41. balas dendam

825 82 3
                                    

2 hari kemudian.

Jam menunjukkan pukul 20.35

Sekitar dua puluh santri putra tidak pulang dan memilih menetap beberapa Minggu di pondok pesantren. Dan lima belas santriwati juga tidak pulang ke rumah.

Mereka baru usai melaksanakan sholat tarawih untuk pertama di bulan Ramadhan. Mereka melaksanakan sholat tarawih sebanyak dua puluh tiga raka'at beserta witir dengan Rayyan yang menjadi imam dan Ali menjadi bilal.

Rayyan yang berdiri dari tempat duduk nya dan diikuti Asya dan dua anaknya. Mereka berempat pun berjalan menuju rumah.
"Abba gendong." Pinta Alisha Rayyan pun mengiyakan permintaan anaknya dan langsung menggendong Alisha.

"Uma besok sahur pakai apa?" Tanya Rasya yang berjalan di samping Asya. Lalu Asya menoleh ke anaknya itu.

"Uma masak ayam goreng, kentang kesukaan Abba, kangkung kesukaan Rasya dan cumi kesukaan Alisha." Balas Asya. Mereka pun melanjutkan jalannya menuju rumah.

Saat sampai rumah Rayyan langsung menurunkan Alisha dari gendongannya lalu mereka keluarga itu memasuki rumah dan saat anggota keluarga kecil itu sudah masuk rumah Rayyan pun langsung mengunci pintu rumah.

"Uma mau ke kamar mandi dulu, kalian ganti baja di bantu Abba ya." Beo Asya yang langsung berjalan ke kamar mandi lantai bawah Rasya dan Alisha pun menaiki anak tangga dan di ikuti Rayyan yabg berjalan di belakang kedua anaknya.

"Alisha tunggu luar Abba bantu bang Rasya ganti baju." Titah Rayyan yang akan memasuki kamar anaknya namun Alisha yang enggan untuk menunggu ia pun menarik lengan Rayyan.

"Alisha main handphone Abba ni." Beo Rayyan yang memberikan handphone miliknya ke Alisha. Alisha pun duduk di lantai dan memainkan handphone Rayyan.

Sedangkan Rayyan yang membantu Rasya mengganti pakaiannya.

****

Jam menunjukkan pukul 23.00

"Bobo sayang." Titah Rayyan kepada istrinya yang terlihat asyik memainkan handphone di sofa kamar mereka.

"Bentar lima chapter lagi." Balas Asya tanpa menoleh ke suaminya yang sudah berbaring di ranjang.

Rayyan pun berdiri dari tempat tidur nya dan berjalan menuju istrinya.
"Tidur atau saya hukum." Titah Rayyan dengan tatapan tajam.

"Apa hukumannya?" Tanya Asya yang menatap wajah suaminya yang tampak bersih.

Cup.

Tanpa pikir panjang sebuah kecupan yang mendarat di pipi Asya. Asya hanya bisa membulatkan matanya kaget.

"Tidur atau saya tinggal di kamar sendiri!" Lanjut Rayyan namun Asya hanya senyum-senyum gak jelas.

"Tinggal aja" balas Asya ia kira Rayyan akan bercanda namun siapa sangka Rayyan langsung berjalan keluar sambil membawa satu buah bantal.

Asya yang masih tak percaya ia pun mengejar suaminya yang ternyata pergi menuju kamar kedua anaknya.
"Mas!" Teriak Asya yang mengejar Rayyan namun ia hanya berjalan.

Rayyan pun membuka pintu kamar kedua anaknya terlihat Alisha dan Rasya yang sudah terlelap.
"Abba" lirih Alisha yang melihat Rayyan.

"Ih gak lucu ah bercanda nya" decak Asya yang memasuki kamar anaknya. Alisha yang kebingungan ia pun duduk di atas ranjang miliknya.

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang