36. Gara-gara Jamu

1.9K 126 23
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

"Maas~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maas~.."

"Kenapa?"

Sya semakin merapatkan tubuhnya pada Arbi. Kaki gadis itu melingkar di paha sang suami. Arbi yang sedang mencatat kebutuhan bulanan untuk percetakan di tabletnya hanya bisa membiarkan apa yang Sya lakukan. Sesekali tangannya menepuk-nepuk pelan bokong istrinya itu.

"Mas jadi ke rumah Bang Niko setelah isya?" tanya Sya sambil menyembunyikan wajahnya di leher Arbi. Mengecup leher pemuda itu beberapa kali.

Arbi mengangguk. "Jadi dong, kan udah diundang di suruh dateng. Gak enak lah masa mas gak dateng.." jawab pemuda itu.

"Cepet pulang ya nanti.." kata Sya sambil terus memainkan bibirnya di leher Arbi.

Arbi mendesis pelan merasakan bibir lembut Sya yang kini tengah menyerang lehernya. Tangan pemuda itu juga tidak bisa diam dan mulai meremas bokong Sya setelah meletakkan tabletnya ke atas meja.

"Mmh, kenapa? Kamu kayak lagi horny?" tanya Arbi.

Sya mengangguk. Gadis itu menjauhkan wajahnya dan menatap Arbi. "Iya, lagi horny. Cepet pulang ya nanti Mas, pengen itu.." kata gadis itu sambil memainkan jarinya.

Arbi terkekeh dan menangkup wajah Sya gemas. "Tumben, tadi makan apa hem? Kok jadi horny gini?" tanya pemuda itu sambil menyentuh bibir Sya.

Mata Sya langsung terpejam merasakan sentuhan Arbi. "Mhh~ tadi dikasih coklat sama Heru, kakaknya dari luar negeri katanya jadi aku sama yang lain di kasih coklat itu.." jawab Sya.

Arbi menghela nafas. Memang setahunya coklat bisa meningkatkan libido. Tidak heran kalau sekarang Sya jadi bergairah begitu. Dari tadi gadis itu terus saja menempelinya.

"Horny banget kamu?" tanya Arbi.

Sya mengangguk pelan.

Arbi kemudian mendorong pinggul Sya agar semakin merapat padanya. Pemuda itu menggerakkan tubuh Sya dan mulai menggesekkan milik mereka yang masih sama-sama tertutupi.

Sya langsung melenguh. Gadis itu memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya. "Mmh ahh Massh.."

Arbi meringis pelan, merasakan nikmatnya gesekan yang terjadi di bawah sana. "Nggh.."

Sya menarik tangan Arbi agar menuju ke dadanya. Arbi yang mengerti langsung meremas dada Sya yang masih tertutupi oleh kaos yang istrinya itu pakai.

Bibir Arbi langsung meraup bibir Sya yang ada di depannya, melumatnya dengan liar. Bibir mereka terus beradu, saling melumat dan mengulum. Suara decakan dan lenguhan memenuhi ruang tengah tempat mereka berada.

Tangan Arbi sudah menaikkan bra yang Sya pakai dan meremas dada gadis itu. Memainkan nipplenya dengan gemas. Memilin dan sesekali menariknya.

"Enghh~" Sya melenguh pelan saat remasan Arbi pada dadanya sedikit mengencang.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang