37. Ketahuan

1.8K 141 15
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Assalamualaikum, Sya? Arbi?" Bunda mengetuk pintu rumah anak dan menantunya itu namun tidak  mendapat sahutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum, Sya? Arbi?" Bunda mengetuk pintu rumah anak dan menantunya itu namun tidak  mendapat sahutan.

Wanita itu menghela nafas dan melihat layar ponselnya, padahal semalam Sya bilang kalau pagi ini mereka ada di rumah tapi sudah hampir 10 menit dirinya berdiri di depan pintu sambil mengetuknya namun  tidak ada sahutan juga dari keduanya.

Bunda melihat ke arah paperbag berisi kue lapis dan kue lain buatannya, semalam dia memberitahu Sya bahwa hari ini dia akan datang dan membawakan kue lapis dan juga beberapa kue lain buatannya dan Sya bilang datang saja. Tapi ini kemana mereka berdua? Apa belum bangun? Tapi Arbi selalu bangun pagi, Sya juga selalu bangun pagi.

"Nggak ada Buk, Mas Arbinya?" tanya Pak Maman sopir yang mengantar Bunda hari ini.

Bunda menoleh. "Nggak tau nih Pak, gak ada yang nyahutin dari tadi." jawabnya.

"Coba masuk aja Buk, siapa tau lagi di belakang jadi gak denger.." kata Pak Maman memberi usul.

Bunda menoleh pada Pak Maman dan mengangguk. "Iya deh Pak, Bapak tunggu aja di mobil saya cuma mau nganterin ini aja kok buat mereka abis itu kita balik pulang.." kata wanita itu.

Pak Maman mengangguk mengerti. "Baik Buk.." sahutnya dan kembali masuk ke dalam mobil yang terparkir di halaman depan.

Bunda menarik nafas dan kemudian memutar knop pintu. "Lho iya, udah gak dikunci pintunya. Udah bangun mereka berarti.." kata wanita itu saat pintu rumah itu terbuka.

Bunda kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dengan perlahan, wanita itu mengedarkan pandangannya melihat suasana rumah yang masih sepi. "Kemana sih mereka? Masa rumah gak dikunci tapi gak ada orangnya.." gumamnya sambil berjalan masuk.

"Eh? Apa nih?" Bunda menunduk saat merasa menginjak sesuatu. Wanita itu meletakkan paperbag berisi kue-kuean yang dia bawa dan mengambil benda yang baru saja dia injak barusan.

"Ya Allah, bisa-bisanya baju kayak gini ada di sini. Aduh.." Bunda kaget melihat baju haram yang baru saja dia pungut dari lantai. Wanita itu benar-benar tidak menyangka kalau gadis manis seperti Sya ternyata memiliki baju semacam ini.

"Sampek sobek gini, ini Arbi kasar apa gimana sih? Baju sampe robek gini. Ya Allah Bi, semoga gak kasar ya kamu.." kata Bunda melihat bagian samping baju haram itu yang sudah tersobek.

Apa iya Arbi kasar pada Sya sampai baju menantunya itu sobek seperti ini? Atau ada alasan lain?

"Ampun ini ada celana dalemnya juga, ini kok bisa di sini sih? Masa iya mereka ngelakuinnya di sini sampe baju sama celana dalem berserakan di sini semua?" gumam Bunda memungut celana dalam model g-string yang juga tergeletak di lantai.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang