26. Muhammad Rasya adzani Ash-shaquille

1.2K 91 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 07.00

Rayyan yang sedang menjemur anaknya di balkon rumah sakit dan sinar matahari mengenai wajah mungil anaknya membuat Rayyan tersenyum
"Belum di namakan loh kak anaknya" tutur Asya yang duduk di kursi samping Rayyan lalu Rayyan berfikir sejenak

"Muhammad Rasya adzani Ash-shaquille" lanjut Rayyan yang menyebutkan nama anaknya Asya pun tersenyum saat mendengar nama anak pertamanya yang sangat bagus

"Gantengnya" beo Asya yang melihat wajah anaknya yang kemerahan akibat pancaran sinar matahari di pagi hari yang sangat cerah

"Ya kan Abba nya ganteng" celetuk Rayyan tanpa menoleh ke Asya

"Uma nya juga cantik" lanjut Rayyan sedangkan Asya yang terkekeh

"Ih Abba nya bau ya belum mandi" celoteh Asya yang berusaha tidak mematikan topik pembicaraan lalu Rayyan pun menoleh ke Asya sedangkan Asya tertawa kecil

"Gak papa lah" lanjut Rayyan yang tersenyum manis tak lama suara ketukan pintu terdengar

"Assalamualaikum" Kayla yang datang untuk menjenguk cucu pertamanya ia datang bersama Arhan dan Zana

"Wa'alaikumsalam" jawab Rayyan dan Asya lalu Rayyan pun berdiri dari tempat duduk nya dan menghampiri Kayla

"Waahh gantengnya" puji Kayla saat melihat wajah Rasya lalu Kayla pun menggendong Rasya sedangkan Rayyan yang membantu Asya pindah ke ranjang rumah sakit

"Kak, ini sedikit" ucap Zana yang memberikan kotak yang lumayan besar pada Asya dan di letakkan di samping Asya yang berbaring di atas ranjang rumah sakit

"Masya Allah, terimakasih ya" balas Asya yang tersenyum kepada Zana

"Bun, Abang pulang sebentar ya, Abang gak bawa baju ganti" beo Rayyan yang berdiri di depan Kayla yang masih menggendong Rasya

"Oh iya, ada bunda nanti bantu jagain anaknya" balas Kayla lalu Rayyan pun mendekati Asya untuk pamit Asya pun mencium punggung tangan Rayyan lalu Rayyan yang keluar dari ruangan itu

Ia berjalan menuju lift dan ia memasuki lift sendiri

****

Rayyan yang baru sampai rumah ia melihat keadaan dalam rumah yang lumayan berantakan ia pun keluar rumah kembali
Lalu ia mendekati tiga santriwati yang sedang duduk di gubuk bambu tepat di depan rumah Rayyan

"Assalamualaikum" tutur Rayyan ke-tiga santriwati itu pun langsung berdiri dan menundukkan kepalanya

"Waalaikmsalam" balas ke-tiga santriwati itu

"Rani, Hilma, Mila saya boleh minta tolong?" Tanya Rayyan yang berdiri di hadapan ke-tiga santriwati itu mereka pun menganggukkan kepalanya

"Nanti istri saya balik, nah rumah saya lumayan berantakan saya boleh minta tolong bersihkan tidak, jika kalian tidak keberatan?" Lanjut Rayyan

"Insya Allah kami tidak keberatan ustadz" jawab ke-tiga santriwati itu mereka pun berjalan menuju rumah Rayyan

"Kamar saya, dan kamar lainya gak usah di bersihkan, ruang tamu dan dapur dan lainnya saja" lanjut Rayyan yang memberikan dua sapu kepada Mila dan Hilma

****

Jam menunjukkan pukul 09.00

Rayyan yang berniat kembali ke rumah sakit ia sudah rapi dengan pakaian yang ia pakai
Ia pun menaiki mobil yang baru usai di cuci bersih oleh santri

Ia mulai memarkirkan mobilnya dan bergegas untuk ke rumah sakit

Ia berniat ingin mencari penjual bubur ayam untuk Asya

Tak lama ia sampai parkiran rumah sakit dan ia melihat mobil pak Harto yang terparkir di samping mobilnya

Ia pun berjalan melewati parkiran, melewati lobby rumah sakit, melewati lorong hingga akhirnya melewati lift tak lama ia sampai di depan ruangan Asya ia pun langsung masuk

"Assalamualaikum" tutur Rayyan dan benar saja saat ia sampai sudah ada pak Harto, Bu Maryam juga Rizal kakak dari Asya

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka semua Rayyan pun menyalami tangan pak Harto dan Bu Maryam juga Rizal

"Ayah, bunda udah sarapan?" Tanya Rayyan yang membawa tota bag berwarna hijau tua

"Udah tadi di jalan" jawab pak Harto lalu Rayyan pun mengeluarkan 3 porsi bubur yang sudah dikemas bersih

"Kenapa beli bubur kan itu udah di kasih makanan" tutur ibu Maryam yang melihat ke arah baki dan ada mangkuk berisikan Sop ayam di dalamnya, juga nasi, buah melon dan kentang yang di rebus

"Asya gak suka makanan rumah sakit Bun" balas Rayyan yang ingin menyuapi Asya bubur sedangkan Rasya yang terlelap di ranjang Bayu yang sudah di siapkan

Suapan pertama mendapat di mulut Asya
"Jangan di aduk" titah Asya yang melihat Rayyan sepertinya akan mengaduk bubur itu Rayyan pun menganggukkan kepalanya

"Namanya siapa nak?" Tanya pak Harto yang sedang melihat anak Asya dan Rayyan

"Muhammad Rasya adzani Ash-shaquille" balas Rayyan mereka pun tersenyum mendengar namanya yang bagus dan enak di dengar

"Bagus sekali namanya" balas Bu Maryam

****

Jam menunjukkan pukul 12.00

"Oke pak, untuk admistrasi bapak bisa langsung ke tata usaha rumah sakit ini pak" ucap suster itu yang baru usai memperiksa keadaan Asya dan Rasya

"Oke mba" tutur Rayyan lalu suster itu keluar dari ruangan Asya

"Saya ke tata usaha dulu ya" ucap Rayyan yang berdiri dari tempat duduk nya dan ia menuju pintu keluar

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Asya pun mengambil handphone miliknya ia sangat bete di rumah sakit dan ia sangat ingin menghirup udara segar di luar

Beberapa menit kemudian

Rayyan yang kembali dengan kursi roda lalu Asya di bantu oleh suster dan suster itu mendorong kursi roda yang di naikan oleh Asya dengan Asya yang menggendong Rasya






Segini dulu ya guys

Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Sekian terima vote
Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang