Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
..
"Mas nanti bantuin aku ngerekam video buat dikirim lagi ya. Tadi temen aku ngabarin katanya butuh koreo baru.." kata Sya menoleh pada Arbi yang sedang memberi makan lele.
Arbi mengangguk. "Iya, sore kan?"
"Agak malem aja lah Mas, abis maghrib gitu. Soalnya butuhnya juga masih buat besok siang. Sore kan Mas mau pergi jemput Bang Niko sama Dika ke stasiun.." jawab Sya sambil memetik beberapa buah tomat yang sudah matang.
"Gapapa agak malem? Mas takut kamu nanti malah ngantuk."
"Gapapa, aku udah biasa juga.." jawab Sya sambil tersenyum.
Arbi mengangguk. "Oke kalo emang gitu. Kamu mau ikut ke percetakan nggak sekarang? Nanti siang sebelum mas berangkat sama Dika mas anterin kamu pulang.." tanya Arbi.
Sya mengangguk. "Iya, aku mau ikut. Tapi bentar ya Mas aku siapin bekal sama bolu buat anak-anak di sana." kata gadis itu sambil berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Arbi di halaman belakang. Arbi mengangguk dan melanjutkan kegiatannya memberi makan lele.
Lele peliharaannya sudah mulai besar bahkan sudah ada orang yang membeli. Arbi juga sering membagikan lele hasil peliharannya itu ke Dika dan yang lain. Beberapa kali saat pemuda desa mengadakan acara Arbi dengan sukarela juga memberikan lelenya untuk dibakar atau dimasak yang lain oleh mereka.
"Hah, selesai juga ngasih makan lele. Waktunya ganti baju terus berangkat deh ke percetakan." kata Arbi membawa botol plastik berisi pelet dan meletakkannya di dalam ember yang tergantung di dekat pintu belakang.
Pemuda itu masuk ke dalam kamar dan berganti baju, setelahnya dia menuju ke dapur untuk menghampiri Sya yang sedang sibuk memotong bolu untuk dibawa ke percetakan.
"Belom selesai Sya?" tanyanya.
"Belom ini Mas, bentar ya.." jawabnya.
Arbi mencuci tangan dan mendekati Sya. "Biar mas yang lanjutin. Kamu ganti baju dulu.." kata pemuda itu.
Sya meletakkan pisau yang dia pegang dan mengangguk. "Iya, tolong ya Mas. Nanti masukin ke tupperwarenya kalo udah. Udah aku siapin 2 itu tupperwarenya.." kata Sya menunjuk dua tupperware diatas meja yang sudah dia siapkan.
Arbi mengangguk mengerti. "Oke.."
Sya pun berjalan meninggalkan dapur untuk segera berganti baju. Tidak mungkin dia pergi ke percetakan dengan baju rumahan seksi seperti ini. Penampilannya seperti ini khusus hanya untuk Arbi saja.
Arbi memasukkan potongan bolu ke dalam dua tupperware itu. Deva nanti akan ke percetakan di desa untuk mengambil stok kertas jadi bisa sekalian membaw bolu itu saat kembali ke ruko baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
RomansArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...