17. Seminar dakwah

1.4K 104 0
                                    


Jam menunjukkan pukul 22.00

"Emang aku boleh ikut?" Tanya Asya pada Rayyan yang duduk disampingnya saat ini mereka belum tidur dan sedang menghirup udara segar malam hari di kota Bogor saat ini Bogor mengalami musim panas jadi tidak terlalu dingin untuk malam ini

"Boleh aja, tapi" tutur Rayyan Asya bertanya-tanya mengapa ucapan Rayyan hanya sampai situ dan terdengar Rayyan yang memberhentikan ucapannya

Tanpa pamit atau apapun Rayyan pergi begitu saja dari tempat duduknya namun Asya hanya diam
"Pakai ini mau gak?" Tanya Rayyan yang tiba-tiba kembali ia membawa sebuah kantung plastik berwarna putih lalu Asya pun menoleh ke arah Rayyan

"Sungguh saya tidak rela kecantikan kamu dinikmati banyak masang mata untuk acara seminar besok" tutur Rayyan yang mengeluarkan sebuah niqab Asya pun tersenyum mendengar ucapan Rayyan

"I-insya Allah mau" balas Asya yang melihat-lihat niqab yang Rayyan kasih

Lalu Asya pun mencobanya, niqab itu berwarna hitam Rayyan pun tersenyum melihat istrinya yang memakai niqab
"Wow, cantik banget" puji Rayyan yang menyimpulkan senyuman Asya pun salting di balik niqab nya

"Ini kakak yang beli?" Tanya Asya yang melepas kembali niqab itu Rayyan pun menganggukkan kepalanya mantap

Lalu Asya memasukkan niqab itu pada plastik semula
"Makasih" balas Asya yang menyimpulkan senyuman manis

Cup.

Sebuah kecupan mendarat di pipi Rayyan seketika pipi Rayyan yang memerah bahkan telinga Rayyan sampai ikut memerah
"Ih kakak salting" celoteh Asya

"Mana ada" elak Rayyan yang tersipu malu namun ia merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat

"Gak usah gengsi"

"Udah bisa buat suami salting yah" gurau Rayyan yang mencubit hidung Asya yang terlihat bersih

Lalu Asya pun mengecek handphone miliknya karena dari tadi handphone Asya ramai dengan notifikasi yang masuk

Bunda
Sya, gimana Rayyan?

Bunda
Lagi apa dia?

Asya
Lagi nafas Bun

Bunda
Ih di tanyanya

Asya
Bunda gak mau tanyain anak bunda aja, gak ada angin gak ada hujan nanyain mas Rayyan

Bunda
Nanyain kamu mah dah sering kalian lagi apa?

Asya
Lagi santai di balkon rumah

"Mas mas" panggil Asya Rayyan pun menoleh ke Asya lalu Rayyan ditunjukkan dengan layar ponsel Asya

"Bunda tanyain kamu" lanjut Asya Rayyan pun tersenyum

"Aduh, kenapa kalo di panggil mas damage nya lebih kuat" beo Rayyan Asya pun langsung peka dan tersenyum dan Asya menarik kembali handphone miliknya dari pandang Rayyan

"Tidur yok" titah Rayyan yang berdiri dari tempat duduknya
Namun Asya hanya menggelengkan kepalanya Rayyan pun menyamaratakan tingginya dengan Asya yang duduk

Shaquille.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang