11. bogor

1.6K 111 1
                                    



Jam menunjukkan pukul 07.00

"Saya titip anak saya ya Rayyan" tutur pak Harto yang menepuk bahu Rayyan

"Insya Allah saya tidak akan membuat anak ayah meneteskan air mata setetes pun kecuali air mata bahagia" jawab Rayyan membuat ibu Maryam dan pak Harto tersenyum manis dan ia merasa beruntung memiliki menantu seperti Rayyan

"Bang Rizal balik Minggu depan ya?" Tanya Asya di jawab anggukan oleh ibu Maryam, Rizal ialah anak pertama dari pak Harto dan Ibu Maryam sekarang Rizal sedang menempuh pendidikan di Amerika

"Ayah, bunda jaga diri baik-baik" ucap Asya yang khawatir pada bunda dan ayahnya

"Udah kita gak papa, kamu nurut sama suami kamu ya" balas ibu Maryam yang tersenyum manis pada anaknya itu

"Ya udah ayah, bunda saya dan Asya pergi ya, assalamualaikum" tutur Rayyan yang mencium punggung tangan pak Harto dan ibu Maryam

Lalu Rayyan membawa satu koper dan dua tas besar untuk ia bawa ke bagasi mobil
"Sudah, ayo" titah Rayyan di balas anggukan oleh Asya mereka pun mulai menaiki mobil

Rayyan mulai memarkirkan mobilnya
"Ustadz kita mau kemana?" Tanya Asya membuat Rayyan tertawa karena ucapan Asya seakan-akan ia akan di culik

"Kita balik ke rumah kita lah" balas Rayyan yang sudah melewati gerbang rumah pak Harto

"Eh kita ke supermarket Bogor nanti sebelum sampai rumah" beo Rayyan yang fokus pada jalan

"Kenapa ke supermarket?" Tanya Asya dengan pandangan fokus ke handphone miliknya

"Kita mau makan apa, ya mau belanja bahan dapur" balas Rayyan

"Oh"

Jam menunjukan pukul 08.47

Sedikit lagi mereka sampai namun mereka menyempatkan diri untuk belanja perlengkapan dapur

Mereka mulai memasuki supermarket
"Jangan lupa beli ayam" celetuk Rayyan yang mendorong troli belanjaan sedangkan Asya yang berjalan di depannya

"Mau ini ustadz?" Tanya Asya yang memperlihatkan kentang pada Rayyan

"Hey yang jadi istri saya kamu masa saya haru mengurus belanjaan kamu" tutur Rayyan membuat Asya tersenyum malu

"Udah pilih apa saja nanti saya bayar" titah Rayyan lalu Asya mulai belanja di ikuti Rayyan di belakangnya

Jam menunjukkan pukul 09.00

Mereka yang sudah menyelesaikan belanjanya
"Ih kebanyakan ya ustadz?" Tanya Asya yang merasa tak enak karena belanjaan lumayan banyak dan hampir memenuhi isi troli

"Udah gak papa" balas Rayyan yang sedang mengantri untuk membayar ke kasir

"Eh Rayyan?" Tanya seorang wanita yang baru usai membayar di kasir itu

"Khanza?" Tanya Rayyan dan dijawab anggukan oleh wanita itu

"Perkenalkan ini teman masa kecil aku namanya Khanza, sekarang dia jadi dokter di rumah sakit ayah" ucap Rayyan yang memperkenalkan Khanza pada Asya

Terlihat wajah Asya yang cemburu karena Rayyan yang sangat terlihat akrab dengan Khanza
"Mas Rayyan maju itu antriannya sudah kosong" ucap Asya membuat Rayyan membulatkan matanya dan Rayyan langsung maju dan ia peka dengan wajah Asya

Rayyan yang tersenyum
Tak lama kasir mulai cek belanjaan mereka
"Jadi berapa mba?" Tanya Rayyan yang merogoh dompetnya

"Jadi sejuta dua ratus" ucap penjaga kasir itu membuat Asya membulatkan matanya karena ia kaget dengan total harganya

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang