21. Dimanja

3.6K 162 16
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih :)
.

.

Arbi mengerjabkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arbi mengerjabkan matanya. Pemuda itu melihat ke arah jendela yang masih tertutup tirai warna putih. Matanya yang sudah terbuka melirik ke arah jam dinding.

"Udah jam 4.." gumamnya pelan.

Pemuda itu menatap ke arah Sya yang masih tertidur lelap di dalam pelukannya. Arbi tersenyum mengingat kegiatan mereka semalam. Pemuda itu mengusap pelan lengan Sya. Wajahnya maju dan mengecup tengkuk Sya.

"Sya, bangun.." ucapnya sambil mengusap lengan gadis itu pelan.

Arbi mendengar suara lenguhan pelan. Tubuh Sya pun bergerak, gadis itu membalikkan tubuhnya dan menatap Arbi.

"Jam berapa Mas?" tanyanya sambil mengucek matanya yang masih enggan untuk terbuka.

Arbi tersenyum dan mengusap wajah Sya. "Jam 4. Bangun dulu.." jawab pemuda itu sambil mengusap pipi Sya.

Sya mengangguk dan membuka matanya. Gadis itu menatap Arbi. "Pagi Mas.."

Arbi terkekeh pelan. Tangannya menyelipkan helaian rambut Sya ke belakang telinga gadis itu. "Pagi, nyenyak tidurnya?" tanyanya.

Sya mengangguk. "Heem.." jawabnya.

Arbi kemudian bangun dari posisi berbaringnya. Pemuda itu membantu Sya untuk ikut duduk di sampingnya. "Ayo mandi dulu. Mas anter ke kamar.." kata pemuda itu turun dari atas ranjang dan mengulurkan tangannya pada Sya.

"Aku bisa jalan kok Mas.." kata gadis itu sambil mendongak menatap Arbi.

Arbi menghela nafas. "Iya, tapi mas pengen gendong kamu.." sahutnya.

Sya mendegus, gadis itu akhirnya menerima uluran tangan Arbi. Arbi terkekeh dan langsung mengangkat tubuh ramping istrinya itu untuk menuju ke kamar.

"Ya ampun, berantakan banget.." kata Sya melihat keadaan kamar mereka yang cukup berantakan. Baju mereka berserakan di lantai. Bahkan bantal dan guling pun juga ada di bawah.

"Nanti mas beresin." kata Arbi terus berjalan menuju ke kamar mandi. Pemuda itu menurunkan Sya di sana.

"Mas mandi di kamar mandi luar, baju kamu nanti mas taroh di atas meja ya." kata Arbi sambil mengusap wajah Sya.

Sya mengangguk. "Iya Mas, makasih.."

Arbi tersenyum. "Heem, jangan lupa baca niat mandi wajibnya." kata pemuda itu mengingatkan.

"Iya Mas.."

"Yaudah mas keluar dulu, jangan kelamaan di kamar mandinya." pesan Arbi sebelum keluar dari kamar mandi dan meninggalkan Sya di sana.

Sya mengangguk mengerti.

Arbi pun keluar dan menutup pintu kamar mandi. Setelah kepergian Arbi, Sya berjalan menuju ke bawah shower.

Mas Yang Itu | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang