak bisa masuk sesuka hati.

Lalu mereka yang berjalan menuju rumah Kayla dan yang membawa barang-barang Kayla ialah para santri.
"Sini sama Abba" tutur Rayyan yang menggendong Rasya dari tangan Asya

Rayyan pun berjalan memasuki rumah Kayla sambil menggendong Rasya. Rumah itu hanya memiliki lantai dua namun rumah itu terbilang cukup luas Kayla dan yang lainnya sedang melihat-lihat rumah itu.
"Bunda sudah memesan nasi kotak untuk syukuran rumah nanti" tutur Kayla yang berdiri di samping Zana

"Syukuran nya undang santri dan ustadz ustadzah pondok saja ya, pasti santri seneng banget kalo dapat nasi kotak gitu" lanjut Rayyan dan dibalas anggukan oleh Kayla

*****

Jam menunjukkan pukul 16.00

Acara syukuran telah berjalan dengan baik dan para santri dan santriwati yang balik ke kamar masing-masing.
"Masih ada sisa 5 box, kayaknya santri gak ambil semua ya" tutur Kayla yang melihat ke tumpukan nasi kotak

"Arhan sekarang kamu ikut kegiatan pondok ya" beo Rayyan membuat Arhan membulatkan matanya

"Gak ah" tolak Arhan tanpa senyum tanpa marah ya datar aja gitu

*****

Jam menunjukkan pukul 21.00

Rayyan yang sedang mengantar Asya ke toko perlengkapan bayi ia pun berjalan di sekitar botol-botol minuman untuk bayi. Seketika mata Rayyan berbinar-binar saat melihat sebuah botol.

"Sayang mau ini, udah lama gak minum pakai ini aku mau coba lagi" pinta Rayyan seperti anak kecil yang merengek kepada ibunya Asya pun tersenyum

"Ih yang bener aja sih" lanjut Asya yang sedikit tak percaya lalu Rayyan yang cemberut

"Beneran sayang" lanjut Rayyan Asya pun tertawa

"Kan ada punya Rasya"

"Enda maunya punya sendiri" lanjut Rayyan Asya pun mengiyakan permintaan suaminya itu entah apa yang Rayyan pikirkan saat melihat botol dot itu

"Enda maunya punya sendiri" lanjut Rayyan Asya pun mengiyakan permintaan suaminya itu entah apa yang Rayyan pikirkan saat melihat botol dot itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Asya pun membayar belanjaannya juga botol yang Rayyan ambil

"Sekalian cari makan kak lapar, Rasya masih sama bunda kan?" Lanjut Asya yang keluar dari toko itu dan di ikuti Rayyan di belakangnya

*****

Tak lama mereka sampai rumah namun Asya langsung berjalan menuju rumah Kayla untuk mengambil anaknya itu. Sedangkan Rayyan yang langsung membuat susu di botol dot itu.

"Assalamualaikum" ucap Asya yang menggendong Rasya yang ternyata sudah terlelap Asya pun segera naik ke lantai atas untuk meletakkan Rasya di ranjang miliknya

Setelah ia meletakkan Rasya ia pun mencari keberadaan suaminya ia berjalan menuju dapur. Terlihat Rayyan yang sangat bersemangat dan terlihat seperti anak kecil

"Kerasukan apa gimana sih kakak ni ada-ada aja" Asya yang masih bingung dengan tingkah suaminya lalu Rayyan menarik lengan Asya menuju sofa ruang tamu

Ia pun duduk dan Asya yang duduk di samping Rayyan
"Enak gak?" Tanya Asya yang menoleh ke suaminya yang sedang meminum susu di botol dot yang Rayyan beli tadi

"Enak banget" balas Rayyan dengan wajahnya yang sangat menggemaskan

Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Sekian terima vote
Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang