32

21 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🎓 t h i r t y t w o 🎓

Setelah kejadian itu, Olive mendudukkan Fanya di depan kelas Fanya sementara Olive, Miciela dan Yuki berdiri di depan Fanya. Ketiganya masih bertanya-tanya tentang masalah yang terjadi. Semua terjadi secara tiba-tiba. Bahkan Fanya ditampar pun mereka tidak mengira. Seberani itu pacar Ravi yang baru.

Semua orang juga tahu, selepas putus dengan Ravi, Fanya tidak pernah sekalipun terlihat caper dan berusaha menarik perhatian lelaki itu. Fanya bahkan terlihat tidak peduli dengan Ravi.

Mereka semua juga tahu, Ravi tidaklah sebaik itu untuk diajak berpacaran. Fanya yang di adili tiga temannya inipun merasa terpojokkan. Membuat wajah memelas dan menatap ketiganya yang tiba-tiba langsung pergi ke kelas masing-masing ketika melihat tatapan Fanya.

Huh, gadis itu terlalu baik untuk disakiti.

" LOH KO JADI DI TINGGAL SIH? DASAR BIADAB KALIAN!"

" FANYA! Watch your words!" ujar Daniella yang baru saja tiba dengan Flora jelasnya.

" Diem! Gue lagi kesel."

" Ya udah," putus Flora pergi dengan Daniella.

Joy sendiri udah uring-uringan pagi ini. Henaya, gadis itu waktunya jaga UKS malah pergi entah kemana. Joy yang mendapat telepon dari pengurus pun jelas terkejut. Rasanya ingin marah sekali Joy. Pagi ini, dia ada ulangan harian Kimia yang penentu nilai. Jika susulan, nilai itu tidak akan sesempurna dengan yang ikut tepat waktu.

Joy sedari tadi berusaha untuk menarik napasnya dalam dan meredakan emosinya yang memuncak ketika melihat Henaya malah berjalan berdua melewati UKS dengan Bima. Ya Tuhan, ujian apa lagi ini.

Berjalan membuka pintu dan menggebraknya di depan Henaya dan Bima yang lewat depan pintu UKS. Menarik tangan Henaya masuk ke UKS dan menutup pintu yang ternyata Bima sudah lebih dulu ikut masuk ke dalam.

" Aduh, kak kenapa tarik aku?" tanya Henaya sedikit meringis, padahal cekalan di tangannya tidak begitu kencang. Hanya sebatas memegang saja.

" Duduk!" titah Joy menyuruh Henaya duduk di kursi meja penjaga UKS.

" JOY! Jangan kasar sama Henaya bisa gak sih lo?!" ujar Bima sedikit meninggikan suaranya.

" Heh! Lo gak usah ikut campur! Ini urusan gue sama cewek lo yang gak tau diri ini!" balas Joy menyentak Bima.

" Ck, ternyata ketua PMR kasar ya, pantes cewek gue gak betah disini." ujar Bima membuat emosi Joy tersulut.

" YA KALO GAK BETAH KELUAR AJA DARI PMR!" marah Joy. Joy beralih menatap Henaya yang tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali. Menunjuk wajah Henaya dengan kasar lalu mengangkat dagu Henaya agar melihat wajahnya.

" Lo! Lo tau gak hari ini jadwalnya apa? LO TAU GAK JADWAL JAGA UKS LO?! Gara-gara lo, GUE JADI IKUT SUSULAN UH KIMIA! Lo bikin gue kehilangan nilai sempurna di kimia!!" bentak Joy.

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang