46. Berantem

1.3K 106 5
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Sya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sya?"

"Sya? Kamu di mana?" Arbi membuka pintu rumahnya namun tidak menemukan Sya di dalam. Pemuda itu membuka jaketnya dan menaruh beberapa jajanan yang dia bawa ke atas meja dapur.

"Sya?" Arbi berjalan menuju kamar dan melihat ke dalam, namun di sana juga tidak ada Sya.

"Kemana sih Sya? Masa keluar? Tapi dia kalo mau keluar pasti izin dulu.." kata Arbi.

Arbi menghela nafas, pemuda itu kemudian berjalan menuju ke tempat cuci baju di belakang sambil melepas bajunya, menyisakan kaos tanpa lengan di baliknya.

Saat membuka pintu belakang barulah Arbi melihat Sya yang sepertinya sedang melakukan yoga. Gadis itu menggelar matras yoga di bawah pohon kersen dengan diiringi musik relaksasi.

"Ternyata di sini.." gumam Arbi. Pemuda itu menuju ke dekat mesin cuci yang masih menyala, sepertinya Sya sedang yoga sambil menunggu cucian mereka. Pemuda itu menaruh baju yang dia pegang ke dalam keranjang cucian.

Arbi kemudian kembali ke dalam untuk mengambil jajanan yang dia beli tadi, pemuda itu juga membawa susu kotak dari dalam kulkas dan beberapa potong buah semangka yang juga ada di dalam kulkas. Setelahnya Arbi menuju ke halaman belakang untuk menghampiri Sya.

Sya terlihat memejamkan mata sambil menikmati kegiatan yoganya. Gadis itu memakai sport bra berwarna hitam dan juga celana leging berwarna biru, gadis itu terlihat begitu lentur menggerakkan tubuhnya melakukan gerakan yoga.

Arbi duduk di atas balai-balai sambil menatap Sya yang sepertinya masih belum menyadari kedatangannya. Dengan jahil pemuda itu mematikan musik relaksasi yang terdengar dari speaker kecil milik  Sya yang ada di atas balai-balai.

Sya mengerutkan keningnya dan membuka mata. Gadis itu langsung menoleh ke arah speaker kecilnya. "Mas? Ih kok gak manggil sih?" tanya gadis itu menatap Arbi bingung.

Arbi terkekeh. "Mas dari tadi manggilin kamu, tapi kamu gak nyahut. Berisik gara-gara mesin cuci sama kamu terlalu konsen yoga kali." ucapnya.

Sya menghela nafas. Gadis itu berdiri dari matras yoga miliknya dan mencium tangan Arbi. "Maaf Mas, tadi karena gabut nunggu cucian aku yoga aja. Mas udah lama datengnya?" tanya gadis itu duduk di samping sang suami.

Arbi menggeleng. "Belom kok, mas tadi langsung ke belakang nyari kamu. Mas tadi beliin kamu sandwich buah sama bakso bakar. Makan dulu tuh.." kata Arbi menunjuk kantong plastik yang ada di atas balai-balai.

"Waah, enak kayaknya nih. Aku makan ya Mas.." kata Sya membuka plastik berisi sandwich buah dan juga membuka plastik wrapping yang menutup sandwich buah itu.

Arbi mengangguk dan mengusap-usap kepala Sya. "Iya, makan gih. Kamu selain ngajar dance juga ngajar yoga Sya? Badan kamu lentur banget loh.." tanya pemuda itu.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang