TIGA PULUH

39 7 3
                                        

"Kita punya alasan kuat untuk itu."

"Alasan apa, Ma?"

"Semua yang sudah kita miliki bisa lenyap jika tidak melakukan hal itu."

Taehun berdecih, benar dugaannya semua ini karena harta.

"Apa yang kami lakukan pada akhirnya untukmu juga."

"Untuk aku mati?"

"CHOI TAEHUN!"

Taehun menggelengkan kepalanya. Percakapannya tadi pagi terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Saat ini di hadapannya sudah ada segelas coklat hangat yang ia pesan dan sudah hampir dingin. Setelah sedikit bertengkar dengan orang tuanya, Taehun memutuskan pergi ke sebuah cafe yang belum pernah ia kunjungi karena jaraknya yang jauh.

"Jang Hyuna, kemana gue harus cari dia?"

Taehun segera meminum coklat hangat miliknya, lalu pergi ke kasir untuk membayarnya. Ia harus segera pergi dan mencari si penulis berita.

Baru beberapa langkah dari cafe yang didatanginya Taehun langsung berhenti ketika mendengar ada yang memanggil namanya.

"Choi Taehun!"

Taehun melihatnya. Seorang wanita seumuran ibunya kini tengah berlari mendekat.

Saat sampai di hadapan Taehun, wanita itu melihat Taehun dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu tak lama ia menangis.

"Eh, Bibi kenapa?" tanya Taehun panik.

Di luar dugaan, wanita itu malah berlutut di hadapan Taehun.

"Apa yang Bibi lakuin?" Taehun yang panik segera membantu wanita itu untuk berdiri dan membawanya masuk ke cafe tadi.

Wanita itu menahan tangan Taehun ketika Taehun hendak pergi setelah membawanya duduk.

"Duduk," pintanya.

Mau tidak mau Taehun menurutinya.

Wanita itu tersenyum lantas menepuk-nepuk bahu Taehun. "Maafin Bibi ya, udah bikin kamu kaget. Bibi kaget pas lihat kamu, wajah kamu mirip banget sama temen Bibi."

Taehun menyerit bingung. "Teman Bibi seumuran saya?"

Wanita bernama lengkap Kim Jina itu menggeleng. "Dia harusnya udah seumuran Bibi, tapi ada tragedi yang bikin dia pergi selamanya."

"Waktu itu Kyungjun, Hyunsoo, Hwi sama Sungjun. Sekarang Taehun, ini kebetulan atau apa?" ucap Jina dalam hati.

"Gak papa, Bi."

"Tapi kenapa kamu noleh pas Bibi panggil pake nama temen Bibi?"

"Karena itu nama saya," jawab Taehun.

Jina membulatkan matanya tak percaya. "Choi - Taehun?"

"Tunggu, dia manggil gue pake nama lengkap. Terus muka gue-"

Taehun segera meraih ponsel yang berada di dalam saku miliknya lalu menunjukan fotonya bersama lima orang temannya. "Apa Bibi juga tahu nama mereka?"

"Kalian-" Jina benar-benar tidak bisa berkata-kata setelah melihat foto yang Taehun tunjukan.

"Gak mungkin bisa se-kebetulan ini," batin Jina.

"Apa Bibi kenal sama penulis Jang Hyuna?" tanya Taehun lagi.

"Iya, Bibi kenal."

Mata Taehun berbinar setelah mendengar jawaban dari Jina. "Bi, bisa bikin saya ketemu sama dia gak?"

Big Secret (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang