Rayyan yang berada di dalam mobilnya ia sedang mengemudi mobilnya sendirian
Tak lama ia memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan pondok tak lain yaitu pondok pesantren At-tariq
Saat Rayyan sampai seketika santai dan santriwati langsung menatap kedatangan Rayyan
Lalu Rayyan pun keluar dari mobilnya dan langsung menjadi pusat perhatian para santri dan santriwatiIa menggunakan gamis putih dan peci hitam yang ia kenakan
Ia mulai memasuki sebuah rumah berwarna krem dan memiliki 2 lantai"Assalamualaikum" tutur Rayyan yang mulai menginjakkan kakinya di teras rumah itu
"Wa'alaikumsalam" jawab seorang perempuan paruh baya perempuan itu langsung mendekati Rayyan
"Masya Allah gimana kabarnya Rayyan?" Tanya wanita itu, wanita itu bernama Siti Fitri dan kerap di sampa ibu Fitri
"Baik Bu" jawab Rayyan lalu datang seorang lelaki paruh baya
"Masya Allah bapak Kiyai" tutur lelaki itu dengan tawa kecilnya, lelaki itu bernama Arif
Masih kenal Arif?"Ayo masuk dulu" titah Arif lalu Rayyan pun berjalan di belakang Arif
"Saya kesini cuma mau liat pembangunan rumah saya aja" ucap Rayyan sebelum ia duduk di kursi ruang tamu
"Kata tukang bangunannya bisa di tempati dua Minggu lagi" tutur Arif
Jam menunjukan pukul 17.50
Rayyan yang sedang berada di depan rumah yang dua lantai yang hampir jadi itu ialah rumah yang akan ia tempati karena ia akan mewarisi pondok pesantren At-tariq beberapa bulan lagi
"Assalamualaikum" ucap seorang santri yang mendekati Rayyan
"Wa'alaikumsalam" jawab Rayyan yang membalikkan tubuhnya dan menghadap ke santri itu
"Ustadz, ustadz Arif memanggil ustadz untuk menjadi imam sholat" lanjut santri itu dengan sopan lalu Rayyan menganggukkan kepalanya ia pun langsung berjalan menuju masjid pondok dengan 2 santri yang mengikutinya berjalan
Tak lama Rayyan mulai menaiki tangga masjid dan ia memasuki masjid itu
"Assalamualaikum" salam Rayyan saat menginjakkan kakinya di atas karpet masjid"Wa'alaikumsalam!" Seru santri dan santriwati yang sudah siap untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah
"Rayyan kira-kira kamu bisa gak ngajar materi Fathul izar buat santri, santriwati kelas dua belas" tutur Arif membuat Rayyan membulatkan mata kaget
"I-insya Allah bisa" jawab Rayyan yang ragu pasalnya ini Fathul izar sebuah kitab yang tidak bisa dikaji sembarangan
"Karena guru yang ngajarnya lagi balik kampung" lanjut Arif
Lalu seorang santri mengumandangkan adzan karena sudah tepat pada waktunya
Mereka pun sholat berjamaah dengan Rayyan yang menjadi imam
****
Jam menunjukkan pukul 20.00
"Bang kopi" tutur seorang lelaki yang menghampiri Rayyan yang tengah duduk di sofa ruang kantor pondok, lelaki itu bernama Ali ia anak pertama dari Arif dan Fitri
"Saya gak ngopi" balas Rayyan dengan pandangan ke layar ponselnya
Rayyan
Yah Abang bakal pulang lambat deh kayanyaAbyan
Kenapa emang? Nginep di situ aja bang kalo emang pulangnya malamRayyan
Nanti Abang pikir-pikir deh mau nginep apa engga
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaquille.2 [END]
Teen Fictionmenceritakan seorang lelaki lulusan Yaman yang telah selesai melaksanakan pendidikannya saat ia balik ke tanah kelahirannya, namun sebelum ia balik ke Indonesia ia pergi ke tanah suci Saudi Arabia untuk melaksanakan umrah, saat ia berada di Jabal Ra...