29. Bilqis

911 73 1
                                    


Jam menunjukkan pukul 06.00

Rayyan yang sedang berjalan menuju rumahnya dari masjid pondok pesantren tak lama ia sampai rumahnya dan ia membuka pintu rumahnya

"Wangi" monolog Rayyan yang mengikuti harum dari sebuah makanan hingga akhir wangi itu membawa ia sampai ke dapur terlihat Asya yang sedang memasak

"Assalamualaikum" ucap Rayyan yang duduk di kursi meja makan lalu Asya pun menoleh ke Rayyan

"Wa'alaikumsalam" jawab Asya ia pun mendekati Rayyan sambil membawa lauk yang ia masak barusan

"Kak, anak Zana udah lahir ni" tutur Asya yang memperlihatkan foto anak Zana yang baru lahir Rayyan pun melihat foto itu

"Perempuan ya anaknya" lanjut Rayyan dan di balas anggukkan oleh Asya

"Nanti aku mau jenguk boleh?" Tanya Asya Rayyan pun menganggukkan kepalanya seraya mengambil lauk pauk juga nasi yang Asya telah buatkan

Lalu mereka pun sarapan pagi dengan nasi putih, kentang goreng dan tumis udang

Tak lama Rayyan telah usai sarapan ia pun berdiri dari tempat duduk nya dan bersiap karena ia akan pergi mengajar ke kampus, sedangkan Asya yang akan menjenguk Zana di rumah sakit

Rayyan dan Asya pun mengganti pakaiannya juga Rayyan yang sudah rapi menggunakan kemeja putih juga celana abu-abu

****

Tak lama mereka sampai di rumah sakit mereka melewati lorong rumah sakit dengan Asya yang menggendong Rasya tak lama mereka sampai depan ruangan Zana
"Assalamualaikum" ucap mereka sambil mengetuk pintu

"Wa'alaikumsalam" tak lama Rizwan membukakan pintu untuk mereka terlihat hanya ada Rizwan yang menemani Zana

"Bunda belum datang?" Tanya Rayyan yang duduk di sofa ruang rawat inap Zana lalu Zana menggelengkan kepalanya

Asya pun mendekati Zana dan melihat ke arah bayi perempuan yang berbaring di ranjang bayi
"Siapa namanya?" Tanya Asya pada Zana

"Bilqis" jawab Zana yang tersenyum manis ke arah Asya Asya pun menganggukkan kepalanya

Lalu Asya mendekati suaminya dan duduk di samping Rayyan
"Kakak kan mau ngajar, kakak duluan saja nanti aku naik ojek online" tutur Asya dengan suara yang tak terlalu kencang

"Gak usah, nanti kalau sudah mau pulang chat saya nanti saya minta Ali untuk menjemput kamu" balas Rayyan semenjak kejadian semalam sekarang Rayyan tidak mengizinkan Asya menaiki ojek online apalagi jika naik motor dan yang mengemudikannya lelaki ia tak akan mengizinkan

"Oke" balas Asya sambil mengangguk kepalanya

"Duh mas Rizwan sakit" lirih Zana yang sepertinya memberi kode akan kemesraannya sekarang yang tak kalah mesra dengan Rayyan dan Asya

"Dulu aja Lo gue, sekarang udah manja ya sama suaminya" ucap Rayyan sambil tertawa kecil lalu Rayyan yang tiba-tiba berbaring dan menaruh kepalanya di pangkuan Asya untung saja kursi itu lumayan panjang

Sedangkan Rasya yang terlelap di ranjang bayi miliknya yang bisa di bawa kemana-mana Rasya sudah bangun dari habis subuh jadi sekarang mungkin ia merasa mengantuk

"Manjanya suami kak Asya ni" celoteh Zana yang kelihatannya tidak mau kalas mesra Zana pun berfikir sejenak

"Astaghfirullah!" Spontan Rayyan beristighfar saat ia melihat jam di handphone miliknya yang sudah menandakan jam 08.00

Rayyan mengajar di kampus jam 09.00 ia pun berdiri dari tempat duduk nya
"Zana, Rizwan saya harus ke kampus" tutur Rayyan yang berpamitan dengan mereka Asya pun mencium punggung tangan Rayyan

"Baik-baik ya sayang" tutur Rayyan sebelum pergi dan mengelus puncak kepala Asya yang terbalut hijab

"Biik-biik yi siying" celoteh Zana Rayyan dan Asya pun tertawa kecil

"Assalamualaikum" ucap Rayyan sebelum keluar dari pintu ruangan itu

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka


****

Jam menunjukkan pukul 11.00

"Assalamualaikum" terdengar suara salam dari luar ruangan dan mengetuk pintu Asya pun membuka pintu itu dan langsung terlihat Ali dan Rania

"Wa'alaikumsalam" jawab Asya lalu ia melebarkan pintunya agar Ali dan Rania masuk terlebih dahulu

"Eh kak Nia" ujar Zana saat ia melihat keberadaan Rania lalu Rania pun duduk di samping Asya

"Gimana kabarnya Zana?" Tanya Rania yang telah duduk sambil membenarkan gamis yang sedikit ia duduki

"Alhamdulillah" jawab Zana

"Bunda Kayla kemana?" Tanya Rania kepada Zana

"Lagi ke supermarket sebentar" balas Zana

"Maaf kak, nanti saya mau menemui pengawas untuk mengakreditasi pondok pesantren At-tariq, mungkin apa bisa kita pulang sekarang" ujar Ali dengan sangat sopan lalu Asya menganggukkan kepalanya

"Ya udah, Zana maaf ya kakak gak bisa lama nanti malam atau sore kakak ke sini lagi" tutur Asya yang mendekati Zana sambil menggendong Rasya Zana pun menganggukkan kepalanya

"Ya udah kak hati-hati" lanjut Zana

"Assalamualaikum" tutur Asya diikuti Ali dan Rania yang keluar dari luar ruangan itu

Lalu ali berjalan di samping Asya
"Kak, tas Rasya biar saya yang pegang aja" beo Ali yang mendekati Asya lalu Asya pun memberikan tas itu sedangkan Rania berjalan di belakang mereka sambil menendangi layar handphone

"Kamu bawa mobil siapa?" Tanya Asya

"Mobil bang Rayyan yang Pajero putih" balas Ali

Disclaimer Rayyan memili mobil dua yang satu Honda jazz hitam dan yang satu Pajero putih namun Pajero putih selalu di tempatkan di halaman rumah ustadz Arif

Tak lama mereka sampai di parkiran rumah sakit lalu Rania yang membuka pintu mobil depan bagian samping supir

"Rania, kamu di belakang dong ini kan mobil bang Rayyan kak Asya biar di depan" ujar Ali saat melihat Rania akan masuk ke dalam mobil

"Udah Ali aku di belakang aja" beo Asya namun tanpa ucapan apapun Rania langsung menutup kembali pintu depan itu dan ia masuk ke dalam mobil kursi belakang

Asya pun langsung masuk ke kursi samping supir karena ia tak mau ada konflik apa-apa lagi hanya Karena perkara duduk di kursi mobil

Ali pun mulai memarkirkan mobilnya dan Asya melihat segelas kopi di dekat jendela mobil yang kelihatannya akan segera tumpah

Lalu Asya memberikan kopi itu pada Ali dan Ali yang menerima kopi itu namun ia sedikit memegang jemari Asya karena ia sedang fokus menyetir
"Maaf kak" lalu Ali meminta maaf dan mengambil gelas kopi itu






Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Sekian terima vote
Assalamualaikum

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang