13. keluarga Shaquille

1.7K 107 0
                                    


Jam menunjukkan pukul 15.00

Rayyan yang sudah siap di dalam mobil dengan Asya yang duduk di samping kursi sopir

"Udah?" Tanya Rayyan yang menoleh ke Asya lalu Asya menggunakan kepalanya

Rayyan pun mulai memarkirkan mobilnya dan mulai stir mobilnya
"Duh kok aku keringat dingin sih" ucap Asya yang terlihat panik pasalnya ini pertama kalinya ia akan bertemu keluarga besar Rayyan mereka akan melaksanakan makan malam bersama di rumah pak Umar

"Santai aja kamu gak di makan kok" Rayyan tertawa kecil, pak Umar sudah lama meninggal dunia sejak Rayyan masih berusia sepuluh tahun lalu tak lama Bu Sarah meninggal dunia di usia Rayyan masih lima belas tahun

Oh ya buat yang belum baca shaqueena btw, pak Umar dan ibu Sarah adalah orang tua Abyan ya

"Oh ya kak kalo Khanza itu siapa nya kakak?" Tanya Asya yang menoleh ke Rayyan yang fokus menyetir

"Khanza itu punya Kakak namanya Aiyla nah Aiyla itu sahabat kecil saya karena ayah sama Tantu Liza teman semasa di Mesir Tante Liza itu ibunya Aiyla dan Khanza" lanjut Rayyan

Tak lama mereka samapi di teras rumah dua lantai dan lumayan besar
Terlihat dua buah mobil yang terparkir di teras rumah itu

"Takut" desus Asya yang merasa gemetar
"Santai aja, kamu jangan panggil saya ustadz" lanjut Rayyan mereka pun mulai menginjakkan kaki di depan pintu rumah itu yang sudah terbuka lebar

"Assalamualaikum" ucap Rayyan yang menuntun Asya dan Asya yang membawa lauk di tangan kanannya

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka suasana mulai ramai namun yang pertama kali Asya lihat ialah Arhan yang hanya memandangi layar ponselnya

"Eh Asya" kayla yang langsung menghampiri Asya lalu Asya pun ikut Kayla untuk duduk di sebelahnya

"Perkenalkan ini Zulfa istrinya om Raka" Kayla yang memperkenalkan perempuan yang berusia sekitar 37 tahun

"Ini istrinya Rayyan, cantik ya" lanjut Zulfa yang tersenyum melihat Asya
"Ibu Shauqi tu ah" seorang remaja perempuan yang mendatangi Zulfa

"Eh gak sopan banget" ucap Zulfa yang melihat anak perempuan nya itu

"Hallo nama aku Asya" Asya yang berinisiatif memperkenalkan dirinya terlebih dahulu karena perempuan yang berada di depannya ialah sepupunya

"Aku Kesya" lanjut perempuan itu yang kerap di sapa Kesya ia anak pertama dari Raka dan Zulfa sekaligus cucu ke tiga dari pak Umar dan Bu Sarah

"Gimana sama Rayyan?" Abyan yang tiba-tiba menghampiri Asya spontan Asya menoleh ke Abyan yang tiba-tiba muncul

"G-gimana gak gi-gimana gimana" balas Asya yang terlihat gugup dan takut salah bicara

"Nanti habis ini Zana yang menikah" lanjut Raka Zana pun terkekeh mendengar ucapan Raka
"Dih paling malas kalo kumpul keluarga yang di bahas nikah terus" gerutu Zana yang cemberut

Jadi total cucu pak Umar ada lima anak dari Abyan 3 dan anak dari Raka 2 sementara yang baru menikah hanya Rayyan

Tak lama sesi makan malam bersama pun tiba masing-masing keluarga membawa lauk yang berbeda terlihat Kayla yang membawa ayam kecap dan tumis udang

"Wah bawa cemilan kesukaan suaminya tuh" Kayla yang tertawa kecil saat Asya membawa banyak keripik kentang

"Si suruh kak Rayyan" lanjut Asya yang tertawa

Asya juga membawa sambal goreng dan tumis capcay
"Bun ayah mau itu" tunjuk Abyan kepada sambal goreng milik Asya

"Eh ni ayah" Asya yang memberikan sambal goreng itu kepada Abyan
"Makasih" lanjut Abyan yang menerima Tupperware berisikan sambal goreng

Sedangkan Zulfa yang memasak nasi dan telur sambal balado

Mereka semua pun makan bersama-sama dan tak jarang mereka makan sambil berbicara bahkan tertawa

"Kak enak banget sih, aku mau lagi" ucap Zana yang memuji sambal buatan Asya

"Hahahaha kamu mau lagi" Asya yang memberikan Tupperware itu dan terlihat sambalnya yang tinggal sedikit

"Habiskan aja" tutur Asya di jawab anggukan oleh Zana

Jam menunjukkan pukul 18.00

Mereka yang sudah siap ingin melaksanakan sholat Maghrib bersama dengan Rayyan yang sudah siap menjadi imam

Sedangkan Zana yang hanya duduk di belakang orang-orang yang sedang sholat karena ia sedang datang bulan

Sholat Maghrib berjamaah pun mulai di lakukan terdengar suara Rayyan yang sangat merdu saat melantunkan surah Al-fatihah entah mengapa saat Rayyan melantunkan surah Al-Qur'an Asya tersenyum

Dari mulai takbir Sampai salam sudah di lakukan secara berjamaah dan di lanjutkan dengan dzikir kecil yang di pimpin Rayyan

Tak lama mereka sudah melakukan sholat beserta dzikir
"Bunda, ayah, om, Tante Ray izin pulang ya" ucap Rayyan yang berniat ingin pulang sementara Asya yang berdiri di belakang Rayyan

"Ya udah, ayah juga mau pulang" lanjut Abyan yang berdiri dari tempat duduk nya

"Aku duluan ya" Rayyan dan Asya yang mencium punggung tangan para orang tua itu

"Assalamualaikum" Rayyan dan Asya mulai berjalan menuju mobilnya

Rayyan yang membukakan pintu mobil untuk Asya terlebih dahulu lalu ia baru naik ke mobil
Rayyan mulai memarkirkan mobilnya sedangkan Asya yang fokus pada layar ponselnya

Rayyan mulai mengemudi di jalan raya ia sempat menoleh ke istrinya sebentar karena dari tadi Asya hanya memandangi layar handphone miliknya
"Sayang, liat apa sih?" Tanya Rayyan yang mulai fokus pada jalan di depan

"Ini lagi baca Wattpad" balas Asya tanpa menoleh ke Rayyan lalu Rayyan terdiam sejenak

"Apa itu Wattpad?" Tanya Rayyan yang merasa tidak pernah mendengar kata Wattpad sebelumnya

"Aplikasi baca novel online" balas Asya Rayyan pun tak menjawab apapun ia tetap fokus menyetir mobilnya


*****

Asya dan Rayyan yang sudah sampai di rumahnya lalu Rayyan membaringkan tubuhnya di atas ranjang
Sedangkan Asya yang berada di dalam kamar mandi

Tak lama Asya yang keluar dari kamar mandi
"Sayang, mau ini" Rayyan menunjukkan layar ponselnya dan terlihat foto bayi kecil yang sengaja ia cari di salah satu aplikasi di ponselnya

"Hah, apa?" Asya yang terkekeh namun ia langsung mengerti apa yang Rayyan inginkan

"Mau dede bayi" lanjut Rayyan yang di perjelas

"Y-yang be-bener" Asya yang keringat dingin dan sangat gugup

"Ya udah kalau gak mau gak papa" Rayyan langsung menarik handphone miliknya dan langsung pergi begitu saja

Tiba-tiba Asya memegang pergelangan tangan Rayyan membuat Rayyan terhenti
"Mau kok" lirih Asya yang menundukkan kepalanya

"Yey, nanti kan" Rayyan yang sangat bergembira sampai loncat-loncat

"I-iya nanti"

Rayyan pun pergi menuju lantai bawah




Segini dulu ya guys
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin!!

Puasanya Masih kuat gak nih?..
Semoga di beri kemudahan untuk menjalankan syariat Islam ya, aamiin ya Rabb

Sekian, terima vote
Assalamualaikum


Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang