40. Baju Haram

2.1K 114 14
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)

.

.

"Mas Arbi, ini tadi pagi ada paket dari gojek buat Mas Arbi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Arbi, ini tadi pagi ada paket dari gojek buat Mas Arbi." kata Indra mendekati Arbi dan memberikan paperbag yang masih tertutup rapi.

Arbi menoleh. "Paket apa Ndra?" tanya Arbi bingung.

Indra menggeleng. "Kurang tau Mas, saya juga nggak buka tasnya. Tapi kata abang ojolnya ini paket dari ibunya Mas Arbi.." jawab Indra.

Arbi semakin mengernyitkan keningnya. Apa yang dikirim oleh Bunda? Tumben sekali wanita itu sampai mengirim paket seperti ini.

"Oh yaudah, makasih ya Ndra." kata Arbi.

Indra mengangguk. "Iya Mas, sama-sama. Mas Arbi gak jemput Sya? Biasanya jam segini udah berangkat." tanya pemuda itu.

Arbi melihat ke arah jam di dinding. "Oh iya, yaudah kalo gitu saya jemput Sya dulu.." kata pemuda itu sambil berdiri dan membawa paperbag yang dia pegang.

"Iya Mas." sahut Indra.

Arbi pun keluar dari ruko dan menuju ke motornya, pemuda itu memakai jaket dan helmnya. Setelahnya dia langsung menyalakan motornya untuk segera menjemput Sya yang hari ini bekerja.

Arbi agak ngebut karena dia sedikit terlambat menjemput istrinya itu karena hari ini lumayan banyak pelanggan, bahkan tadi dia juga beberapa kali keluar dari ruko untuk mengantarkan beberapa pesanan customernya.

Sesampainya di tempat kerja Sya, pemuda itu dapat melihat Sya yang sudah berdiri di depan bangunan tempatnya bekerja sambil menenteng helm. Saat melihat kedatangannya Sya langsung berlari dengan senyuman yang menghiasi bibir gadis itu.

"Maaas!"

Arbi terkekeh melihat Sya yang berlari ke arahnya sambil melambaikan tangan. Istrinya itu menghampirinya dengan senyuman lebar di bibir.

"Maaf ya, mas tadi nganterin pesenan souvenir pelanggan jadi agak telat jemput kamu." kata Arbi menatap Sya.

Sya mencium tangan Arbi dan menggeleng. "Gapapa Mas, aku juga belum lama kok keluarnya.."

"Yaudah naik, kita pulang. Kamu pasti capek.." kata Arbi.

Sya mengangguk, gadis itu langsung memakai helmnya dan naik ke atas motor. Gadis itu memeluk erat pinggang Arbi saat sudah duduk.

Arbi tersenyum dan langsung menjalankan motornya. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah mereka berdua banyak mengobrol, Sya menceritakan kegiatannya hari itu. Arbi dengan sabar terus mendengar semua cerita Sya.

"Eh, ada Jovan tuh Mas. Ngapain dia ke sini ya?" tanya Sya melihat Jovan yang sedang duduk kursi luar sebuah cafe.

Arbi mengerutkan keningnya. "Setau mas dia kerja di deket sini sih, tapi dia sama cewek tuh kayaknya." kata pemuda itu melihat bahwa di depan Jovan ada seorang gadis.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang