17. Bude Tiah

1.8K 154 16
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Bunda udah lama gak jalan-jalan di sekitaran sini Sya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda udah lama gak jalan-jalan di sekitaran sini Sya. Kangen suasana desa, ke pasar yuk Sya. Bunda pengen liat-liat keadaan pasar sekarang.." kata Bunda pada Sya.

Sya tentu saja mengangguk. "Ayo Bun, mau pake motor apa jalan kaki aja?" tanya gadis itu.

"Jalan aja Sya, bunda pengen sambil nostalgia.." jawab wanita itu.

Sya mengangguk. "Yaudah kalo gitu, Nisa gak diajak sekalian Bun?"

Bunda menghela nafas. "Nisa ikut ayahnya. Udah jalan-jalan duluan mereka, kita aja yang ke pasar."

"Yaudah Bun, bentar aku tutup pintu dulu.." kata Sya berjalan ke arah rumah dan menutup pintu sebelum pergi ke pasar bersama Bunda.

Setelah menutup pintu mereka berdua langsung berjalan untuk menuju ke pasar. Bunda terlihat sangat senang berjalan-jalan di sana. Wanita itu beberapa kali menyapa warga yang di kenalinya.

"Neng Sya, mau kemana nih Neng?" tanya seorang pemuda yang sedang mencuci motor di depan rumahnya.

Sya menoleh. "Mau ke pasar Bang.." jawabnya.

"Kok jalan kaki Neng? Mau dianterin nggak?"

Sya menggeleng. "Nggak usah Bang, makasih.." jawab gadis itu dan kembali berjalan bersama Bunda.

Bunda terkekeh pelan. "Duh, kayaknya banyak banget yang suka sama kamu ya di sini. Untung aja Arbi yang dapet.." kata wanita itu.

"Ah enggak kok Bun.." kata Sya.

Mereka lanjut berjalan menuju ke pasar yang sudah tidak terlalu jauh lagi. Bunda benar-benar sangat merindukan vibes desa yang seperti ini. Rasanya sangat damai sekali. Udara yang bersih dan juga suasana yang hangat karena keramahan dari setiap warganya.

"Waaah jadi makin rame pasarnya, terakhir kali bunda ke sini itu ruko di depan belom ada loh Sya.." kata Bunda menatap beberapa ruko baru baru yang ada di depan pasar.

Sya tersenyum. "Iya Bun, emang baru itu. Baru selesai dua minggu lalu kayaknya.." jelas gadia itu.

Bunda mengangguk mengerti. "Oalah, tapi bagus sih. Kalo makin banyak ruko gini pasti yang jualan juga makin banyak, makin lengkap pasarnya.." kata wanita itu.

"Iya Bun, di dalem juga makin banyak yang jualan. Makin lengkap semua, apalagi sayur sama daging-dagingan. Makin banyak.."

Bunda menoleh menatap Sya. "Kamu tau Pak Bejo yang jualan sayur nggak Sya? Itu sayuran dia pasti seger-seger, langganan bunda tuh kalo pas lagi di sini." kata wanita itu.

Sya melebarkan matanya. "Loh iya Bun? Pak Bejo juga langganan aku, aku tiap beli sayur pasti ke dia soalnya seger-seger sama bagus sayurnya.." kata gadis itu.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang