18. Tato

1.9K 165 9
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Mas, aku pergi bentar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, aku pergi bentar ya. Mau ke toko mama nganter ini.." kata Sya sambil memasukkan bolu coklat buatannya ke dalam tupperware.

Arbi yang sedang makan di depan Sya mengangguk. "Iya, mau bawa motor apa jalan kaki kamu?" tanya pemuda itu.

"Jalan aja Mas, deket ini. Mas mau dibawain sesuatu nggak dari toko?" tanya gadis itu sebelum berangkat ke toko milik  keluarganya itu.

Arbi mengeluarkan selembar uang 50 ribuan dari dalam saku bajunya. "Ini, tolong beliin mas rengginang sama keripik ubi kayak yang pernah kamu bawa itu. Oh iya sama susu kedelai juga, beli 5 bungkus ya Sya.." kata pemuda itu.

"Nggak usah beli lah Mas, biar aku ambilin aja nanti.." kata Sya.

Arbi menghela nafas. "Gak boleh gitu Sya, mama sama papa kan jualan ya kita harus beli lah. Jangan asal ambil aja, rugi nanti mereka. Ini ambil duitnya, oh iya satu lagi mas sampe hampir lupa. Beliin pelet buat lele juga ya. Udah abis tadi mas liat.." kata pemuda itu.

Sya mengangguk dan mengambil uang yang Arbi berikan. Gadis itu juga mencium tangan Arbi. "Yaudah aku ke toko mama dulu ya Mas. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." sahut Arbi melanjutkan kegiatan makannya.

Sya pun pergi menuju ke toko mamanya, gadis berjalan sambil bersenandung pelan menyusuri jalan setapak kecil yang biasa dia gunakan sebagai jalan pintas. Dia malas lewat jalan besar karena pasti akan bertemu banyak pemuda-pemuda yang suka sekali memanggilnya saat lewat.

Lebih aman lewat jalan setapak ini karena jarang di lewati orang, dan lagi saat lewat jalan setapak perjalanannya menuju ke toko menjadi lebih cepat.

Sekitar 15 menit kemudian Sya sudah sampai di bagian belakang bangunan toko milik keluarganya. Dia langsung ke depan untuk menemui sang mama yang terlihat sedang melayani pembeli.

"Assalamualaikum Mah.."

Mama Sinta menoleh. "Waalaikumsalam Sya, duduk dulu. Mama masih layanin pembeli." kata wanita itu.

Sya mengangguk dan menarik kursi untuk duduk sambil menunggu sang mama yang masih melayani pembeli yang cukup ramai. Gadis itu membuka box ice cream di sampingnya dan mengambil satu cup ice cream coklat kemudian memakannya.

Setelah semua pembelinya pulang Mama Sinta langsung menatap Sya yang sedang makan es krim. "Kenapa Sya? Kok tumben sore-sore ke sini?" tanya wanita itu.

Sya berdiri dan memberikan tupperware berisi bolu buatannya pada Mama Sinta. "Ini Mah, aku mau nganterin bolu buat mama." jawab gadis itu.

Mama Sinta tersenyum. "Oalah, makasih ya kalo gitu. Pasti enak ini buatan kamu.." kata wanita itu.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang