DUA

89 22 0
                                        

Matahari belum sepenuhnya terbit, tapi Hwi si anak rajin sudah berada di lingkungan sekolah.

"Loh, Jun? Tumben lo pagi udah ada di sini?" tanya Hwi.

"Lagi pengen aja. Udah sana, lo bagian piket."

"Heh malih, lo juga bagian piket ya!"

"Nanti gue nyusul."

Akhirnya Hwi naik seorang diri, meninggalkan Junhyeok yang terduduk di ujung tangga.

Hwi terus berjalan ke arah kelasnya. Sesampainya di sana, Hwi menatap manusia yang berada di kelas dengan tatapan bingung.

"Junhyeok..." lirih Hwi.

Hwi terdiam, jika Junhyeok sudah ada di kelas, lalu yang berada di tangga itu siapa?

"Tuan muda Eun Hwi!! Jangan diem aja, bantuin gue!"

Lamunan Hwi buyar setelah teriakan salah satu siswi yang dijadwalkan piket bersamanya.

"Gak usah teriak, gue gak budek." Hwi menaruh tasnya di kursi. Pandangannya kiri mengedar mencari Junhyeok, tapi-

"Jia!" Siswi bernama Jia itu menoleh. "Junhyeok pergi ke mana?"

"Junhyeok?" tanya Jia memastikan.

"Iya, J u n h y e o k JUNHYEOK," Balas Hwi.

"Becanda lo? Dari tadi gue sendiri, berdua pas ada lo."

Hwi menggaruk kepalanya tak gatal. Maksudnya apa ini? Mengapa-

"EUN HWI GUE ADUIN WAKEL MAMPUS LO!!"

-1990?-

"Hun, lo liat dasi gue gak?"

"Taehun, Kyungjun buru ah udah telat ini!!"

"Bang Tae, punya buku baru gak? Punya gue abis lupa beli nanti gue ganti!!"

"Sungjun! Udah gue bilang pake punya gue aja!!"

Taehun memijat kepalanya, masih pagi tapi kamar asramanya sudah se-ramai itu akibat ulah ke-empat temannya.

"Dasi lo kan ketinggalan di loker, Jun."

Kyungjun yang sejak tadi berjalan seperti setrikaan akhirnya diam dan tersenyum tanpa dosa.

"Senyum lo malih! Udah ayo buruan," ucap Taehun yang mulai melangkah meninggalkan Kyungjun.

"Tungguin gue."

Ke limanya kini sudah berada di lingkungan sekolah. Hanya membutuhkan waktu lima menit dari asrama untuk sampai di sekolah bernuansa kuno itu.

Meskipun mempunyai visual yang di atas rata-rata, mereka hanyalah murid biasa yang tidak begitu dikenal. Bertingkah selayaknya murid biasa meski berasal dari keluarga yang cukup berada, tidak ada yang membedakan dari mereka dan yang lainnya.

"Lo pada pengen gak sih jadi murid yang terkenal?" tanya Kyungjun tiba-tiba.

"Gue sih nggak," jawab Hyunsoo.

"Kenapa, Bang?"

"Ribet, takutnya mau jalan aja susah gara-gara banyak yang minta foto."

Sungjun memutar bola mtanya malas. "Halu lo ketinggian, Bambang."

"Kan tadi disuruh halu sama Abang lo."

Big Secret (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang