🎓 t w o 🎓
Kantin merupakan tempat paling menyenangkan untuk di datangi ketika berada di sekolah. Bahkan para pentolan BK selalu menggunakan kantin sebagai basecamp mereka walaupun sering terciduk. Kantin sekolah dengan segala macam makanan dan minuman membuat mereka semua menatap lapar pada setiap stand yang berdiri..
Seperti halnya dengan Fanya, putri kerajaan itu memilih membeli siomay dan satu jus jeruk untuk di nikmati bersama teman-temannya. Belakang Fanya sudah ada Miciela yang menatap malas kepada temannya yang satu itu. Gemes pingin nabok kepalanya buat cepet-cepet pergi, ga lihat apa antrian sebanyak ini.
" Khem! Nona Muda Fanya dimohon untuk segera keluar barisan, antrian semakin panjang. Kalau ga mau jadi samsak gratisan silahkan segera meninggalkan tempat." ujar Miciela dengan tatapan sinisnya.
" Ihh sinis banget kamu, jangan jahat-jahat bentar aku bawa ini dulu. Nih pesanan kamu juga udah aku ambilin." ujar Fanya membalikkan badannya ke arah Miciela yang langsung menatap binar ke arah nampan yang di pegang oleh Fanya.
Dengan rangkulan tanda damai itu Miciela menuntun Fanya untuk duduk di meja yang sudah di pilihnya bersama teman-temannya yang lain. Berbeda dengan binar Miciela, Fanya menatap kesal ke arah sosok yang merangkulnya ini. Giliran peka aja di baik-baikkin cih dasar manusia purba!
" Lu temen gue paling baik dah Fan asli" ujar Miciela senang, sudah barang tentu senang jadi Miciela tidak perlu menunggu lebih panjang lagi untuk membeli makanannya. Teman yang satu ini ternyata sangat peka ya.
" Duduk dimana sih?" tanya Fanya yang dari tadi seperti sedang tawaf, mengitari kantin.
" Tuh pojok, atas usulan Olive sekarang." ujar Miciela.
Meja pojok yang tadi di tunjuk oleh Miciela sudah terisi dengan tiga siswi, yaitu Daniella, Azee dan Joy. Mereka memang selalu istirahat bersama. Fanya meletakkan nampan miliknya dan memberikan bagian Miciela kepada sang pemilik.
Fanya menoleh ke kanan kiri seperti mencari seseorang. Entah siapa yang dicari, pencarian Fanya terganggu oleh beberapa siswa yang menatapnya secara terang-terangan. Astaga kalo begini bisa di bilang yang enggak-enggak.
Tidak lama datang salah satu siswi dan menepuk pundak Fanya. " HEI!" Tepukannya memang tidak sakit, tapi cukup mengagetkan Fanya yang tidak memperhatikan arah belakang.
" Ayam! Ayam! Tariiii ih jangan ngagetin gitu dong!" balas Fanya menatap Tari kesal.
" Lagian nyari siapa sih?? Lu pada kenapa ga negor dia?" tanya Tari kepada mereka bergantian. Mereka yang ditegur hanya menatap polos ke arah Tari. Mereka aja tadi langsung makan ya kirain Fanya juga sama. Makanya ga ditegur, gataunya melakukan hal lain.
" Ya oke gak usah natap gue kayak gitu, ga cocok!"
" Olibe mana?"
" Olive doang nih yang dicariin?" sahut seseorang yang baru datang dengan makanan di tangannya disusul oleh dua orang lainnya.
" OLIBEEE!!!" Fanya memeluk tangan Olive dan menyeret sang pemilik nama untuk duduk di sebelahnya.
Bergelantungan di tangan Olive dan makan siomaynya yang terkadang disuapkan ke arah Olive. Sesekali menanyakan beberapa hal seperti sarapan apa tadi pagi, atau nanti siang mau ngapain, pulang sekolah rencananya mau kemana langsung pulang atau ada urusan, dan terkadang juga menanyakan keberadaan ikan kepada Yuki dan di jawab ngawur oleh yang ditanya.
" Kangen banget acu cama Olibee"
" Lebay lu!" sahut Yuki.
Fanya yang dibilang lebay pun mendelik ke arah Yuki sedangkan yang lain hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Fanya. Pemandangan itu sudah biasa dilihat, bahkan kadang Fanya sampai memeluk Olive pun juga sudah biasa.
Sedikit informasi, Fanya memang memanggil Olive dengan mengganti huruf V dengan huruf B, jadi dia beda sendiri kalo manggil. Alasan Fanya manggil pakai huruf B itu ya katanya biar enak aja Olibe olibe seperti itu.
Jam istirahat di sekolah terjadi dua kali, yang pertama terjadi di jam 9 sampai jam setengah 10, lalu yang kedua jam 12 sampai jam setengah 1 siang. Rencana mereka di jam istirahat kedua nanti hanya kumpul di depan kelas dan tidak ke kantin makanya mereka membeli beberapa cemilan kecil untuk dinikmati di istirahat kedua nanti.
" Congrats ya kalian berdua yang terpampang di mading" ujar Miciela membuat teman-teman yang lain langsung mengingat hal itu.
" OHH iya keren bet dah temen gue" goda dan puji Daniella.
Azee dan Joy yang mendapat ucapan selamat pun hanya berterimakasih dan senyum-senyum karena sempat di goda beberapa kali dengan teman-temannya. Terutama Daniela dan Tari, dua siswi itu sangat suka menggoda mereka yang sudah membuat gempar sekolah.
Selagi yang lain berbicara tentang lomba dan beberapa hal yang ingin dilakukan lagi, Yuki sibuk menggoda Fanya yang sedang menatap sosok lain di pojok kantin, setan. Ya bukan dong, masa setan.
Menyenggol lengan Fanya beberapa kali dan memberikan tatapan menggoda di dekat wajah cantik Fanya. " Aduhh udah dong move on, cari yang baru aja" kalimat itu membuat yang lain menatap kedua siswi yang sibuk sendiri itu. Olive yang di samping Fanya tidak terlalu memperhatikan karena dari tadi bergabung dengan obrolan yang lain. Dia sesekali merasa lengannya tersenggol beberapa kali, tetapi tidak terlalu peduli.
" Masih belum move on?" tanya Tari.
" Aduh Fan, lu tuh cantik, modis, mending cari yang lain." ujar Flora yang disetujui teman-temannya.
Sudah hampir 2 tahun sejak putusnya Fanya dan sang pujaan hati, siswa anak IPA yang selalu mengikuti lomba futsal itu tidak bisa membuat Fanya move on. Ravi, lelaki yang cukup disukai oleh banyak siswi di sekolah ini pernah menjalin hubungan dengan Fanya.
Faktanya Ravi adalah pemuda yang suka bermain wanita, banyak mantan kekasih sebelum Fanya yang pernah merasakan diputus asal oleh Ravi. Fanya sudah pernah diperingati oleh Miciela dan Olive mengatakan bahwa Ravi tidak akan seperti itu kalau jadian sama dia.
Nyatanya belum ada 1 bulan, baru 3 minggu mereka sudah putus. Berita putus itu juga menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru sekolah. Fanya yang putus terlalu cepat dengan Ravi pun sering uring-uringan jika melihat Ravi jalan sama yang lain.
Bahkan teman-temannya hanya menggoda dan memanas-manasi Fanya yang langsing lesu jika mendengar hal itu. Suatu kesenangan bagi mereka melihat Fanya uring-uringan cuma karena cowok seperti Ravi.
" Ga bisaaaa! Nih ya bayangin kalian di putusin baru jalan 3 minggu, gimana rasanya hayoo" ujar Fanya menatap semua temannya.
" Ya kita..."
" Kita kan ga pernah begitu Fan, kalo lo lupa"
Fanya seketika mengingat, semua temannya ini salah satu spesies setengah normal.
_____________________
Hai hai haii apa kabar?
Semoga kalian menikmati episode ini yaa
Jangan lupa dukung author yaa
VOTE dan KOMEN kalian sangat membantu author🧡🧡🧡🧡
- storllatte -
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY!! GirLS?! They r (fe)male
Teen FictionMenceritakan tentang 9 gadis yang berprestasi dan memiliki ketenaran. Namun, prestasi dan ketenaran yang mereka punya tidak menjadikan mereka angkuh dan sombong. Mereka Flora, Daniella, Fanya, Tari, Azee, Joy, Yuki, Miciela dan Olive. Saentero SMA P...