NEYA (END)

Epilog

" Jika memang setiap pertemuan akan ada perpisahan, maka jangan jadikanlah perpisahan itu untuk tidak saling mengenal, melainkan jadikanlah perpisahan itu untuk mempererat pertemuan yang akan datang "

_ NEYA _

ππππππππππ

ππππππππ

ππππππ

ππππ

πππ

•••••••••••••••••••

Assalamualaikum
Bagaimana kabarnya kawan literasi?

Biasakan sebelum membaca untuk follow terlebih dahulu

Jangan lupa untuk vote dan berikan komentar 😊

Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh ataupun yang lainnya itu hanya ketidak sengajaan, karena cerita ini murni hasil pemikiran penulis 🙏🏻.

Hargai penulis dengan tidak memplagiat cerita ⚠️⚠️ terimakasih 🙏🏻

Tak terasa malam ini adalah malam menuju kemenangan
Maka dari itu author mau minta maaf jika dalam pembuatan Cerita alurnya masih belum sesuai dengan ekspektasi pembaca, dan juga masih banyak typo dalam penulisan.

Maka dari itu author mengucapakan:

Taqabbalallahu minna wa minkum,
Shiyamana wa shiyamakum.

Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻

Happy reading 👋🏻

Jam sudah menunjukkan pukul 03.30 dimana waktu tersebut adalah waktu untuk melakukan santap sahur, dimana di waktu tersebut adalah waktu dimana sedang enak-enaknya terlelap dalam mimpi.

Sama seperti atharya yang susah dibangunkan sahur oleh aneisha karena semalam dia begadang bersama inti leopard di rumah mereka.

" Sayang, suamiku ayo bangun sahur dulu, aku udah masak " ucap aneisha begitu lembut.

Sedangkan yang dibangunkan hanya membuka sedikit matanya, setelah itu tertidur kembali.

" Habibi ku, ayo bangun dulu " ucap aneisha.

" Lima menit lagi sayang " jawab atharya dengan mata masih tertutup.

Karena kesal entah dengan cara apa aneisha harus membangunkan suaminya yang kebo jika sudah tidur.

Sehingga terlintas sebuah cara dalam pikiran aneisha, mungkin dengan cara itu atharya akan segera bangun untuk sahur.

Cup

Cup

Cup

Aneisha mencium pipi kanan, kiri, dan kening atharya begitu halus. Sehingga tak memerlukan beberapa menit atharya sudah terbangun dari tidurnya.