Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
..
"Ya Allah Mas!"
Arbi yang awalnya masih memejamkan mata langsung bangun mendengar teriakan Sya. Pemuda itu ikut duduk melihat sang istri yang juga sudah duduk di atas ranjang mereka.
"Apa?"
"Mas aku lupa! Aku pagi ini harus nganterin puding ke rumah Kila, astaga Mas!" teriaknya panik.
"Tenang Sya tenang.." kata Arbi.
"Aduuuh gimana sih kok malah mau tidur lagi, ayo Mas anterin aku ke rumah Kila." kata Sya langsung turun dari atas ranjang dan menuju ke arah lemari untuk mengganti baju.
Arbi juga ikut turun dari atas ranjang. Mereka baru saja selesai sholat subuh setelah hampir kesiangan tadi. Bahkan rambut mereka masih basah karena terburu-buru untuk keramas. Namun karena rasa kantuk yang menyerang baik Arbi maupun Sya malah langsung kembali ke atas ranjang untuk memejamkan mata.
Baru beberapa menit mata mereka terpejam tapi Sya langsung berteriak karena teringat dengan janjinya pada Kila untuk mengantar puding.
"Ya ampun aku lupa tadi Mas, untuk aja keinget sebelum merem." kata Sya memakai jaketnya dengan terburu-buru.
Arbi memakai celana panjangnya dan menghela nafas. "Kamu nih ada-ada aja, pake lupa segala.." kata pemuda itu.
"Gak inget aku Mas, kecapekan udah bawaannya pengen merem, tidur lagi. Tapi tadi untungnya keinget." sahut Sya.
"Ayo kalo gitu, kasian kalo Kila udah nunggu.." kata Arbi.
Sya mengangguk dan mereka keluar dari kamar. Sya menuju ke dapur dan mengambil puding buah buatannya yang ada di dalam kulkas dan menaruhnya ke dalam box yang sudah dia siapkan kemarin.
Setelah siap Arbi keluar untuk menyalakan motornya sambil menunggu Sya yang belum keluar rumah. Pemuda itu mengusap rambutnya yang masih basah sambil menghela nafas.
Mereka benar-benar hampir kesiangan tadi, bahkan alarm yang berbunyi pun tidak mengganggu tidur. Beruntung saja tadi Arbi terbangun saat mendengar suara ayam milik tetangga yang berkokok. Kalau tidak sepertinya dia dan Sya tidak akan terbangun sampai siang.
"Ayo Mas.." kata Sya yang sudah keluar membawa dua box berisi puding yang sudah dia tumpuk dan ikat agar lebih mudah untuk dipegang.
Arbi mengangguk dan menaiki motornya. Sya juga langsung duduk di boncengan pemuda itu dengan kedua tangan yang memegang kotak puding itu.
"Udah?" tanya Arbi memastikan.
Sya mengangguk. "Udah Mas.." jawabnya.
Arbi pun menjalankan motornya untuk menuju ke rumah Kila. Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai, Kila terlihat sudah menunggu di depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
Roman d'amourArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...