15. Jalan-jalan

1.9K 166 25
                                    

Vote sama komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Kamu nanti malem kerja nggak Sya?" tanya Arbi menatap Sya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nanti malem kerja nggak Sya?" tanya Arbi menatap Sya.

Sya yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya menoleh. Gadis itu menggeleng. "Enggak Mas, nanti malem temen aku yang masuk. Kenapa?"

Arbi menyandarkan punggungnya pada pohon kersen di belakangnya. Mereka sedang duduk santai di balai-balai. Tadi baru saja pulang dari percetakan, dan karena  disana lumayan sepi bisa di handle oleh Indra dan kedua temannya mereka memutuskan untuk pulang saja.

"Nanti abis ashar mau jalan-jalan nggak? Kita ke kota. Mas sekali-kali pengen ngajakin kamu jalan-jalan gitu. Belanja sesuatu kalo kamu pengen.." kata Arbi.

Sya memainkan bibirnya. Gadis itu tiba-tiba menaikkan kakinya ke atas balai-balai dan menidurkan kepalanya ke atas paha Arbi yang sedang selonjoran.

"Eh.." Arbi sedikit kaget karena gerakan tiba-tiba Sya, namun pemuda itu langsung tersenyum dan mengusap rambut istrinya itu pelan.

Hal-hal seperti ini bagus kan? Mereka memang harus semakin mendekatkan diri. Setidaknya kecanggungan yang masih ada harus segera mereka hilangkan. Pendekatan semacam ini adalah hal yang perlu mereka lakukan.

"Aku sebenernya lebih suka belanja di pasar sih Mas, semua lebih murah. Terus juga lebih seger.." kata Sya sambil menatap Arbi.

Arbi menunduk. Tangannya menyingkirkan helaian rambut Sya yang mulai tertiup angin. "Bukan belanja sayuran Sya, mas mau ngajakin kamu belanja baju sama perlengkapan pribadi kamu. Sabun, sampo, skincare, make up. Mas liat barang-barang kamu itu belinya pasti di kota, gak ada yang jual di desa. Iya kan?" tanya pemuda itu.

Sya memainkan bibirnya. "Iya sih.." sahutnya pelan.

Memang semua perlengkapan pribadinya biasa dia beli di kota karena di desa mereka susah mendapatkannya. Dia biasanya mengajak teman-temannya untuk belanja di salah satu mall yang dekat dengan sekolah dance tempatnya mengajar.

"Nanti ya abis ashar kita berangkat ke mall?" kata Arbi sambil mengusap-usap pipi Sya.

Sya tentu menikmati perlakuan Arbi itu. Rasanya sangat nyaman saat tangan besar Arbi mengusap pipinya dengan lembut. "Heem Mas.." sahutnya.

Arbi terkekeh pelan melihat mata Sya yang semakin terpejam. "Kamu ngantuk?" tanya pemuda itu.

Sya langsung melebarkan matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk. "Gara-gara Mas usap-usap pipi aku, rasanya jadi ngantuk banget. Apalagi di sini enak ada angin sepoi-sepoi. Udah mau merem aja mata aku.." sahut gadis itu sambil mengucek matanya.

Arbi menarik pipi Sya pelan. Gemas melihat wajah gadis itu. "Yaudah kita masuk aja, masih jam 1 juga sekarang. Kamu kalo mau bisa tidur siang dulu.." kata pemuda itu.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang