21. bedah jantung

1K 88 4
                                    


Jam menunjukkan pukul 03.00

Asya yang baru sadar ia sudah terlelap di sofa ruang kerja Rayyan ia pun menoleh ke Rayyan terlihat Rayyan yang tertidur di kursi tempat ia berkerja dan laptop miliknya yang masih menyala

Asya pun mendekati suaminya lalu ia melihat wajah suaminya yang mendongak dan terlelap
"Kakak, bangun ih" titah Asya yang mencubit pipi Rayyan lalu Rayyan yang menguap

"Hmmmm" Rayyan hanya menghela nafasnya dan ia pun membuka matanya

"Jam berapa ni?" Tanya Rayyan yang baru sadar pekerjaannya belum selesai ia kerjakan

"Aaakkkhhhh suaranya" Asya yang malah salting mendengar suara Rayyan yang baru bangun tidur itu Asya pun memainkan pipi Rayyan sedangkan Rayyan yang kembali memejamkan mata sambil tersenyum manis

"Heh, bangun!" Titah Asya yang menarik rambut Rayyan yang terlihat sangat tak teratur karena ia baru bangun tidur lalu Rayyan pun bergegas mematikan laptop miliknya dan berdiri dari tempat duduk nya

Rayyan pun bergegas berjalan menuju kamar mandi karena ia berniat ingin melaksanakan sholat tahajud

****

Jam menunjukkan pukul 08.00

"Hati-hati ya" tutur Asya yang membuntuti Rayyan jalan menuju teras rumah

Rayyan yang sudah rapi akan pergi mengajar di kampus tempat ia mengajar Asya pun mencium punggung tangan Rayyan

"Kamu jangan cape cape" lanjut Rayyan Asya pun menganggukkan kepalanya

Lalu Rayyan memasuki mobilnya lalu Rayyan pun memarkirkan mobilnya dan ia langsung pergi

Asya pun mengambil buku paket karena hari ini ia harus mengajar di madrasah Tsanawiyah pondok pesantren At-tariq

Tak lama ia keluar dari rumahnya dan ia mengunci pintu rumahnya


*****

Jam menunjukkan pukul 16.00

Rayyan yang baru sampai rumah terlihat ia yang sangat lelah ia pun duduk di sofa ruang tamu sedangkan Asya yang sedang menyiapkan teh hangat untuk suaminya itu

Suara dering handphone Rayyan terdengar ia pun segera menerima panggilan telepon tersebut yang ternyata Kayla yang menelponnya
"Assalamualaikum, kenapa Bun?" Tanya Rayyan yang menempelkan ponselnya pada telinganya

"Astaghfirullah, oke Bun Abang ke sana!" Suara Rayyan yang tiba-tiba mengeras membuat Asya mendekati suaminya

"Sayang, ayo ke rumah sakit" titah Rayyan tanpa mengganti pakaiannya lalu Asya pun langsung mengikuti suaminya tanpa bertanya apapun

Mereka mulai memasuki mobil  terlihat Rayyan yang sangat panik, entah apa yang terjadi?
Sampai ia mengemudi mobilnya lebih kencang dari biasanya Asya yang mulai bertanya-tanya apa yang terjadi namun ia lebih memilih untuk diam terlebih dahulu karena melihat suaminya yang begitu panik dan tergesa-gesa.

Rayyan membawa mobil itu sampai parkiran rumah sakit milik Abyan ia pun keluar dari mobil ia mulai berjalan sambil menuntun Asya

Dan ia menaiki lift rumah sakit sampai akhirnya Rayyan dan Asya yang berada di lantai 5
Terlihat dari kejauhan Kayla dan Arhan juga Rizwan yang duduk di depan sebuah ruangan

"Gimana keadaan ayah bun?" Tanya Rayyan yang baru sampai namun kayla tak menjawabnya ia malah memeluk Rayyan dengan tangisan yang begitu menyedihkan

Rayyan pun mulai berfikir yang tidak baik terhadap Abyan
"Sakit jantung ayah kumat bang" tutur Rizwan sedangkan Kayla yang menangis di bahu anaknya itu

"Sekarang Zana lagi bantu tangani" lanjut Rizwan Asya pun duduk di samping Arhan

"Bun, jangan nangis bunda do'ain ayah ya, insya Allah ayah bisa sehat kembali" tutur Rayyan yang berusaha menguatkan Kayla namun dalam lubuk hatinya Rayyan pun sangat merasa panik dan sedih tapi ia ingat ia anak pertama dari keluar kecil Abyan membuatnya harus berfikir lebih dewasa untuk menenangkan keluarganya

Rayyan yang tak henti-hentinya berdoa

*****

Jam menunjukkan pukul 20.00

"Bunda, ayah masih belum sadar, Bun aku izin untuk turun tangan atas operasi ayah" tutur Asya yang masih menggunakan APD dan Kayla pun kembali menangis

Sampai akhirnya operasi akan di mulai Zana yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah jantung ia pun memimpin tindakan operasi itu

Mereka yang menunggu operasi berjalan dan tak henti-hentinya berdoa sedangkan Kayla yang terus menangis saking cintanya terhadap Abyan sampai-sampai mata Kayla merah akibat tangisannya


****

Sedangkan Zana yang fokus menjalankan tugasnya dengan 4 dokter dan 3 suster lainnya dalam hatinya ia sangat merasa bersedia namun ia tak ingin ayahnya di tangani dokter lain

Zana yang sangat fokus terhadap pembedahan jantung Abyan sampai-sampai darah yang bercucuran sampai terkena sebagian wajahnya

Zana sedang melakukan operasi jantung bypass yakni
Pencangkokan bypass arteri koroner (coronary artery bypass graft, CABG), atau dikenal sebagai operasi bypass jantung, adalah prosedur untuk mengembalikan aliran darah ke otot jantung Anda yang tidak mendapat suplai darah yang cukup.

Saat ini operasi sudah berjalan lima jam dan belum kunjung selesai



*****

Tak lama Zana keluar untuk menjumpai keluarganya Zana pun tersenyum sambil memeluk Kayla
"Berhasil bunda" ucap Zana yang tak bisa menahan air matanya hingga akhirnya terjatuh

"Alhamdulillah" mereka pun tersenyum termasuk Kayla namun Abyan yang belum kunjung siuman

Tak lama mereka sudah bisa menjumpai Abyan di ruang rawat inap di rumah sakit itu
Kayla yang sangat senang ia pun langsung memasuki ruangan itu terlihat Abyan yang sudah siuman namun Abyan terlihat sangat lemas

"Ayah gimana keadaannya?" Tanya Zana yang menghampiri Abyan

"A-ayah l-lebih b-baik" jawab Abyan yang terdengar sangat parau dan lemas

"K-kamu h-harus t-taat d-dengan s-suami k-kamu" tutur Abyan yang memegang tangan Zana lalu Zana pun menganggukkan kepalanya dan ia mulai tak bisa menahan bendungan air matanya

"J-jangan l-lupa b-bunda k-kalian" lanjut Abyan

Abyan yang tiba-tiba memejamkan matanya membuat Zana panik dan Kayla kembali menangis
"Bunda keluar dulu" tutur Zana yang akan kembali menangani Abyan lalu mereka pun keluar


*****

"Bunda" lirih Zana yang sudah penuh air mata di wajahnya Kayla pun memeluk anaknya itu

"Aku gagal menangani ayah" lanjut Zana tangisan pun pecah di antara mereka seketika Kayla terjatuh tak berdaya Rayyan dan Asya pun ikut menangis

"Maaf bunda, aku sudah gagal untuk mengobati ayah" ujar Zana yang menangis histeris


Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Sekian terima vote
Assalamualaikum



Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang