Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
..
"Mas, aku mau ngomong sesuatu.." kata Sya sambil menatap Arbi. Memainkan jari-jarinya di atas dada pemuda itu.
Arbi menyamankan posisi berbaringnya. Matanya menatap ke arah wajah Sya yang juga tengah berbaring menghadap padanya. "Apa?"
Sya memainkan bibirnya. "Soal kerjaan aku.."
"Kenapa?" tanya Arbi.
"Kemaren aku udah ngomong sama yang punya tempat dancenya kan, aku udah bilang ke dia kalo aku udah nikah jadi harus ngurus suami sama rumah juga kan. Aku udah negosiasi sama dia, aku minta supaya aku gak full masuk gitu..."
Arbi mengangguk mendengar penjelasan Sya.
"Jadi mulai minggu ini aku cuma masuk 2 atau 3 kali aja. Itu juga pas pagi aja, aku gak masuk malem lagi." kata Sya sambil tersenyum.
Arbi yang mendengarnya ikut tersenyum lega. "Alhamdulillah kalo emang gitu, mas seneng dengernya. Mas sempet khawatir kalo kamu sering masuk malem terus, gak baik buat kesehatan. Tapi sekarang mas udah lega soalnya kamu gak akan masuk malem lagi, kerja juga cuma 2 atau 3 kali seminggu.." jata pemuda itu.
Sya mengangguk. "Tapi aku harus ngirim video dance gitu Mas buat latian mereka di sana, jadi sesekali aku harus ngerekam video dance buat dikirim ke mereka." kata gadis itu.
"Tenang, kalo urusan itu mas bisa bantu. Nanti mas yang ngerekam. Kamu tenang aja.." kata Arbi.
Sya tersenyum. "Makasih ya Mas, pokoknya aku bakal rajin nemenin Mas di percetakan sambil bantu-bantu di sana. Lagi banyak pesenan undangan kan? Nanti kalo misal Mas lagi ngurus itu aku bisa layanin pembeli yang dateng. Fadil sama yang lain kan pasti sibuk di belakang. Sesekali kita juga bisa ke ruko baru buat bantu di sana.." kata gadis itu.
Arbi balas tersenyum. Sya memang mengerti keadaannya. Memang beberapa hari ini dia agak kerepotan karena ada banyak pesanan undangan, banner dan juga sablonan. Fadil, Indra dan Eko ada di belakang mengurus sablonan jadi dia di depan kerepotan sendiri saat harus mengurus yang lain, beruntung ada Sya yang selalu sigap membantunya.
"Lagi musim nikah Sya, jadi emang banyak pesenan undangan sama sablon nama di sovenir.." kata Arbi.
"Iya, makanya aku bilang ke yang punya tempat dance itu supaya aku gak full masuk. Soalnya kan harus bantuin Mas di percetakan juga. Untungnya dia ngerti dan paham sama posisi aku, jadi diizinin deh.." kata Sya sambil tersenyum.
Arbi menarik pelan hidung Sya. "Makasih ya, kamu emang istri pengertian." kata pemuda itu.
Sya mengangguk. "Iya Mas.."
Arbi menghela nafas. "Kalo gitu mas bangun ya? Dari abis subuh loh mas nemenin kamu, mas mau ke belakang nyiram taneman sama ngasih makan lele.." kata pemuda itu menatap Sya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
RomanceArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...