Arbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil?
"Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya.
Kisah keseharian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bang, sablonan kaos udah selesai?" tanya seorang pemuda yang sedang berdiri di depan etalase.
Arbi yang awalnya sedang memijat tangan Sya menoleh. "Eh Rif, kaos yang sablonan nama sama kelas itu ya?" tanyanya.
Arif mengangguk. "Iya Bang, mau dipake lusa jadi gue ambil hari ini.." jawabnya.
Arbi berdiri dan menuju ke rak tempat penyimpanana barang-barang yang sudah selesai di sablon. Saat menemukan kaos pesanan Arif pemuda itu langsung mengambilnya dan membawanya ke depan.
"Nih Rif, gue kira lo ambil besok.." kata Arbi.
Arif menggeleng. "Enggak Bang, mau dipake lusa soalnya. Ini ya Bang kurangan duitnya. Makasih ya, gue balik dulu." kata pemuda itu memberikan sisa uang pembayarannya dan mengambil baju yang sudah Arbi masukkan ke dalam plastik.
"Iya, tiati Rif. Makasih ya.."
"Iya Bang.." sahut Arif dan langsung menaiki motornya meninggalkan percetakan Arbi.
Setelah kepergian Arif, Arbi kembali ke tempatnya tadi. Pemuda itu menghela nafas melihat Sya yang tengah menidurkan kepalanya di atas meja.
"Mending kamu pulang aja, ayo mas anterin. Tiduran aja di rumah.." kata Arbi sambil megusap kepala Sya. Pemuda itu kembali duduk di kursinya.
Sya membuka matanya, gadis itu berdiri dan pindah untuk duduk di atas paha Arbi. Arbi yang memaklumi kalau Sya sedang kecapekan karena kemarin baru saja melatih anak baru dan saat malam membantu memasak di salah satu rumah tetangga sampai larut hanya membiarkan gadis itu sambil memijat pelan tangannya.
"Mas anter pulang ya?" tanya Arbi sambil memijat pelan tangan Sya.
Sya menggeleng. "Nanti aja Mas, nanggung udah jam 2. Bentar lagi aja.." jawab gadis itu.
Arbi menghela nafas dan mengusap lengan Sya pelan.
"Samlekom, buset malah mesra-mesraan lo berdua.." Rizal yang datang sedikit terkejut melihat Sya dan Arbi yang sedang pangku-pangkuan di dalam ruko.
Arbi menoleh, pemuda itu kemudian mengusap lengan Sya lagi. "Mas ke Rizal dulu, kamu duduk sendiri ya.." kata pemuda itu.
Sya mengangguk dan duduk di tempatnya lagi kemudian menidurkan kepalanya ke atas meja. Arbi langsung berdiri dan menghampiri Rizal.
"Sya kecapekan, dia kemaren kan abis kerja langsung bantuin masak di rumah Bu Puji sampe malem Zal." kata Arbi.
Rizal melirik ke arah Sya. "Yaelah, mending lo ajakin Sya pulang aja kalo gitu Bi. Kasian kalo emang dia kecapekan." kata pemuda itu.
Arbi menghela nafas. "Dia gak mau, nanggung katanya. Kan gue pulang jam 4 tinggal 2 jam lagi, kata dia nanti aja sekalian." jelasnya.