Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
..
"Mas Arbi? Emang bener Mas udah nikah sama Sya?" tanya seorang pemuda yang sedang membeli materai.
Arbi menoleh dan mengangguk. "Iya, bener." jawabnya.
Pemuda itu berdecih mendengar jawaban Arbi. "Hadeeh udah gak ada kesempatan beneran deh buat deketin Sya.."
Arbi mendekat dan memberikan materai yang dibeli oleh pemuda tadi. "Kenapa?" tanyanya.
Pemuda tadi menatap Arbi. "Mas pake pelet apa Mas? Atau pake dukun mana Mas? Kok bisa sih dapetin Sya?" tanya pemuda itu.
Mata Arbi melebar. "Astaghfirulloh, saya nggak pake gitu-gituan. Mungkin emang takdir aja saya bisa sama Sya. Tapi saya bener-bener gak pake yang kayak gitu. Dosa."
Pemuda itu mendengus dan mengeluarkan uang untuk membayar materai yang dia beli. "Yaudah deh Mas, Mas beruntung banget bisa dapetin Sya.." ucapnya sambil berjalan meninggalkan percetakan Arbi.
Arbi yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas. Sya benar-benar sangat populer, rasanya beberapa hari ini tiap kali berpapasan dengan orang pasti mereka menanyakan tentang kebenaran mengenai pernikahannya dengan Sya.
Biarpun sudah mendengar dari teman-temannya mengenai betapa populernya Sya di desa itu tapi Arbi baru benar-benar menyadarinya saat ada banyak sekali pemuda yang menanyakan tentang hubungannya dengan Sya akhir-akhir ini.
"Mas Arbi!"
Arbi tersentak kaget. Pemuda itu langsung menatap 3 orang yang kini menghampirinya.
"Eh, Dit. Mau ngambil kaos ya?" tanya Arbi.
Dito mengangguk. "Iya Mas, udah selesai kan?"
Arbi mengangguk. "Udah, bentar ya gue ambilin." kata pemuda itu dan berjalan menuju ke arah rak berisi kaos-kaos pesanan dari beberapa orang. Yang dia ambil adalah kaos pesanan Dito.
"Ini Dit. Cek dulu gih, siapa tau ada yang kurang atau salah. Atau sablonan namanya salah, ntar bisa gue benerin langsung.." kata Arbi meletakkan kaos pesanan Dito ke atas etalase.
"Kita mah udah percaya sama Mas Arbi, udah pasti bener." sahut Yuda yang ada di samping Dito.
"Iya Mas, kalo nyablon di sini mah udah pasti bagus. Awet lagi sablonannya." kata Umar menyahuti.
Arbi tersenyum. "Alhamdulillah deh kalo kalian percaya sama percetakan ini. Kalo soal kualitas gue jamin deh, bagus pastinya. Gue juga gak mau kehilangan pelanggan kalo misal kualitasnya turun."
"Iya Mas, btw duit sisa pembayarannya udah gue transfer ya. Mas cek dulu deh.." kata Dito.
Arbi langsung mengambil ponselnya dan membuka aplikasi M-Banking miliknya memastikan apakah sisa pembayaran dari Dito sudah masuk. Setelah memastikan kalau pembayaran sudah beres Arbi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
RomansaArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...