39

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🎓 t h i r t y n i n e 🎓




Sudah Joy mantapkan akan hibernasi setelah kemarin melihat notifikasi grup yang sudah tidak kondusif. Jujur saja, rasanya tidak nyaman untuk Joy. Tapi kembali lagi, semua terjadi karena kecerobohan Joy.

Menutup pintu kamarnya dan membawa beberapa cemilan. Mengunci pintu agar lebih terasa syahdu ketika hibernasi. Menyalakan lampu rahasianya agar membuat kamarnya seperti di hamparan, terlihat bintang-bintang dan aurora.

Memutar playlistnya untuk menemani Joy merilekskan tubuhnya serta pikirannya yang bercabang. Mematikan lampu utama kamar dan mulai membenamkan diri di dalam selimut hangatnya.

Joy sudah mengatur suhu AC kamarnya. Waktu Indonesia Bagian Galau.

Tok..tok..tok..

Melihat jam mejanya untuk memastikan bahwa Joy sudah sempat hibernasi. Jarum jam menunjukkan pukul 11.58 malam. Baiklah sepertinya sudah cukup untuk mencharge tubuh. Joy bukanlah Olive atau Miciela yang harus berhari-hari sampai baterainya penuh kembali.

Menyibak selimut tebalnya lalu berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu yang sempat ia kunci. Terlihat Ibunya yang menatap aneh ke arah Joy. Ya, Joy tahu, Ibu sedang menatap kamarnya lebih tepatnya.

" Turun, kamu belum makan malem." ujar Ibu.

" Ini malem banget bu, besok aja lah Joy ngantuk masihan." ujar Joy menolak.

" Heh kamu itu gak keluar kamar sama sekali dan cuma bawa mi cup sama cemilan, nyari penyakit kamu?!" marah Ibu. Anak gadisnya yang satu ini agak susah untuk diberi tahu.

" Tapi Joyi ngantuk Ibu.." ujar Joy kembali menolak.

" Gak. Ayo turun!" Putus Ibu menyeret lengan Joy membuat sang empu meringis dan berdecak malas.

Lantai bawah saat ini gelapnya minta ampun. Sudah biasa memang situasi seperti ini. Tapi tisak tahu kenapa hari ini rasanya sangat horor sekali.

" Ibu temenin Joy kan?" tanya Joy memastikan.

" Engga, abis ini Ibu balik."

Joy yang mendengar penuturan Ibu langsung merengut. Wajahnya langsung tertekuk tapi tetap melanjutkan menyuapi mulutnya dengan sendok makan.

Ctek!

" IBUUU!!!"

" Happy birthday Joyii, Happy birthday joyii! Happy birthday happy birthday, happy birthday Joyyiii!!!" Lagu itu terputar dengan seiringnya lampu kembali nyala.

Setengah kaget, Joy masih dapat melihat siapa saja yang ada di ruang makan itu. Diantara mereka jelas ada Ibu Ayah dan adiknya, teman-teman satu circlenya, beberapa anggota osis dan PMR yang dekat dan akrab dengannya.

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang