33

17 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎓 t h i r t y t h r e e 🎓



Kantin ramai, jelas setiap hari, detik pasti ramai. Seperti biasa ya jangan di tanya lagi. Sembilan orang ini duduk bersama di satu bangku kantin. Suasana kali ini cukup berbeda ya, agak redup-redup gitu. Sedari duduk 5 menit yang lalu, ekspresi wajah Joy masih tetap sama, kusut belum di setrika.

Miciela memilih untuk pergi membeli jajanan di stand-stand yang berdiri. Mengelilingi bersama Flora yang setia menemani. Sedangkan yang lain sepertinya sudah siap makan.

Miciela pasti tidak bisa diam matanya. Melirik kesana kemari entah apa yang di lihat. Sesekali tertawa melihat keanehan siswa yang konser kecil-kecilan. Terkadang juga menguping beberapa orang yang sedang meroasting atau menggunjing teman-teman mereka.

Matanya berhenti di salah satu objek yang tidak sengaja juga melihat ke arahnya. Hanya selang beberapa detik tali mata mereka memutus seiring dengan perginya Miciela ke bangku teman-temannya.

" Sst! Bian liatin lo." ujar Yuki.

" Ngapain? Gak penting gabut kali dia." ujar Miciela.

" Ye ni anak. Naksir tau rasa lo." ujar Yuki menyumpahi.

" Kok jadi nyumpahin gue?" ujar Miciela tidak terima.

" Cel, coba lo pikir ngapain Bian liatin lo dua hari kemaren? Ya kali gabut gila dia kayak gak punya kerjaan aja." Jelas Yuki yang juga di sadari oleh yang lain.

Dua hari kemaren, hari pertama Bian melihat Miciela ketika drama Yuki menangis di mading, lalu siangnya ketika Miciela dan yang lain melihat-lihat lapangan dari lantai atas, Bian menolehkan kepalanya ke atas seperti memastikan sesuatu dan matanya tertuju pada Miciela.

Istirahatnya, Bian tumben sekali mengunjungi osis yang berada di kelas Miciela pada saat Miciela sedang bersantai. Pulangnya, Bian seperti menunggu seseorang padahal Radim dan Dika sudah di sampingnya.

Hari selanjutnya, Bian seperti melihat secara terang-terangan ke arah Miciela. Namun hal itu masih di sangkal oleh Miciela. Saat kelas Miciela kosong tidak ada guru, kebetulan kelas Bian juga kosong, Bian datang lagi ke kelas Miciela dan duduk bersama teman osisnya yang berada di kelas itu.

Istirahatnya, Bian dan Miciela sempat melakukan kontak mata yang cukup lama dan sama-sama saling memalingkan wajah mereka ke arah lain. Pulangnya, motor Bian kebetulan berada di samping motor Miciela dan mereka terlibat berbincang sedikit karena Motor Miciela terhimpit oleh motor Bian dan Radim.

Jadi, ada apa dengan Bian?

Di dalam kelas Miciela masih memikirkan kalimat Yuki, ya sejak Yuki mengatakan itu, Miciela langsung berpikir. Tapi, tidak mungkin seorang Bian memandangnya yang jelas-jelas mereka tidak pernah berinteraksi lebih.

HEY!! GirLS?! They r (fe)maleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang