23. satu almamater

1K 82 5
                                    


"Kan gue bilang, gue tuh pingin ungkapin perasaan gue tapi Lo gak kasih" ungkap seorang perempuan yang duduk di kursi sebelah sopir

"Ya Lo tau sendiri kan sikap dia" lanjut perempuan yang duduk di kursi mobil belakang

"Kesel banget, gue yang suka duluan" geram perempuan itu yang meremas gamis yang ia kenakan

****

Jam menunjukkan pukul 14.00

"Assalamu'alaikum" tiga orang yang berdiri di teras rumah Rayyan lalu Asya pun keluar untuk memastikan siapa yang datang

"Wa'alaikumsalam" jawab Asya yang tersenyum manis

Ternyata yang datang adalah tiga orang sahabat Rayyan semasa di pondok dan di Yaman yakni Revand, Adel dan Rania

"Eh udah datang, ayo masuk masuk" titah Rayyan yang menyambut mereka semua

Lalu mereka pun memasuki rumah Rayyan dan mereka duduk di sofa ruang tamu
"Kak mau teh atau apa?" Tanya Asya yang membisiki Rayyan

"Kayanya es aja deh karena mereka kayanya haus banget, ada sirup dan es batu kan?" Lanjut Rayyan dan di jawab anggukkan oleh Asya

Asya pun menyiapkan minuman untuk ketiga sahabat Rayyan ia membuatkan es jeruk dari sebuah sirup

Tak lama ia sudah menyiapkan minuman itu yang terlihat sangat menyejukkan tenggorokan ia membawa sebuah botol besar berisikan es yang ia buat dan tiga gelas yang ia bawa di atas baki

Lalu Asya pun menaruh baki itu di atas meja namun gelas kaca yang ia bawa tak sengaja terjatuh akibat tersenggol lengan Rania
"Udah udah, biar saya yang rapikan" tutur Rayyan yang tak ingin Asya terluka Rayyan pun mengambil serokan dan ia mengambil satu persatu bongkahan gelas itu

Dan sisa kecil-kecil ia sapu menggunakan sapu

Mereka pun berbincang-bincang
"Oh lagi hamil" tutur Rania yang melihat ke arah Asya

"Iya" jawab Asya

****

Jam menunjukkan pukul 19.00

Rayyan yang baru sampai rumah ia baru pulang dari masjid pondok pesantren
"Assalamualaikum" tutur Rayyan yang membuka pintu rumahnya

"Wa'alaikumsalam" balas Asya yang menghampiri Rayyan

"Tumben cepat banget" lanjut Asya yang bingung biasanya Rayyan pulang dari masjid jam sepuluh malam ke atas

"Ada ustadz Arif" balas Rayyan yang duduk di sofa ruang tamu

Asya pun duduk di samping Rayyan
"Oh iya, yang pendapat saya tentang Rania yang berkerja menjadi guru disini?" Tanya Rayyan yang menoleh ke Asya

"Terserah kakak aja" balas Asya ia pun berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan menuju dapur dan di buntuti oleh Rayyan

"Boleh begadang lagi gak kak?" Tanya Asya yang baru usai minum segelas air mineral ia pun mendekati Rayyan yang duduk dimeja makan

"Gak" jawab Rayyan

"Tunggu sini, saya mau ambil laptop" tutur Rayyan yang langsung mengambil laptop miliknya dan ia kembali duduk ditempat semula

Lalu Rayyan pun membuka laptop miliknya
"Mau kerja kapan Rania?" Tanya Asya yang menatap Rayyan sedangkan Rayyan yang fokus pada layar laptop miliknya

"Tiga hari lagi mungkin" balas Rayyan tanpa menoleh ke Asya
Lalu Asya pun berjalan kembali menuju dapur ia mengambil sebuah toples yang ternyata berisikan keripik kentang

Ia pun menuangkan keripik itu ke piring dan membawa segelas air mineral untuk teman Rayyan berkerja
"Ni kak" ujar Asya yang menghampiri Rayyan

Rayyan pun tersenyum lalu ia berkerja sambil memakan keripik kentangnya perlahan

"Badannya kecil eh suka makan kentang dasar kamu ini kaya tikus" celoteh Asya sambil tertawa kecil

"Mana ada badan saya kecil?" Rayyan yang tanpa menoleh ke Asya

"Ya buktinya liat aja sendiri" balas Asya

*****

Jam menunjukkan pukul 07.00

Asya yang sudah siap ingin pergi mengajar juga Rayyan yang akan pergi ke kantor madrasah Tsanawiyah pondok pesantren At-tariq mereka berdua berjalan bersama

Terlihat serasi dengan batik biru dan rok hitam yang Asya pakai tak lupa Khimar berwarna hitam dan Rayyan memakai batik biru dengan sarung hitam yang ia kenakan tak lupa peci hitam yang sering di pakai pondok pesantren salafiyah

Tak lama mereka sampai di kantor madrasah Tsanawiyah
Hari ini Rayyan tidak mengajar mapel ia hanya akan memimpin rapat saja bel sekolah untuk madrasah Tsanawiyah pun dihidupkan

Guru-guru bergegas untuk memasuki kelas yang akan ia ajarkan murid-muridnya pagi ini
"Assalamualaikum" ucap Asya yang memasuki kelas 7A khusus perempuan

"Wa'alaikumsalam!" Sorak murid-murid itu yang berjumlah kurang lebih 39 Asya pun duduk di meja guru dan mereka mulai membaca surah pendek

Tak lama mereka selesai membaca surat pendek terdengar suara ketukan pintu dari luar
"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka ternyata Rayyan yang memasuki ruangan itu

"Saya boleh bantu istri saya mengajar tidak?" Tanya Rayyan sambil membawa-bawa laptop di tangan kanannya
"Boleh!" Balas mereka Rayyan pun duduk di kursi depan yang kosong

"Bab berapa ngajarnya sayang?" Tanya Rayyan dengan suara yang lumayan kencang seketika murid-murid tersenyum

"Fungsi Al-Qur'an dan hadits" balas Asya

Rayyan yang maju ke depan sambil membawa buku paket sedangkan Asya yang hanya duduk di kursinya
Rayyan yang mulai menerangkan kepada murid-muridnya
"Sekian penjelasannya, ada pertanyaan?" Tanya Rayyan dan murid-murid tidak ada yang bertanya

"Oke sudah faham semua, kerjakan yang soal halaman empat puluh lima semuanya" lanjut Rayyan yang kembali ke kursi tempat ia duduk

"Hah! Banyak amat Tadz" ucap murid-murid saat melihat soal itu

"Ya udah gak usah di kerjakan, tapi nanti kamu nyusul di lapangan ngerjainnya" balas Rayyan yang terlihat ketus dan menyeramkan

Asya pun mendekati muridnya satu persatu
"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya Asya murid itu pun menganggukkan kepalanya

Lalu Asya menjawab pertanyaan murid itu ia pun berjalan ke Rayyan
"Sabar sayang, galak amat si" gurau Asya yang tersenyum

"Sayang!" Sorak para murid Asya pun terkekeh mendengarnya pasalnya ia merasa tidak terlalu kencang ia berbicara





Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Dah sahur belum ni??..

Semoga hari ini puasnya lancar ya, aamiin..

Sekian terima vote
Assalamualaikum





Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang