40. acara tahunan pondok pesantren At-tariq.

767 74 2
                                    


Jam menunjukkan pukul 14.00

Rayyan yang melewati pelataran masjid pondok menggunakan mobilnya dan sudah di pasang tenda dan beberapa hiasan.

Ia pun memarkirkan mobilnya sampai ke garasi rumahnya. Terlihat Kayla yang menghampiri Rayyan.
"Nak. Istri kamu nak." Ujar Kayla Rayyan pun kaget dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung pergi menuju kamarnya.

"Kamu kenapa sayang?!" Tegas Rayyan yang panik dan lari menghampiri Asya yang telah berbaring di atas ranjang.

"Aku gak papa." Tutur Asya yang tertawa kecil. Ia menunjukkan sebuah lembar kertas ke Rayyan.

Lalu Rayyan membaca selembar kertas itu dan memfokuskan pada sebuah tanda hijau sedangkan Asya yang tak bisa menahan senyumannya di balik niqab yang ia pakai.

"Alhamdulillah." Spontan Rayyan mengucap kalimat thayyibah atas syukur kepada Allah SWT. Yang ternyata Asya tengah hamil anak ketiga.

"Kok udah empat Minggu. Perasaan kita baru buat semalam." Celetuk Rayyan seketika Asya yang membulatkan matanya pasalnya kedua anak mereka sedang duduk di sofa sambil bermain Vidio game.

Alisha pun menoleh menatap kedua orang tuanya.
"Uma buat kue sama Abba semalam?" Tanya Alisha dengan polos Rayyan pun tersenyum mendengarnya.

"Abba gak buat kue. Abba semalam buat Dede sama Uma." Lanjut Rayyan spontan Asya menepuk punggung Rayyan.

"Emang Dede bisa di buat?" Lanjut Alisha dengan polos dan bingung dengan percakapan orang dewasa itu.

"Bisa. Tanya aja sama Uma enak ya Uma?" Lanjut Rayyan Asya yang tersipu malu dengan anaknya sendiri ia hanya bisa terdiam tanpa sepatah kata pun.


****

Jam menunjukkan pukul 18.00

Rayyan yang menuntun Rasya untuk duduk di atas panggung. Sedangkan Alisha dan Asya yang duduk di barisan terdepan di depan para santri putri.

Acara pun di mulai dengan membaca sholawat nabi. Hingga akhirnya sambutan sambutan yang akan di sampaikan oleh beberapa orang dari keluarga besar pondok pesantren At-tariq.

Sambutan yang pertama yang akan di sampaikan oleh kiayi Arif / ustadz Arif sebagai kepala yayasan pendidikan pondok pesantren At-tariq. Rayyan dan yang lainnya menyimak sambutan itu dengan fokus.

"Abba mau minum." Pinta Rasya yang duduk di depan Rayyan dan menyenderkan ke dada Rayyan. Rayyan pun mengambil sebuah air mineral berbentuk gelas untuk anaknya itu.

"Sambutan yang kedua yang akan di sampaikan oleh ustadz Rayyan LC. Selaku kepala sekolah madrasah Aliyah At-tariq." Ujar pembawa acara yang memegang microfon. Rayyan pun berdiri dari tempat duduk nya dan merapikan sorban yang ia pakai.

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap Rayyan dengan lantang dan terlihat berwibawa.

"Wa'alaikumsalam!" Sorak para santri dan wali santri yang menghadiri acara itu.

"Yang saya hormati bapak kepala yayasan pondok pesantren At-tariq yakni bapak kiayi Arif. Dan yang saya hormati para guru dan staf pengajar pondok pesantren At-tariq."

"Tak lupa yang saya hormati ibunda tercinta saya bunda Kayla selaku wakil kepala yayasan pesantren At-tariq."

Rayyan melanjutkan sambutannya dengan banyak-banyak berterima kasih kepada wali santri karena sudan mempercayai pondok pesantren At-tariq untuk menitipkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu.

"Terakhir. Saya minta doa kepada bapak ibu sekalian atas kehamilan istri saya yang insyaallah sedang mengandung anak ketiga saya." Lanjut Rayyan Asya yang mendengarnya pun tak bisa menahan senyumnya di balik niqab nya ia kenakan.

Tak lama Rayyan yang selesai memberikan sambutan ia pun kembali duduk di tempatnya semula.

****

"Saya akhiri terimakasih kepada bapak ibu. Dan jangan lupa mengkontrol anak-anaknya selama di rumah nanti." Lanjut Rayyan ini adalah acara pelepasan para santri menjelang bulan Ramadhan jadi hampir semua santri pulang ke rumah masing-masing.

Petasan pun mulai di nyalakan dan acara inti sudah berakhir semua santri pergi menuju kamarnya untuk mengambil barang-barangnya sedangkan mobil, motor para wali santri sudah berjejer di parkiran depan pondok yang sudah di siapkan.

Para santri senior pun membersihkan beberapa sampah yang berserakan dan menggulung sarapan yang tadi di duduki para tamu dan santri. Beberapa santri senior memilih untuk menetap beberapa hari dana kan pulang beberapa hari sebelum lebaran tiba.

Juga santri yang pulang ke beberapa pulau seperti Lombok atau Sumatra yang pulangnya besok.

Setelah menyalami beberapa orang penting ia pun jalan menuju rumahnya dan menggendong Rasya yang sudah terlelap pulas. Tak lama ia sampai di halaman rumahnya dan langsung membuka pintu.

"Assalamualaikum" tutur Rayyan dengan suara sangat kecil ia pun pergi menuju lantai atas karena ia sudah tau bahwa Asya sudah sampai rumah.

Terlihat Asya yang sedang berbaring di atas ranjang namun Rayyan melewati pintu kamarnya karena ia ingin menuju kamar kedua anaknya.
Terlihat Alisha yang sudah terlelap pulas di ranjangnya yang memiliki bed cover berwarna pink.

Sedangkan Rasya tidur di ranjang yang tak jauh dengan Alisha dengan bed cover berwarna biru dan bergambar Spongebob.

Rayyan pun mematikan lampu kamar anaknya dan ia keluar dari kamar anaknya. Ia berjalan menuju kamar tempat ia tidur dengan istrinya.

"Kenapa sayang?" Tanya Rayyan yang duduk di atas ranjang dan membelakangi Asya ia pun membuka gamis yang ia kenakan dan menganti kaus putih lengan pendek dan celana training hitam.

"Lemes." Balas Asya dengan posisi yang masih sama. Rayyan yang mendekati istrinya perlahan dan mengelus punggung Asya.

Seketika Asya yang keringat dingin saat suaminya menatap dengan tatapan tak biasa. Rayyan pun kemabli berdiri namun ia yang tiba-tiba mengunci pintu kamarnya dan mematikan lampu kamarnya.

Lalu ia kembali menuju ranjang dan meraba-raba bed cover. Lalu ia mencium dahi istrinya itu.

Suasana pun mulai mencekam.
"Bisa kali ya jenguk Dede sekarang." Lirih Rayyan dengan wajahnya yang terlihat menggoda.

Semakin malam suasana semakin panas dan semakin ganas.







Sekian untuk bab ini
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Sekian terima kasih
Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang