Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
.
.
Sya mengerjabkan matanya mendengar suara alarm ponsel Arbi. Gadis itu mengucek matanya beberapa kali. "Jam berapa nih.." gumamnya pelan.
Sya hendak bangun dari posisinya, namun pinggang gadis itu tertahan oleh tangan Arbi yang melingkarinya dengan erat. Sya menunduk dan memegang tangan Arbi yang kini melingkari pinggangnya.
"Mmh~ jam berapa Sya?" tanya Arbi menarik tangannya dan mengucek matanya.
Sya langsung duduk dan melihat ke arah jam yang ada di dinding. "Jam 4 lebih 20 Mas.." jawabnya.
Arbi langsung duduk dan meregangkan tubuhnya sebentar. "Mas ke musholla dulu kalo gitu." kata pemuda itu.
Sya mengangguk. "Iya Mas." sahutnya.
Arbi pun turun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mencuci muka Arbi langsung mengambil peci juga sarungnya.
"Mas berangkat dulu Sya. Assalamualaikum.." kata Arbi sambil memakai baju kokonya.
Sya mengangguk. "Iya Mas. Waalaikumsalam." sahutnya.
Arbi pun pergi keluar dari kamar untuk segera menuju ke musholla agar bisa mengikuti sholat subuh berjamaah.
Sya pun menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah selesai mencuci muka dan wudhu gadis itu memakai mukena dan menggelar sajadah sambil menunggu adzan subuh.
Setelah adzan terdengar Sya langsung sholat dan berdzikir sebentar. Setelah selesai Sya menuju ke dapur untuk segera memasak karena hari ini adalah hari pembukaan ruko baru Arbi juga ada acara syukuran bersama teman-teman dan keluarga.
Gadis itu sudah menyiapkan segala macam bahan-bahan untuk dimasak karena nantinya akan ada acara makan bersama dengan keluarga dan juga keluarga Arbi yang akan datang nanti. Nanti juga akan ada teman-teman Arbi dan juga pegawai-pegawainya. Arbi sebenarnya ingin memaki catering saja tapi Sya bilang kalau dia masih bisa memasak untuk mereka semua.
"Assalamualaikum Sya!"
Sya menoleh ke arah pintu dan berjalan ke ruang tamu. "Waalaikumsalam Mah, masuk aja.." sahutnya.
Pintu pun terbuka menampilkan Mama Sinta yang datang membawa kantong plastik. "Udah mulai masak kamu Sya?" tanya wanita itu sambil menghampiri sang anak.
Sya menoleh dan mengangguk. "Udah Mah, ini mau goreng ayam." jawabnya.
Mama Sinta mengeluarkan telur rebus yang dia bawa. "Bumbu baladonya udah kamu bikin belom?" tanya wanita itu.
Sya menggeleng . "Belum Mah."
"Yaudah mama aja yang bikin ya." kata Mama Sinta berjalan menuju ke pantry. Wanita itu mengeluarkan beberapa bumbu untuk segera membuat sambal balado.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
RomansaArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...