14. Pekerjaan Sya

1.8K 164 11
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Sya?" panggil Arbi menatap Sya yang sedang menyiram sayuran di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sya?" panggil Arbi menatap Sya yang sedang menyiram sayuran di depannya.

Sya menoleh pada Arbi yang sedang duduk di balai-balai di sampingnya. "Iya? Kenapa Mas?" sahut gadis itu.

Arbi menarik nafas dan menghembuskannya pelan. "Minggu depan keluarga mas mau ke sini. Jujur aja mas belum ngomong ke mereka kalo mas udah nikah. Mas pengen bilang ke mereka setelah mereka sampe sini, mas mau ngomong langsung ke mereka. Kamu gapapa kan kalo keluarga mas ke sini?" tanya pemuda itu sambil menatap Sya.

Sya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, gadis itu mengangguk pelan. "Iya Mas, aku nanti bakal jelasin ke keluarga Mas semuanya. Aku juga pengen minta maaf ke mereka karena udah bikin Mas kayak gini.."

"Biar mas aja nanti yang jelasin ke mereka.."

Sya menggeleng. "Enggak Mas, semua kan terjadi karena aku jadi biar aku yang nanti jelasin. Ya?"

Arbi menghela nafas dan mengangguk. "Yaudah kalo emang kamu maunya gitu.."

Sya meletakkan selang air yang dia pegang. "Bentar ya Mas, aku ambil puding yang tadi pagi aku bikin. Udah jadi kayaknya. Mas mau sekalian diambilin jajan gak?" tanya gadis itu.

"Itu Sya, nanas madu yang kemaren kan masih ada. Bawa aja ke sini, kita abisin." jawab Arbi.

Sya mengangguk, gadis itu mematikan kran air terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah. Arbi menaikkan kakinya ke atas balai-balai dan bersandar pada Pohon Kersen yang ada di belakangnya.

Tak lama kemudian Sya sudah kembali ke sana dengan membawa nampan berisi puding, air putih dan juga nanas madu. Gadis itu tersenyum dan ikut duduk di atas balai-balai.

"Ini Mas, cobain dulu puding aku." kata Sya memberikan puding yang ada di dalam cup pada Arbi.

Arbi langsung menerimanya, pemuda itu mengambil sendok yang ada di atas nampan dan  mulai memakan pudingnya.

"Kemanisan nggak Mas? Tadi aku tambahin gula dikit soalnya.." tanya Sya saat Arbi memakan puding buatannya.

Arbi menggeleng. "Enggak kok, ada asem-asemnya dari stroberi juga jadi manisnya gak terlalu berasa. Pas sih.." jawab pemuda itu sambil tersenyum.

Sya menghela nafas lega. "Syukur deh kalo gitu." ucapnya. Gadis itu kemudian mendongak menatap dahan Pohon Kersen yang ada di atasnya.

"Banyak yang merah ya Mas buah kersennya.." kata gadis itu melihat ada banyak buah kersen yang sudah matang dan berwarna merah.

Arbi ikut mendongak. "Iya, biasanya Dika sama Rizal suka ngambilin kalo maen ke sini.." kata pemuda itu.

"Aku juga mau metik ah, Mas geser ke sini dulu ya?" kata Sya menatap Arbi.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang