Vote dan komen jangan lupa guys!
Makasih :)
..
"Jadi kapan nih kalian resepsi? Keluarga yang lain pada nanya ke bunda loh Bi. Kapan kalian mau resepsi kira-kira?" tanya Bunda menatap Sya dan Arbi yang ada di depannya.
Kemarin sore Arbi dan Sya berkunjung ke rumah Ayah Bunda dan menginap di sana. Dan pagi ini setelah Ayah berangkat bekerja serta Nisa yang berangkat sekolah Bunda mengajak Sya dan Arbi untuk duduk di teras samping sambil bersantai di sana.
"In sya Allah bulan depan Bun. Tabungan aku udah cukup buat ngadain resepsi. Aku udah ngomong sama Bang Panji kalo mau nyewa gedungnya kok. Aku ke sini sebenarnya juga mau ngomongin soal resepsi ini, aku mau minta tolong Bunda buat nyariin WO sama cateringnya. Kenalan Bunda kan banyak jadi pasti lebih gampang nyarinya kalo Bunda yang ngurus.." jawab Arbi.
Sya mengerutkan keningnya. Dia malah tidak tau mengenai rencana Arbi ini. Suaminya ini tidak mengatakan apa-apa mengenai rencana untuk resepsi pernikahan mereka.
"Alhamdulillah kalo emang gitu Bi. Kamu tenang aja, bunda yang urus itu semua nanti. Bunda bakal telpon orangtuanya Sya biar nanti sama-sama kita bicarain.." kata Bunda.
Arbi tersenyum. "Iya Bun, makasih ya udah mau aku repotin." kata pemuda itu sambil menatap sang Bunda.
Bunda berdecak pelan. "Kamu nih, malah bunda bakal marah kalo kamu gak ngerepotin bunda soal ginian. Bunda udah nunggu kamu ngomongin ini, bunda gak sabar pengen liat anak laki-laki bunda yang ganteng ini berdiri di pelaminan sama mantu bunda yang cantik ini. Pasti orang-orang bakal iri deh kalo tau bunda punya mantu cantik kayak Sya gini.." kata wanita itu sambil tersenyum dan mencubit pipi Sya gemas.
Arbi terkekeh. "Tapi jangan ngundang tamu banyak-banyak ya Bun, aku mau kita undang orang yang deket-deket aja. Nanti soalnya in sya Allah di desa aku juga mau ngadain pesta kecil-kecilan. Banyak orang-orang di desa yang pengen dateng ke resepsi aku sama Sya. Kalo di gedung Bang Panji kan agak jauh dari desa pasti orang-orang bakal repot, jadi nanti aku pengen ada acara di desa juga.." pinta pemuda itu.
Bunda tersenyum dan mengangguk. "Iya Bi, nanti buat acara di gedung kita undang keluarga aja sama beberapa orang yang deket.." kata wanita itu.
"Makasih Bun.."
"Iya, kalo gitu bunda mau nemuin temen bunda dulu ya. Mau ngomongin soal resepsi kalian. Kalian istirahat aja di rumah atau jalan-jalan juga boleh. Ajakin Sya main kemana gitu Bi.." kata Bunda.
Arbi mengangguk. "Iya Bun."
"Yaudah kalo gitu bunda pergi dulu ya.." kata Bunda langsung berdiri dari poisisi duduknya dan menatap Arbi juga Sya bergantian.
Arbi dan Sya mengangguk. "Iya Bun, tiati."
"Iya, assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.." sahut Sya dan Arbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Yang Itu | END
RomanceArbi si mas-mas baik nan bersahaja yang tiba-tiba saja diminta untuk menikahi Khalisya si kembang desa yang tiba-tiba mengaku dihamili olehnya. Ngobrol saja jarang bagaimana bisa hamil? "Mas yang itu yang hamilin aku.." -- Khalisya. Kisah keseharian...