38. Gus & Ning

954 87 1
                                    


6 TAHUN KEMUDIAN

"Rasya!." Teriak Alisha yang membawa kayu yang lumayan besar dan mengejar Rasya. Santriwati sudah berusaha untuk menenangkan Alisha namun sikapnya yang tomboi seperti lelaki membuatnya terlihat sangat seram.

"Kejar dong. Lemah." Celoteh Rasya sambil berlari dan mengeluarkan lidahnya.

Sampai akhirnya tubuh kecil Rasya menabrak tubuh Rayyan yang baru datang. Spontan Rasya menoleh dan membulatkan matanya saat melihat keberadaan Abba nya yang sudah sangat seram.

"Kabur Abba mau ngomel!" Teriak Alisha yang langsung memutar tubuhnya lalu berlari Rayyan yang sudah terlihat sangat kesal dengan kedua anaknya yang tidak pernah akur.

*****

"Kenapa berantem!?" Tanya Rayyan dengan sorot matanya yang menatap anaknya dengan mata tajamnya. Rasya dan Alisha hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Emang gak liat Abba lagi mengajar kakak senior. Suara kalian terdengar sampai masjid." Lanjut Rayyan wajahnya yang sangat serius. Dan posisinya sedang berdiri didepan tubuh anaknya kecil.

"Maaf" lirih Alisha yang menundukkan kepalanya. Asya yang melihat anaknya sedang di marahi suaminya namun ia hanya bisa senyum-senyum melihat suaminya yang begitu seram di hadapan anaknya.

"Abba maafkan. Tapi gak semudah itu kalian harus hafalkan surah An-naziat." Lanjut Rayyan seketika dua anaknya itu membulatkan matanya. Asya yang tak kuasa menahan tawa ia hanya bisa menutupi mulutnya dengan jemarinya.

"Nanti malam setor hafalannya." Sambung Rayyan yang langsung membalikkan tubuhnya dan pergi begitu saja. Alisha dan Rasya pun mendekati Asya.

"Uma tolong bujuk Abba. Masa hukumannya berat banget si." Beo Alisha yang merengek ke Asya namun Asya tak menghiraukan kedua anaknya dan meninggalkan kedua anaknya itu.

****

Jam menunjukkan pukul 19.00

Alisha yang tengah fokus dengan hafalannya. Ia berbaring di lantai dan memejamkan mata sambil mengingat-ingat hafalannya karena beberapa jam lagi akan di setoran.

"Assalamualaikum." Tutur Kayla yang mendatangi rumah Rayyan Rasya dan Alisha pun menghampiri Kayla yang duduk di sofa ruang tamu.

Tak lama Rayyan yang baru pulang dari masjid pondok ia pun mencium punggung tangan Kayla. Asya juga baru menghampiri Kayla karena ia habis mencuci piring.

"Ini anak kamu lagi di hukum?" Tanya Kayla pada Rayyan yang duduk di sofa sebelahnya. Rayyan pun menganggukkan kepalanya lalu Kayla yang sepertinya berfikir.

"Dulu ayah kalian ini nangis tau pas di kasih hukuman hafalan. Di hukum sama ayah Abyan." Seketika Kayla yang menganggukkan kepalanya saat menyebutkan nama Abyan. Namun kedua anak Rayyan tertawa puas tidak dengan Rayyan yang tersipu malu.

"Siapa ayah Abyan Oma?" Tanya Alisha membuat Kayla tersenyum. Ia yang tak pernah mengungkit siapa Abyan itu karena ia sangat sakit jika mengingat Abyan dan kenangannya dengan Abyan.

Dan sejauh ini Rasya dan Alisha hanya sebatas kenal nama namun tak kenal asal usulnya.
"Ayah Abyan itu ayahnya Abba suaminya Oma jadi kalian panggilnya Opa Abyan ya." Tutur Rayyan Kayla pun tersenyum melihat sedih.

"Besok ikut Abba ke makam Opa Abyan." Lanjut Rayyan kedua anaknya pun menganggukkan kepalanya. Asya yang berdiri dari tempat duduk nya.

"Bunda aku buat ini." Tutur Asya yang kembali mendekati mereka dan membawa baki dan ada makanan di baku itu.

"Rendang ni. Bunda bawa pulang aja." Tutur Asya yang menaruh rendang yang ia bawa ke atas meja. Kayla pun menyicipi sedikit menggunakan sendok yang berada di baki itu.

"Eemmmmm. Enak banget kesukaannya Arhan ini mah." Lanjut Kayla yang menelan rendang itu. Asya pun tersenyum mendengarnya

"Arhan nya lagi pergi sama istrinya." Lanjut Kayla. Disclaimer karena perpindahan tahunnya cukup jauh dari di sini ada beberapa scan yang terlewat jadi maaf ya jika kalian kaget dengan perpindahan tahun ini.

****

Jam menunjukkan pukul 10.00

"Bilal. Saya minta tolong jemput anak saya di sekolah ya." Titah Rayyan pada santri yang selalu membantunya di rumah. Rayyan pun memberikan kunci remote motor PCX miliknya.

"Iya ustadz." Lanjut santri itu yang bernama Bilal. Santri itu sering Rayyan suruh untuk membantunya. Biasanya Rayyan menyuruh mencuci mobil, menjemput anaknya sekolah, membuat jamuan makanan untuk tamu dan lainnya.

Setelah Bilal menjauh Rayyan pun memarkirkan mobilnya karena ia ingin mengajak anaknya ke makam Abyan ia juga sedikit terburu-buru karena ia akan ada acara nanti.

Tak lama Asya dan Kayla datang untuk ikut berziarah ke makam Abyan.
"Eh Asya pakai niqab?" Tanya Kayla yang melihat Asya seketika Rayyan yang menoleh ke istrinya itu. Rayyan pun tersenyum.

"Masya Allah cantik banget." Lanjut Rayyan yang memegangi jemari Asya. Kayla hanya bisa terkekeh melihat tingkah laku suami-istri ini.

"Nanti malam katanya anak kalian mau nginap di rumah bunda." Tutur Kayla. Rayyan pun menganggukkan kepalanya. Lalu Rayyan yang menoleh ke Asya dan tersenyum.

"Berarti nanti malam bisa ding sayang." Beo Rayyan yang tersenyum Asya pun kaget dengan perkataan suaminya sedangkan Kayla yang tersenyum.

"Na-nanti malam kan mas Rayyan ada acara." Lanjut Asya yang terlihat tersipu malu.
"Kan bisa sepulang acara makin malam makin nikmat kan sayang." Lanjut Rayyan seketika Asya yang menelan saliva nya dan pipinya yang memerah di balik niqab.

"Udah kasih aja Sya. Suami kamu gak sabar tuh." Lanjut Kayla membuat Asya semakin malu dan hanya bisa terkekeh.

Tak lama Rasya dan Alisha yang datang dengan baju putih merahnya.
"Sudah ayo langsung masuk mobil." Titah Rayyan yang membuka pintu mobilnya. Asya yang duduk di belakang menemani anaknya sedangkan Kayla yang duduk di samping sopir.



Segini dulu ya guys

Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Karena kemarin target vote 50+ gak bisa jadi bab kali ini gak begitu panjang.

Bisa kali kali 40+ nanti saya buat bab lebih panjang.

Sekian terima vote
Assalamualaikum



Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang